I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]

KEPINGAN KEEMPAT BELAS

Hi Readersss, author mengucapkan terimakasih karena antusias kalian aku jadi semangat nulis cerita ini lebih baik lagi untuk kedepannya dan memberikan ending terbaik untuk kalian. Tanpa kalian author bukanlah apa-apa. Happy Reading ^^

***

RENDY POV

"Let, kenalin ini Kirana Maharani. Pacar aku" ucap Rendy tepat didepan Aleta dan anak-anak SMA Bakti Nusantara yang sedang menikmati makan siangnya.

Aleta yang mendengar ucapan Rendy hanya tersenyum sinis "Harusnya dari awal aku memang gak usah menaruh hati sama kamu Ren" bisik gadis itu tepat ditelinganya.

Rendy yang mendengar ucapan itu jelas membuatnya terkejut. Ia selalu memikirkan bagaimana perasaan gadis itu kepadanya dan sekarang ia malah pergi meninggalkan gadis itu dan menjalin hubungan dengan gadis lain.

Rendy berbalik badan dan melihat punggung Aleta yang semakin lama semakin menjauh yang kemudian diikuti Refi, sahabatnya. Rendy mematung ditempatnya ia berdiri.

***

"Kamu gapapa sayang?" ucap Kirana memegang pundak Rendy

"Gapapa kok, hari ini kamu pulang sendiri gapapa kan? Ada rapat OSIS hari ini dan aku penanggung jawabnya" ucap Rendy berbohong

"Iya, gapapa kok. Aku naik taksi aja" jawab Kirana dan dibalas senyum masam oleh Rendy.

Pulang sekolah Rendy tidak mendatangi ruang OSIS ketika Kirana sudah ia pastikan pulang. Rendy mengikuti Aleta. Mengikuti kemana perginya gadisnya itu.

"Aleta menunggu siapa?" tanya Rendy dalam hati

Beberapa menit ia mengamati gadisnya itu dan tiba-tiba muncul mobil Audi R8 milik seseorang yang tidak Rendy kenal. Rendy melihat samar-samar dari kejauhan bahwa pria itu tersenyum manis kearah Aleta.

Pria sekitar berumur 20-an entah berapa tepatnya, si pria membukakan pintu untuk Aleta dan dengan senang hati Aleta menyambut kebaikan pria itu.

"Siapakah dia? Darimana Aleta kenal dia? Apa mereka saudara? Tapi kenapa Aleta tidak pernah menceritakan saudaranya itu?" tanya Rendy pada dirinya sendiri.

Setelah kepergian Aleta, Rendy berusaha mengikuti Aleta lagi dan mereka berhenti disebuah rumah besar yang tidak jauh dari bukit dekat sekolahnya.

"Cukup. Aku bakal cari tau besok" kata Rendy dan pergi meninggalkan Aleta yang masuk bersama pria itu kedalam rumah asing itu.

Sesampainya dirumah, Rendy menjatuhkan tubuhnya dikasur dengan kasar. Beberapa kali ia menghela nafas dengan berat. Rendy tidak tau apa yang harus dia lakukan. Dia telah salah mengambil keputusan yang membuat hatinya semakin sakit.

FLASHBACK MALAM ITU

Dikamarnya, Rendy bisa melihat bayangan Aleta yang terduduk diam di meja belajarnya. Rendy bingung apa yang harus dia lakukan. Tiba-tiba handphone-nya bergetar.

DRRTTTT

From Kirana

Sibuk?

REPLAY

To: Kirana

Nope, Why?

DRRTT

From Kirana

I want to go out. I was bored at home. can you, Ren? :)

REPLAY

To: Kirana

I'll be there. See you

SEND

Setelah membalas pesan terakhir untuk Kirana, Rendy bersiap-siap mengganti baju rumahnya dengan kaos polos putih dan celana jeans biru muda dan tidak lupa ia memakai jaket berwarna hitam yang sangat kontras dengan gayanya yang casual.

Rendy-pun siap dan dia segera mengambil kunci motor ninja-nya yang berwarna hitam dan pergi meninggalkan rumahnya dengan suara motor yang menggelegar.

***

Ketika Rendy sampai dirumah Kirana, Rendy terkejut karena muka gadis itu sudah ada beberapa lebam biru dan adanya robekan dimulutnya. Dengan cepat ia membawa Kirana ke rumah sakit terdekat agar gadis itu cepat mendapatkan penanganan dari dokter.

Setelah Kirana mendapatkan pengobatan, disitulah Kirana berani menceritakan masalahnya dengan Rendy.

"Aku cuman tinggal sama Bapak. Ibu sudah meninggal lama karena gak ada satu hari-pun Ibu engga disiksa sama Bapak" cerita Kirana dan matanya mulai berkaca-kaca mengingat sesuatu hal yang sangat buruk dalam hidupnya.

"Bapak marah, mukul. Bapak kesel, banting barang dan mukul. Bahkan ketika Bapak senang pun paling engga pasti ada cubitan entah untuk Ibu atau aku dulu. Sekarang udah gak ada Ibu dan semua aku yang nanggung" lanjut Kirana dengan pandangan menerawang

"Kenapa kamu gak pergi?" tanya Rendy

Kirana yang mendengar pertanyaan Rendy hanya menyunggingkan senyum sakitnya.

"Aku udah pernah coba untuk kabur. Tapi...."

"Tapi?"

"Bapak bisa melacak aku dimana. Aku gak pernah bisa bawa uang banyak untuk pergi keluar negeri karena Bapak pasti akan tau dan itu sama aja aku bunuh diri. Menyerahkan diriku untuk monster seperti Bapak" ucap Kirana dan ia-pun menangis dengan menutupi mukanya dengan telapak tangan mungilnya.

Rendy tidak tau apa yang bisa ia bantu untuk Kirana. Ia tak punya uang banyak untuk membantunya keluar dari lingkaran orang tuanya. Mamanya pun pasti akan melarangnya untuk mengajak gadis asing tinggal bersama keluarganya walaupun Mamanya sibuk tetapi itu sudah pasti tidak boleh.

Gadis ini butuh teman. Teman yang siap menemaninya dan melindunginya. Toh setelah kejadian tadi Rendy sudah bisa memastikan kalau Aleta akan berusaha menjauhinya. Kenapa Rendy tidak melindungi Kirana untuk saat ini?

Rendy hanya bisa memberikan dirinya dan waktunya untuk gadis ini. Menemaninya. Ya Menemaninya, pikir Rendy.

"Aku mau nemenin kamu sampai kamu merasa baikan dan berdamai dengan hidup kamu. Walaupun itu aku harus jadi pacarmu, Ran" ucap Rendy

Kirana yang tidak percaya dengan ucapan Rendy dan pernyataan yang sangat mendadak hanya bisa mengedipkan matanya berulang kali.

"Kamu yakin?" tanya Kirana, karena ia pernah ditinggalkan oleh seseorang yang sangat berharganya dan berjanji akan menemaninya menghadapi Bapaknya. Namun orang itu tetaplah pergi, Kirana trauma akan hal itu.

"Iya aku sangat yakin, Kirana" ucap Rendy dan membenamkan badan mungil Kirana dalam pelukannya yang hangat.

***

Jangan lupa vote dan commentnya ya guyss, kritik dan saran dari kalian sangat berharga untukku. See you next part ^^