KEPINGAN KESEMBILAN

9.4K 509 0
                                    

"Hm.....sebenernya nih Let. Rendy kepilih jadi ketua kelas. Dia udah bilang?" tanya Refi dan dijawab Aleta denga anggukan "Nah, anak baru ini emang kebingungan banget. Dia bener-bener kayak polos banget gitu. Gak tau sih pura-pura polos atau engga tapi mana ada sih cowok yang tega mengabaikan dia kalo muka dia so innocent ? Aku kalo jadi cowok mungkin udah bantu dia" lanjut Refi

"Nah, Rendy dengan suka rela membantu si Kirana ini. Jadilah mereka duduknya barengan" ucap Refi dengan nada sedikit pelan dibagian "duduk barengan".

"APAAA? KOK KAMU GAK DUDUK SAMA RENDY AJA SIH REF?" tanya Aleta shock

"yaa mau gimana Let, aku diusir sama Rendy. Emang dia belum cerita?" tanya Refi dan dijawab dengan gelengan kepala dari Aleta. Refi seketika merasa menyesal tingkat dewa karena bercerita itu kepada Aleta. Seharusnya ia mendengarkan kata Rendy untuk tidak memberi tau Aleta tentang kejadian ini dan pura-pura tak mengenali Kirana.

"Maaf ya let" ucap Refi ketika melihat Aleta yang sudah dengan posisi tiduran melihat langit-langit kamarnya.

Entah apa yang Aleta pikirkan. Aleta hanya takut kehilangan Rendy. Walaupun nantinya ia akan terus melihat Rendy tanpa memilikinya, ia sudah biasa dengan hal itu. Tetapi apalagi yang Aleta takutkan? Aleta sendiri juga bingung dengan apa yang ia rasakan sekarang.

Disebelah kamar Aleta, terlihat Rendy yang sedang duduk dimeja belajarnya. Ya, kamar Aleta dan Rendy berseberangan. Mereka bisa melihat satu sama lain melalui jendela kamar mereka masing-masing.

Rendy duduk dimeja belajarnya dan memegang handphone, diketiknya beberapa huruf pada pesannya untuk seseorang disana. Beberapa kali juga Aleta melihat sekilas dari jendela kalau Rendy selalu tersenyum kearah handphone-nya dan dengan cepat jarinya mengetik sesuatu untuk dia

"Apakah Rendy sedang jatuh cinta? Karena Rendy sangat berbeda" pikir Aleta dalam hati dan terus mengamati Rendy dari kamarnya tanpa memerdulikan Refi yang tengah bercerita soal Reno.

"ALETAAAAA" teriak Refi didekat telinga Aleta dan mampu membuat Aleta kembali pada dunia nyata.

"Apasih Ref? Jangan teriak gitu dongg" keluh Aleta

"lagian sih kamu, aku cerita panjang lebar soal Reno malah kamu cuekin aku. Emang apasih yang lagi kamu lihat? Rendy?" tanya Refi dan melirik jendela tempat Aleta selalu melihat Rendy dari kejauhan.

"kamu gak capek ngelihatin dia terus kayak gitu?" tanya Refi kepada Aleta

"Capek? Itu pasti lah Ref. Tapi aku seneng kok dengan keadaan yang seperti ini. Hanya dengan melihatnya tanpa menyentuhnya itu udah cukup buat aku. Aku sudah bisa merasakan kehadirannya disini walaupun ada jarak diantara kita, aku sudah senang. Walaupun aku tau, dia tidak akan pernah melihat kearahku" jawab Aleta dan ia mulai menyetelkan lagu favoritnya The Way I Loved You  dari Selena Gomez pada Iphone miliknya dan menggumamkan lagu tersebut.

Everything's cool, yeah.

It's all gonna be okay, yeah.

And I know maybe I'll even laugh about

it someday, but not today, no.

Cause I don't feel so good, I'm tangled

up inside. My heart is on my sleeve. Tomorrow is a mystery to me.



And it might be wonderful.

It might be magical.

It might be everything

I've waited for, a miracle.

Oh, but even if I fall in love again with someone new.

It could never be the way

I loved you.



Letting you go, is

making me feel so cold, yeah.

And I've been trying to

make believe it doesn't hurt.

But that makes it worse, yeah.

See I'm a wreck inside,

my tounge is tied,

and my whole body feels so weak. The future may be all I really need.

***

Disekolah, Aleta duduk ditaman sekolah dekat dengan gedung XI IPS. Yang ia lakukan hanya duduk sambil memakan ice cream sambil mengayun-ayunkan kecil kakinya. Taman sekolah salah satu tempat terbaik yang Aleta suka disekolahnya. Dari kelas X, dia selalu duduk disini ketika merasa kurang nyaman dengan diri dia sendiri walaupun Refi selalu menemani Aleta.

"kamu ngapain disini?" ucap Rendy tiba-tiba 

"kamu bisa lihat sendiri kan aku lagi ngapain disini" ucap Aleta sambil menunjukkan ice cream yang dia pegang.

"Rendy?" panggil seorang cewek berambut hitam panjang sebahu dengan poni depan. Perawakannya yang sedikit mungkil membuatnya cukup terlihat manis.

"Eh Kirana..." ucap Rendy

"ayo..." ajak Kirana dan dibalas anggukan oleh Rendy

"Duluan ya Let" ucap Rendy dan pergi meninggalkan Aleta terdiam melihat punggung Rendy perlahan pergi menjauh bersama cewek bernama Kirana.

Lagi-lagi ia merasakan rasa sakit yang berbeda. Cemburukah? atau ia hanya takut kehilangan Rendy yang selalu memperhatikannya? tanya Aleta dalam hati secara terus menerus.



***

Part ini lebih kepada pertanyaan Aleta pada dirinya sendiri apa yang sebenarnya ia rasakan. Dari pengagum rahasia menjadi dekat dan apa yang akan terjadi dengan Rendy dan Kirana? ditunggu part selanjutnya ya. Jangan lupa give me vote and comment ^^

I LOVE MY BOY BESTFRIEND [COMPLETED]Where stories live. Discover now