KEPINGAN KETIGA

16.5K 845 19
                                    

Hai guys, aku seneng banget Karena baru beberapa postingan udah lumayan yang baca. Aku sebagai author mengucapkan terimakasih. Dan bakal berusaha sebaik mungkin untuk pembaca cerita aku. jangan lupa di vote dan kasih komen kalian yaa buat perbaikan diri biar ceritanya makin greget ^^




***


"Aleta Ardianti?" tanya Rendy memegang tangan Aleta. Aleta yang dipegang tangannya oleh Rendy hanya bisa melamun saja. karena cowok yang selama ini dibayangkan oleh Aleta tengah memegang tangannya dan menyebutkan namanya. Padahal ia belum berkenalan dengan Rendy tadi

"ehem! Let, lu dipanggil kok diem" ucap Refi memecahkan keheningan diantara mereka berdua

"eh...ng..hmm iya, kenapa ya Ren?" tanya Aleta gugup

"loker kamu belum dikunci. nanti barang berharga kamu hilang kalo gak dikunci" jawab Rendy datar dan langsung pergi meninggalkan Aleta dan Refi yang terdiam ditempat.

Seketika tawa Refi meledak-ledak melihat adegan yang ada didepannya barusan dan sudah pasti disambut dengan bibir Aleta yang maju beberapa senti karena dikiranya Rendy akan mengingatnya.

"anjir! sumpah Let, malu aku kalo jadi kamu" ucap Refi masih tertawa sambil memegang perutnya dan meek air matanya yg keluar dari ujung matanya

"kamu jangan gitu dong Ref, ini itu salah satu langkah positif. paling engga dia udah tau nama aku. jadi besok-besok kalo ada urusan bareng sama dia bisa lebih gampang kan" jawab Aleta membela dirinya

"ya..ya..ya..Let, whatever you say. Btw aku laper banget. ayooo makann" ajak Refi dan dibalas pelukan oleh Aleta.

Sesampainya dirumah, Aleta merebahkan dirinya dikasur kesayangannya. Kasur dengan design sederhana dan dicat dengan warna putih pada sisi-sisi besi kecil yang menyangga kasurnya. Aleta sengaja memilih kasurnya dengan desain seperti itu karena ia tidak terlalu suka dengan kasur yang luas. Kalau kata Aleta "yang penting kalo buat aku sendiri, akunya gak akan jatuh dari kasur"

Aleta masih memikirkan Rendy yang cukup menyita perhatiannya semenjak ia masuk kelas sampai pulang sekolah. Tadinya Aleta berniat mengikuti kemana Rendy pulang, namun rencana itu gagal ketika Mas-nya tiba-tiba berbelok ke starbucks dengan alasan "aku haus". Sungguh alasan klasik, padahal Aleta tau bahwa Reno bedang mengikuti wanita pujaannya. Siapa lagi kalo bukan anak kelas XII IPA 2 berama Yasinta.

Sebenarnya Reno sudah mengincar Yasinta dari awal Yasinta masuk. Aleta sering mendengar sesekali Reno menggumamkan nama Yasinta, namun Aleta tidak pernah melihat Yasinta digandeng oleh kakaknya di sekolah. Bahkan Aleta sempat menguping pada biangnya nyinyir disekolah kalau Reno ditolak Yasinta dan itu cukup membuat Aleta shock sebagai adiknya. Hello, seorang Reno ditolak. Runtuh dunia Reno.

"Aletaaa, ayo makan dulu. Nanti keburu dingin loh" teriak Bunda dari lantai bawah

"Iyaa Bun, Aleta anti baju dulu nanti langsung turun" jawab Aleta dan ia bergegas mengganti aju sekolahnya dengan kaos hitan polos dan celana santai dengan corak batik warna hitam coklat.

Selesai mengganti baju, Aleta turun dan menuju meja makan. disana sudah ada Reno yang sibuk dengan tablet-nya, entah apa yang sedang ia mainkan. "Mas, aku denger gosip tentang kamu di sekolah" ucap Aleta dan langsung disambut dengan mata kepo Reno

"serius? gossip apa?" tanya Reno

"gosip...kalo kamu ditolak lagi sama mbak Yasinta" jawab Aleta dan ia tertawa terbahak-bahak

"yahela, terus kamu percaya?"

"ya jelaslah aku percaya. orang si tukang nyinyir itu aja lihat langsung katanya. kok bisa six seorang Reno Widiatama. terkenal seantreo SMA Bakti Nusantara ditolak oleh seorang cewek yang sukanya nongkrong di perpus" ledek Aleta

"cinta itu gak memandang apapun kebiasaan dia. Yang hanya kamu tau ketika kamu mencintai dia adalah dia mampu merubah duniamu. dan itu yang aku rasakan sekarang" ucap Reno serius dan kembali sibuk dengan tablet-nya.

Sejenak Aleta berfikir bahwa apa yang dikatakan Reno benar. dan ia juga mulai memikirkan rasa yang ia miliki kepada Rendy. Apa rasa penasaran, suka, cinta, atar bahkan menyayangi Rendy? Entahlah itu menjadi PR Aleta dan waktu yang akan menjawabnya.

TINTONG

Bunyi bell rumah berbunyi dan Aleta terbangun dari lamunanya "Mas, bukain gih pintunya" suruh Aleta

"ih, generasi anak zaman sekarang ya kurang ajar emang. dimana-mana yang tua nyuruh yang muda. ini kenapa kamu galah nyuruh mas-nya sih?" jawab Reno tidak terima

"yahela mas, aku baru mau makan nih" jawab Aleta less

"taroh dulu alay, sana buka pintu. sapa tau tetangga baru yang pindah kesamping rumah itu"

"ha? ada tetangga baru?" tanya Aleta

"iyaa, dia baru pindahin barang tadi pagi kata Bunda waktu kita sekolah" jawab Reno tetap menatap tablet-nya dan Aleta-pun langsung bergegas membuka pintunya.

TINGTONG

"iyaaa sabar" teriak Aleta dan membuka pintunya. seketika lutut Aleta merasa lemas melihat seseorang yang berdiri didepannya dengan membawa beberapa makanan dan tersenyum manis lengkap dengan lesung pipi-nya.

"Rendy?"  

I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang