Chapter 13

7.6K 452 8
                                    


Aku melihat sekelebat bayangan hitam tepat di atas tangga. Semuanya hitam, kecuali matanya yang mengeluarkan cahaya dan dia menatapku dengan tajam. Jari jarinya bergerak seakan akan mengajakku untuk bermain dengannya.

Detak jantungku tidak beraturan, mulutku tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Bibirku kaku dibuatnya. Aku langsung berlari kearah pintu untuk menyusul kak Dylan yang sedang berada diluar. Namun sayang, ketika aku ingin membuka pintu, kak Dylan sudah mendorong pintu itu terlebih dahulu. Akhirnya, kepalaku terbentur pintu dengan sangat keras, otomatis aku langsung jatuh terpental ke belakang.

Tentu saja itu membuat kak Dylan terkejut dan langsung memeriksa kepalaku. Aku merintih kesakitan dan aku menangis. Alasan yang pertama, karena aku melihat makhluk itu dengan jelas dan yang kedua, karena rasa sakit yang aku rasakan di kepalaku.

"Apa yang kau lakukan Leia? Apa kau baik baik saja? Kakakkan sudah memintamu untuk menunggu disana. Kau itu kenapa?". Ucap kakakku sambil mengusap air mataku.

Aku langsung saja mengarahkan jari telunjukku ke atas tangga. Kemudian, mata kak Dylan mengikuti arah yang aku tunjuk.

"Apa?". Tanyanya datar dan terlihat bingung.

"Lihat dengan benar kak Dylan..". Pintaku dengan suara parau.

"Apa yang harus kakak lihat Leia? Hanya ada Jacob". Benar. Aku melihat Jacob memang sedang berlari menuruni tangga dan langsung menghampiriku. Yang benar saja, makhluk itu sudah pergi menghilang entah kemana.

Kakakku lalu membantuku untuk berdiri dan mengantarku ke dalam kamar. Aku rasa, malam ini aku tidak akan tidur sampai pagi. Perasaanku mengatakan, jika aku tidur malam ini, aku akan mendapatkan mimpi buruk seperti kemarin malam. Aku rasa aku tak apa, jika menukar tidur malamku dengan tidur siangku.

Aku gendong Jacob ke atas ranjangku dan aku memeluk tubuh kecilnya yang hangat. Aku ceritakan semua kejadian mulai dari aku di rumah sakit dan semua mimpi mimpi aneh yang aku alami belakangan ini. "Hey, Jacob kenapa kau diam saja?" Ucapku bingung dan menatapnya.

Biasanya dia tidak bisa diam, berlari kesana kemari atau mungkin menjilati pipi dan tanganku. Lalu, aku menoel hidung kecilnya berkali sambil memanggil namanya.

Hi..

Jacob..

Jacob..

Aku disini, coba lihat aku..

Ucapku kepadanya, namun dia tetap duduk dan diam. Dia tidak menoleh ke arahku sama sekali.

Aku terus memperhatikannya, sampai aku sadar bahwa anjing kecilku ini sedang menatap sesuatu. Aku lihat mata kecilnya dan aku ikuti arah pandangannya.

Ternyata, dia sedang menatap ke atas, tepat ke atas pintu kamarku. "Hi, Jacob. Apa yang sedang kau lihat?" Tanyaku. Namun dia tetap pada posisinya, tidak berubah dan tidak bergerak. Bagus, aku berhasil dibuat bingung dan takut olehnya. Menurutmu, Jacob sedang melihat apa?

Tuk..
(Suara jendela yang dilempari krikil dari luar)

Aku seperti mendengar suara dari jendela, tapi aku mengabaikannya karna aku pikir itu suara ranting pohon yang bergesekan dengan kaca jendelaku.

Tuk..

Suara itu terdengar lagi.

Tuk..

Ya Tuhan, suara itu lama kelamaan membuatku takut.

Aku putuskan untuk membuka jendelaku dan mematahkan ranting ranting pohon yang ada di depan jendelaku.

Aku membuka jendela besar itu dan aku berusaha meraih ranting pohon itu. "Kenapa jauh sekali sih?". Aku mendengus kesal karena aku tidak berhasil meraih ranting pohon itu.

Akhirnya, aku menutup jendelaku kembali dan mengurungkan niatku itu sampai aku tersadar akan suatu hal yang mengganjal.

"tunggu? jarak ranting pohon dengan jendelaku kan lumayan jauh? Jadi mana mungkin ranting pohon itu mengenai jendelaku?". Aku bertanya tanya dalam hatiku. Karena merasa penasaran, aku langsung kembali dan membuka jendelaku.

Tuk..

"Aw". Sebuah krikil tepat mengenai kepalaku. Aku langsung mencari dari mana asal krikil ini di lemparkan.

Aku telusuri setiap sudut halaman belakang yang gelap dan berkabut sampai aku melihat..






Dua pasang mata sedang menataku! Aku langsung menutup jendelaku rapat rapat dan aku lapisi juga dengan tirai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua pasang mata sedang menataku! Aku langsung menutup jendelaku rapat rapat dan aku lapisi juga dengan tirai.

Nafasku menjadi tidak teratur, aku langsung meringkuk di samping ranjangku dan memeluk kedua lututku.

krieetttttttt..
(Suara pintu terbuka dengan sendirinya)

Ya Tuhan, sekarang apa lagi yang akan terjadi?

To be continued...

Born For This (Now, you know) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang