KEPINGAN KETUJUH

10.6K 512 7
                                    

Selamat membaca guys ^^





***

RENDY POV

"karena kamu berharga buat aku Let" jawab Rendy mantap. Ia tau kalo memang Aleta sangat penting untuknya. Entah sejak kapan ia mulai menyadari itu. Aleta lah salah satu alasannya untuk kembali bersama Aleta.

FLASHBACK

"hei, lempar kesini!" teriak Rendy kepada Reno yang ketika itu umur Rendy 10 tahun dan Reno 12 tahun.

Tidak biasanya Rendy bermain di sore yang mendung. Awalnya ia mau menolak ajakan Reno, namun entah ada dorongan dari mana ia akhirnya mengiyakan ajakan cowok itu. Bermain bola merupakan permainan yang sangat ia senangi dari kelas 3 SD.

Reno yang sibuk menendang-nendang bola itu sendiri tidak sadar bahwa Rendy sedang sibuk memperhatikan seseorang. Seseorang yang mampu menarik perhatiannya sepersekian menit. Rendy suka mata yang mengagumi sesuatu hal itu. Gadis itu pun tidak sadar jika Rendy melihatnya juga. 

"Apakah ia melamun hingga seasik itu? Sampai ia tak sadar kalau aku melihatnya" ucap Rendy dalam hati.

BRUKK

"WOI SAKIT REN" teriak Rendy

Reno yang memang sengaja melemparkan bola dan tepat mengenai bahu Rendy dan membuat baht Rendy kesakitan hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat Rendy kembali dari lamunanya.

3 Minggu Kemudian....

"kita mau kemana Ma, Pa?" tanya Rendy kapad orang tuanya

"kita pindah nak. Tugas Papa udah selesai disini. Kita pindah ke Semarang sore ini" ucap Papa 

"Aku gak mau pindah, Pa. kita belum ada sebulan disini masa udah mau pindah lagi? nanti yang gimana kalo gak ada kita?" tanya Rendy

"Eyang ikut kita. Makanya kita balik lagi ke Semarang, karena tugas Papa gak bisa dipindahkan kesini. Nanti kalo Papa gak kerja, siapa yang ngasih makan kalian semua dan kasih kamu uang jajan?" tanya Papa kembali

"Tapi Pa......"

"udahlah Ren, nanti kalo kamu udah SMA kamu boleh milih masih mau di Semarang atau kembali kesini. Toh ketika kamu SMA nanti, Papa udah bisa dipindah tugaskan sesuai keinginan Papa" ucap Mamanya menenangkan Rendy dan akhirnya Rendy-pun mengalah dan mengikuti keinginan orang tuanya.

Didalam hatinya ia masih ingin bersama gadis kecil itu dan berkenalan dengannya. Tetapi waktu yang pergi dengan cepat membuat Rendy kehilangannya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk kembali kesini lagi dan memulai hal yang baru bersama gadis itu.

"Aku berjanji" ucap Rendy dalam hati.



***

4 Tahun Kemudian.....

"Mama, besok aku udah masuk SMA. Kapan aku balik kesana?" tanya Rendy. Hampir setiap tahun ia menanyakan hal itu kepada orang tuanya.

"Kamu lanjutin dulu sekolah disini 1 semester. Nanti waktu mau masuk semester 2, kamu baru pindah kesana. Soalnya Papa masih ada tugas yang harus diselesaikan selama 6 bulan"  jawab Mama sambil mengoleskan selai coklat ke roti untuk Rendy.

Dengan senang hati Rendy menyambut keputusan orang tuanya dan ia merasa tidak sabar bertemu gadis itu. Gadis yang sudah mencuri perhatiannya 4 tahun terakhir dan membuatnya selalu tersenyum jika mengingat hal lucu tentang gadis itu ketika gadis itu sedang melamun.

Waktu berjalan sangat cepat dan Rendy sudah kembali dilingkungan gadis itu. Kebetulan rumah yang dulu ia tempati sudah dibeli oleh orang lain jadi mau tidak mau orang tuanya membeli rumah disebelah rumah gadis itu. Rumah itu cukup besar. Rumah 2 lantai dengan gaya modern. Banyak material kaca yang membuat rumah itu sangat modern dan dipadu padankan dengan warna hitam dan putih, mempertegas garis rumah itu.

Rumah Rendy terdiri dari 4 kamar. 2 diatas dan 2 dibawah. Rendy jelas memilih kamar atas. Gak tau kenapa ia memiliki feeling yang bagus dikamarnya yang sekarang.

