Chapter 11

7.5K 488 4
                                    


Aku mengikuti bibi Lamia dari belakang, sesekali aku melihat tangan Bibi Lamia mengusap kepala Jacob dengan lembut.

Ternyata, bibi Lamia mengajakku ke dapur. Kemudian ia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa botol susu dari sana. Hey, apakah itu untuk Jacob?

Aku fikir bibi Lamia tidak menyukai anjing itu, tapi ternyata malah sebaliknya. Dia menyayangingnya. Wanita itu menyuruhku untuk menghangat susu yang ia letakan di atas meja  dan ia juga mengambil mangkuk kecil yang ada di dalam kitchen set tuanya. Tapi, bagaimana pun juga aku tetap tidak suka kalau bibi Lamia dekat dengan anjingku.

"Tunggu disini ya anak manis, aku akan segera kembali," ucap bibi Lamia sambil meletakan Jacob di dekat kakinya. Lalu dia pergi meninggalkan kami berdua.

Jacob pun datang menghampiriku dan berguling guling di dekat kakiku. "Ya ampun, kau lucu sekali," ucapku sambil mengelitik perutnya.

Aku usap kepalanya dengan lembut dan aku perhatikan sepertinya ia lapar sekali.

"Jacob, kau harus dengar. Aku tidak suka kalau kau dekat dekat dengan bibi Lamia. Aku tidak mau suatu hal yang buruk terjadi padamu. Kau tau? Mulai dari sekarang kamu sudah menjadi bagian dari keluargaku," ucapku sambil memperhatikannya meminum susu. Sesekali matanya melihat ke arahku.

"Aku tidak tau Jacob, kau itu paham perkataanku atau tidak." Tapi aku berharap dia mengerti karena itu demi kebaikannya.

"Paham apanya Leia?" Tiba-tiba bibi Lamia sudah berdiri tepat di belakangku. Tentu saja itu membuatku kaget.

"Ti..tidak bi, aku hanya bilang kalau dia tidak boleh nakal disini," jawabku berbohong. Semoga saja wanita itu tidak mendengar perkataanku yang barusan.

"Leia, coba lihat apa yang bibi punya." Dia mengeluarkan sebuah kalung dengan lonceng emas dari dalam kotak yang ia bawa dan memperlihatkannya kepadaku.

"Wah, itu bagus sekali bi, apakah itu untuk Jacob?" Tanyaku.

"Tentu saja Leia, dulu bibi pernah mempunyai seekor anjing seperti Jacob, tapi sekarang dia sudah mati. Ambil ini, kau pakaikan untuk anjingmu ya," ucap bibi Lamia sambil memberikan kalung itu ke tanganku.

Aku amati kalung ini dengan baik, Aku lihat di balik loncengnya terdapat ukiran nama "JAMES".

James? Ah, mungkin itu nama anjing bibi Lamia yang sudah mati. Setelah selesai minum, aku mengajak Jacob ke kamar dan bermain disana.

Di dalam kamar, anjing itu berlari larian kesana kemari dan apakah kalian tau? Dia hampir saja menjatuhkan bunga Lilly dari nenek, untung aku segera menangkapnya. Kalau tidak, mungkin bunga itu sudah rusak.

***

Hoaaammmmm..

Aku menutup mulutku ketika menguap. Ya Tuhan, ternyata aku ketiduran. Aku kucek kedua mataku dan aku fokuskan pengelihatanku ke arah jam dinding. Jam menunjukan pukul 17.45 wah, ternyata lama sekali aku tertidur. Tapi, kalau dipikir pikir tadi itu adalah tidur ternyenyakku akhir akhir ini.

Mataku menelusuri setiap sudut kamar ini. Tunggu? Jacob dimana? Aku tidak melihatnya sama sekali. Aku telusuri setiap sudut rumah ini, dimulai dari kamar kak Dylan tapi kamar itu kosong. Aku coba membuka ruangan lain di lantai 2 tapi, semuanya terkunci. Aku lanjutkan untuk mencari ke ruangan dekat balkon, namun tetap tidak aku temukan.

Akhirnya aku putuskan untuk mencari ke bawah. Aku mulai dari ruang tamu, dapur, ruang keluarga tapi tetap tidak aku temukan. Hanya ada kak Dylan dan ayah yang sedang duduk menonton televisi.

Aku coba bertanya kepada kak Dylan. "Kakak, kau lihat anjingku tidak?". Tanyaku.

"Oh, Jacob. Tadi kakak lihat dibawa Bibi Lamia ke kamar. Coba kau cari disana Leia". Jawab kak Dylan tanpa melihat ke arahku.

Oh, tidak. Kenapa perasaanku  menjadi tidak enak? Aku segera berlari menuju kamar bibi Lamia.

Sesampainya di depan kamarnya aku melihat potongan potongan bulu yang tercecer di lantai. Aku kaget melihat bulu yang sepertinya tidak terasa asing bagiku.

"Ah, Ini kan bulu milik Jacob?". Ya Tuhan bibi Lamia, sekarang apa yang kau lakukan kepada Jacob? Dengan cepat aku langsung memutar gagang pintu berwarna merah itu dan aku sungguh tidak percaya dengan apa yang aku lihat!

Aku melihat bibi Lamia sedang menggenggam sebuah gunting di tangan kanannya. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk dan berteriak padanya.

"BIBI LAMIA, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!"

To be continued...

Born For This (Now, you know) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang