KEPINGAN KELIMA

14.5K 606 12
                                    

"Cewek selalu gitu ya. Gapapa padahal kenapa-kenapa. Mulai sekarang, kalo ada yang nyakitin kamu bilang ya sama aku. Aku gak akan ngebiarin pria lain nyakitin kamu dan bikin kamu nangis. Aku berusaha selalu ada buat kamu" ucap Rendy seketika membuat tatapan mata Aleta tidak terlepas dari sosok Rendy yang sedang menyandarkan diri ditembok.

"Kalo memang ini mimpi, aku gak mau bangun sekarang" ucap Aleta dalam hati.

"Let? kamu dengar kan yang aku bilang?" tanya Rendy melihat Aleta. Aleta yang meningar itu tidak mampu beakta-kata, ia hanya menjawab pertanyaan Rendy dengan anggukan kepalanya saja.

"nih, buat kamu" ucap Rendy sambil melemparkan sebatang cokelat untuk Aleta

"cokelat cadbury ?" tanya Aleta

"kenapa? bukannya kamu suka cokelat cadbury ya?"

"ng....kamu tau dari mana? yang tau aku suka cokelat ini cuman Ayah, Bunda, Reno. Refi aja gak tau kalo aku suka cokelat ini" tanya Aleta menyelidiki Rendy

"Adalah pokoknya. Mulai sekarang aku bakal cari tau segala tentang kamu tanpa kamu kasih tau. Karena mulai sekarang kita sahabatan. Aku bakal ngelindungi kamu Let sebagai sahabat. I Promise" ucap Rendy sambil memberikan kelingkingnya untuk berjanji kepada Aleta dan langsung disambut senyum oleh Aleta.

Setelah janji yang diucapkan oleh Rendy, ia benar-benar melindungi Aleta. Seakan menggantikan posisi Reno disekolah. Setiap pagi selama sekolah, Rendy selalu menjemput Aleta yang notabene tetangga sebelahnya jadi lebih mempermudah Rendy menjemput Aleta.

Dikelas pun mereka jadi terkenal lengket seperti perangko. Ya Aleta tetap jalan bersama Refi, bahkan anggota mereka bertambah menjadi 4 orang yang terdiri dari Aleta, Rendy, Refi, dan Radit.

"Kantin yuk" ajak Refi ketika Aleta dan Rendy sibuk dengan buku tugas mereka

"Boleh.....yuk Ren" ajak Aleta berdiri sambil membenarkan roknya yang sedikit kusut karena kelamaan duduk

"sorry nih, kalian duluan aja. Aku habis ini mau ke ruang OSIS dulu, ada pertemuan anggota baru" ucap Rendy. Semenjak kepindahan Rendy, ia memang aktif di OSIS hingga detik-detik kenaikan kelas. Aleta selalu kagum dengan sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh Rendy. Terlihat ketika Rendy selalu pintar dalam debat, selalu membimbing Aleta ketika Aleta kebingungan memilih suatu barang di onlineshop. Simple, tapi itu salah satu sikap yang Rendy tunjukkan kapad Aleta dalam passion-nya untuk berorganisasi.

"Yaudah, jangan keseringan organisasi Ren, inget minggu depan kita udah ujian" ingat Aleta dan dibalas senyuman oleh Rendy. Kemudian Aleta dan Refi meninggalkan Rendy.


***


2 minggu kemudian...

Waktu liburan yang dilalui Aleta cutup menyenangkan. Setelah berkutat dengan soal-soal yang kurang mengasyikan, akhirnya Aleta mampu merasakan segarnya liburan yang sudah ia tunggu sejak lama.

Beberapa hari yang lalu Aleta sudah menerima hasil raport-nya selama 1 tahun. Dan hasilnya cukup memuaskan, seperti perkiraannya ia masuk IPA. Berbeda dengan Rendy yang ternyata ia masuk ke IPS bareng dengan Refi. Ingin sekali rasanya ia bertukar tempat dengan Refi yang bisa satu jurusan bahkan nantinya bisa saga sekelas dengan Rendy. Tapi ia tidak bisa melawan egonya karena hal itu, toh demi mimpinya menjadi Psikolog dan ia tak mau mengecewakan orang tuanya.

"Lagian masih satu sekolah ini" ucap Aleta pada dirinya sendiri

Hari ini Rendy berjanji akan mengajarkan Aleta bermain gitar. Ya mereka berdua memiliki hobi yang sama, sama-sama bernyanyi. Entah sejak kapan ia menyadari itu bahwa suara mereka cukup bagus, Refi dan Radit selalu memuji keahlian dua sahabat ini.

"Ren, ini gimana cara mainnya? aku gak ngerti" ucap Aleta ketika memegang gitar Rendy

"yaudah nah loh jarinya di taruh disini sama disini, nah jadi deh kunci A. Coba kamu petik senarnya" kata Rendy dan langsung di praktekkan oleh Aleta.

"duhh susah banget sih Ren...." kata Aleta dan terdengar suara perut Aleta yang berbunyi cukup kencang dan membuat Rendy kaget. "hehehe, aku laper. Mamamu gak masak?" tanya Aleta

Rendy hanya menjawabnya dengan gelengan dan masih sibuk dengan gitarnya yang lain

"Bunda lagi pergi pula, Reno belajar kelompok" kata Aleta dan ia langsung beranjak pergi dari sisi Rendy menuju dapur rumah Rendy.

Dilihatnya isi kulkas di dapur Rendy yang isinya sangat lengkap menurut Aleta, backan isi kulkas dirumahnya tidak selengkap ini pika dibandingan milk Rendy. Dengan cepat dan pasti, Aleta menyulap beberapa basan menjadi makanan yang cutup menggugah selera.

Rendy yang meningar suara ribut di dapurnya langsung beranjak dari posisinya dan menghampiri Aleta yang tengah sibuk dengan peralatan dan bahan memasak di dapur.

"kamu bikin apa? kok baunya enak sih?" tanya Rendy mendekati pantry dapurnya

"aku bikin ayam manis, capcay, sama sambel. Kamu mau?" tanya Aleta

"enak itu kayaknya. tapi ini kamu gak berusaha meracuni aku kan?" tanya Rendy berbalik curiga kapad Aleta

"kalo aku mau racuni kamu, udah dari dulu aku lakuin setelah kamu seret aku buat duduk bareng sama kamu" jawab Aleta kesal dan disambut tawa Rendy serta Aleta mendapatkan cubitan pipi oleh Rendy.

Setelah makanan jadi, mereka menikmati makanan itu bersama di meja makan. Rendy sudah mulai menambah nasi dipiringnya lagi dan Aleta yang melihat itu sampai tertawa pelan.

"santai aja Ren makannya, aku gak bakal ambil jatah makanmu kok. Ini semua buat kamu" kata Aleta dan mendorong beberapa piring lauk kearah Rendy. Kemudian Aleta meninggalkan Rendy yang masih sibuk melahap masakannya.

***

Malam ini Rendy mengajaknya keluar untuk mencari makan, katanya hitung-hitung urapan terimakasih karena sudah memasakkannya tadi siang. Rendy memang sedikit lebay, percayalah!

Aleta yang sudah berdandan dari tadi dipanggil oleh Reno "Let, buruan ini si kampret udah nunggu dibawah. Aku mau pergi" teriak Reno dari bawah

"Iyaaa mas. Kamu tinggal dulu aja kalo mau pergi" balas Aleta

"gak ah, nanti PSP gue dicolong sama dia. Minggu lalu gue tinggal dia malah ngambil PSP gue. Kan repot Let. Buruan ya 5 menit gak pake lama" teriak Reno lagi dan dengan cepat Aleta memakai parfum dan septal converse putih dengan garis merahnya, serasi dengan celana jeans bolongnya dan kaos yang ditutupi oleh jaket varsity. Tidak lupa setelah itu ia masih rempat memfoto sebagian OOTD-nya untuk diposting-nya ke Instagram

 Tidak lupa setelah itu ia masih rempat memfoto sebagian OOTD-nya untuk diposting-nya ke Instagram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan sekarang Aleta sudah siap. Dengan langkah besar ia turun dari anak tangga. Tiba-tiba Aleta kehilangan keseimbangannya dan kakinya tergelincir di anak tangga rumahnya. Suara yang cukup kencang membuat Rendy dan Reno sadar bahwa Aleta terjatuh dari tangga. dan dengan cepat mereka mendatangi suara itu. Benar saja, Aleta sudah tergolek lemas di bawah dengan tangan yang memegang pergelangannya serta sedikit darah di jidatnya karena benturan pada ujung tangga.


***

Apa yang akan terjadi dengan Aleta, dan apakah Aleta dan Rendy masih bisa bersama setelah berpisah jurusan? tungguin lanjutannya yaaa. Jangan lupa di vote and comment ^^

I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]Where stories live. Discover now