Ketika sedang membereskan barang-barangnya, Rendy melihat gadis itu! Gadis yang ia tunggu dan ia cari selama ini. Gads itu sibuk dengan telepon genggamnya. Mondar-mandir dengan tampang yang lucu. Rendy melihatnya dengan seksama perubahan mimik wajah gadis itu.

Ketika makan malam, Rendy berkumpul lengkap bersama orang tuanya. Hal itu sangat jarang terjadi. Karena orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka dan dulu selalu meninggalkan Rendy di rumah dengan Eyang ketika Eyang masih hidup. Ketika Eyang sudah meninggal dunia, Rendy selalu ditinggal sendiri karena umurnya sudah cukup untuk bisa menjaga rumah sendiri.

"kamu udah tau mau sekolah dimana?" tanya Papa tiba-tiba

"ha? hmmm....belum Pa. Tapi aku udah ada rencana mau cari info sekolah deket sini" jawab Rendy masih sibuk dengan makanannya

"Tadi Mama kerumah sebelah. Ketemu sama Mamanya siapa itu temen kamu yang dulu sering main bola? Reno ya?" tanya Mama dan dijawab anggukan oleh Rendy

"Reno ternyata punya adik cantik loh. Mama kok baru lihat sekarang ya? mereka satu sekolah di SMA Bakti Nusantara. Kamu tau itu? coba deh daftar sana aja" kata Mama menyarankan Rendy mendaftar disana. Jelas dengan senang hati Rendy mau masuk SMA tersebut karena ada gadis itu.



***

"Benar, dia ada disini" ucap Rendy dalam hati ketika melihat Aleta dikelas yang akan dia masuki.

"Anak-anak, ibu ada sedikit pengumuman buat kalian" ucap Bu Ida wali kelasnya. "Hari ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Semarang. Mari nak....masuk" lanjut Bu Ida

"REFF!!! ITU DIAAA" teriak Aleta spontan dan membuat seisi kelas termasuk Bu Ida dan Rendy kaget melihat ekspresi gadis itu. Namun dengan cepat ia menutupi rasa senangnya dengan tampang datar.

"Let, santai dong. hehehe, maaf bu. Aleta tadi lihat kumbang makanya dia kegirangan gitu" jawab cewek disebelahnya

"Aleta, kamu sejak kapan suka kumbang? bukannya kamu benci kumbang ya? dulu wake pelajaran biologi bahas kumbang aja kamu nyaris pingsan" ingat Bu Ida

"he? ng...anu bu..." pikir cewek itu dan Aleta bingung

"yasudahlah, ini anggota baru dikelas kita. silahkan perkenalkan diri kamu"

"halo teman-teman, perkenalkan nama saya Rendy Candra. saya pindah kesini karena orang tua saya ingin mempunyai suasana baru untuk pekerjaannya" ucap Rendy dengan tampang datar.

"Silahkan nak Rendy duduk disamping Radit. Jangat lupa ya dikerjakan tugas dari Ibu tadi. Minggu depan ulangan. selamat siang" ucap Bu Ida dan meninggalkan anak-anak kelasnya.

Setelah wali kelasnya pergi, banyak sepasang mata melihatnya terutama cewek-cewek dikelasnya. Itu membuatnya sangat risih. Beberapa kali ia melihat kearah Aleta. Ya gadis itu bernama Aleta. Beberapa kali juga Rendy melihat Aleta melihat kearahnya terus dan tidak sadar kalau Rendy sedang melihatnya juga.

"Seasyik itukah kamu melamun Let?" kata Rendy dalam hati sambil tersenyum tipis memperlihatkan lesung pipi-nya.

Rendy bergegas membereskan barang-barangnya untuk dimasukkan kedalam loker pribadinya dikelas. Tidak disangka ternyata lokernya bersebelahan dengan Aleta.

"Aleta Ardianti" gumamnya perlahan

Ketika Rendy melihat kearah Aleta kembali ternyata iya ingin pergi. Dengan cepat Rendy mendatangi Aleta hanya untuk kontak fisik sejenak dengan gadis-nya dan Rendy menarik tangan Aleta.

"Aleta Ardianti?" ucapnya dan membuat gadis itu terdiam kaget.



***

Apa yang akan terjadi selanjutnya setelah kembali pada sudut padangan Aleta? jangan lupa di vote dan comment. kalo gak mau ketinggalan ceritanya bisa masukkan cerita ini dalam Reading List kalian atau Library kalian. Sementara cerita ini tidak akan di private^^

I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]Where stories live. Discover now