KEPINGAN KEDUA PULUH DUA

8.7K 446 2
                                    

Setelah pulang sekolah, Aleta tidak langsung masuk ke kamarnya. Ia masih melamun diruang tamu. Mengecek handphone-nya dan meminta penjelasan dari Adi, kenapa ia bisa berantem dengan Rendy dan bagaimana kelanjutan masalah mereka tadi.

Awalnya Aleta gengsi untuk menghubungi Adi duluan, karena selama ini Aleta tidak pernah menghubungi duluan. Selalu Adi duluan yang menghubunginya.

Dengan setengah hati, akhirnya Aleta menghubungi Adi duluan.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi" kata operator diseberang sana.

"Kemana sih cowok ini" batin Aleta, baru ia mau menelepon lagi tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumahnya.

TOK TOK TOK

"Iya sebentar" teriak Aleta

Ketika ia membuka pintu, Aleta kaget melihat cowok bermuka babak belur dihadapannya. Cowok yang ia rindukan, yang ia khawatirkan keadaannya setelah ia tau bahwa cowok ini bertengkar dengan pacarnya.

"Rendy" ucap Aleta terkejut

"Ayo masuk dulu, aku ambilin obat" ajak Aleta melihat muka Rendy yang harus diobati terlebih dahulu.

"Gak usah Let, aku mau ajak kamu pergi. Ada yang mau aku omongin penting ke kamu. Bisa?" tanya Rendy dan Aleta menjawabnya dengan anggukan.

"Aku ambil jaket ya" kata Aleta lalu ia berlari kecil kearah kamarnya untuk mengambil jaketnya.

"Yuk" lanjut Aleta dan mereka berdua pergi.

Selama diperjalanan, Rendy dan Aleta tidak berbicara sepatah kata-pun dan itu membuat Aleta merasa sedikit canggung dengan Rendy.

Kemudian Aleta memberanikan diri untuk membuka percakapan dengan Rendy.

"Kamu gapapa?" tanya Aleta dan dijawab anggukan oleh Rendy. Belum lama ia ingin bertanya lagi, tiba-tiba mereka sudah berada ditempat makan.

"Ngapain kita disini?" tanya Aleta bingung

"Ya makan lah, aku laper" jawab Rendy lalu mereka masuk ke dalam tempat makan itu.

Setelah memesan makanan, Aleta memperhatikan Rendy sampai Aleta ditegur oleh Rendy.

"Kamu gak bosen liatin aku terus?" tanya Rendy

"Ha? ng.....kamu kenapa ngajak aku kesini? Katanya ada yang mau kamu omongin" kata Aleta mengalihkan pembicaraan

Rendy kemudian membenarkan posisinya yang awalnya santai lalu duduk sedikit menegang dan terlihat bahwa Rendy akan membicarakan sesuatu hal yang penting.

"Let, sebenernya aku sama Kirana gak pacaran pake hati. Karena hati aku udah aku kasih ke orang lain" kata Rendy seperti mengutarakan perasaannya

"Terus kenapa kamu waktu itu ngenalin Kirana didepan aku dan anak-anak lain sebagai pacarmu?" tanya Aleta

"Karena aku mau melindungi dia"

"Kalo kamu mau melindungi dia kenapa sekarang kamu seperti gak mau lagi melindunginya dengan bilang sama aku kalo kalian pacaran bohongan?" tanya Aleta

"Dia udah bohong sama aku Let" jawab Rendy dengan kilat kesal pada matanya

"Bohong gimana?"

"Aku gak tau lebih tepatnya gimana. Tapi aku rasa dia sedikit gila" jawab Rendy

Aleta yang mendengar kata-kata Rendy jadi ingat kata-kata Kirana didepan ruang BP saat menabrak Aleta.

"Kirana tadi siang juga ngancam aku" kata Aleta dengan mata sedikit kosong

Rendy yang mendengar ucapan Aleta terlihat jelas jika cowok itu kaget dan keringatnya mulai menetes entah apa yang ia pikirkan, tapi tatapan cowok itu mulai kosong.

"Ren..."

"Kamu harus hati-hati sama Kirana. Aku bakal selidiki itu. Untuk sementara kamu jaga jarak sama Adi"

"Kenapa aku harus jaga jarak sama Adi? Adi kan pacar...."

"Kirana seperti itu karena obsesi dengan Adi" ucap Rendy spontan. Aleta yang mendengar ucapan Rendy sedikit tidak percaya. "Aku denger sendiri Kirana berbicara dengan Adi setelah aku dan Adi dari ruang BP. Dan Adi tadinya dateng ke sekolah buat kasih tau aku bahayanya Kirana. Cuman bego-nya aku aja yang malah mukul dia" lanjut Rendy menyesal.

Sekarang Aleta mulai sedikit paham kenapa Kirana begitu berbeda sikapnya tadi siang, Sangat berbeda seperti Kirana biasanya.

"Terus apa yang mau kamu lakukan?" tanya Aleta dengan mata sedikit tidak fokus

"Aku sama Adi mau membahas ini nanti. Karena kita punya tujuan yang sama" jelas Rendy

"Apa itu?"

"Melindungi kamu dari Kirana, Let" jawab Rendy tegas dan tiba-tiba ada perasaan aneh yang menyelimuti Aleta. Bukan perasaan senang, melainkan takut.

Aku takut

I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]Where stories live. Discover now