16

4.6K 709 122
                                    

Kecup basah dari Yoongi. :*****

***

Taehyung tersenyum tenang saat ia sudah sampai di sungai Han. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah sepasang manusia yang sedang saling berpelukan. Ia sangat tahu siapa itu walaupun berada cukup jauh darinya.

"Semoga kau bahagia dengannya, Hyeri-ah. Aku harap ia yang akan melindungimu selamanya." Taehyung bergumam sebelum ia membalikkan badan dan melangkah pergi.

Taehyung memang akhir-akhir ini jarang bertemu dengan Hyeri karna jadwal kuliahnya yang padat. Tapi bukan berarti Taehyung lengah untuk menjaga gadis itu. Taehyung selalu tau perkembangannya. Rasa sakitnya, rasa kesepiannya, rasa bahagianya. Bahkan Taehyung tau bahwa Hyeri ada rasa dengan lelaki bernama Min Yoongi itu.

Min Yoongi.

Taehyung tau siapa lelaki itu. Jauh sebelum Hyeri mengenalnya. Jauh sebelum cerita ini dimulai. Jauh sebelum rasa sakit menyentuh hati Hyeri. Jauh sebelum Jimin menguasai hati gadis itu. Jauh dari perkiraan Hyeri. Dan Taehyung tersenyum kembali. Berharap ini adalah akhir dari perjalanan yang mereka lalui. Ia tak menyangka jika Hyeri akan berlabuh kepadanya. Tuhan memang penuh dengan rahasia.

Di lain sisi, juga ada seorang lelaki yang memandang sepasang manusia yang sedang berpelukan itu. Ada perasaan lega di hatinya dan juga sedikit khawatir. Lega karna gadis itu tidak sendirian dan khawatir jika sahabatnya itu semakin keras mempertahankan keinginannya.

Jimin berbalik dari tempat ia berdiri. Ia tadi menyusul Hyeri saat gadis itu melangkah pergi menjauhinya. Saat Jimin berbalik ia terkejut karna ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan yang sama sejak dulu.

Cinta dan terluka.

Ya Tuhan, ingin rasanya Jimin membenturkan kepalanya hingga pecah. Ia sudah tak sanggup lagi menahan semua ini. Dan kebodohannya juga sudah susah untuk diperbaiki kembali. Karna itu Jimin hanya mengikuti jalur yang ada sampai benar-benar ia sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan.

Gadis itu tersenyum miring. Jimin langsung merubah raut wajahnya datar. Berusaha menyembunyikan perasaan terdalamnya. Senyuman gadis itu mampu sedikit menggetarkan hati Jimin. Tapi itu hanya sedikit. Ia takkan membiarkan dirinya kalah.

"Aku bingung denganmu," lirih gadis itu.

"Sejak dulu memang begitu." Jimin menjawab dengan berusaha bersikap acuh tak acuh.

"Sebenarnya apa maumu, Jimin-ah?"

"Tetap sama seperti dulu. Tidak berubah."

"Aku sudah menuruti permintaanmu. Lalu apa yang aku dapatkan dari semua ini?"

"Kebahagian. Kau akan mendapatkan kebahagianmu, Bo Ra-yya."

"Cih, omong kosong. Ini semua hanya demi kebahagiaanmu. Ini semua hanya untuk kepuasanmu. INI SEMUA HANYA UNTUK DIRIMU!" Lagi. Untuk kesekian kalinya Bo Ra tidak bisa menahan amarahnya. Ia takkan bisa.

"Kau menyuruhku menikah dengan Yoongi. Tetapi lelaki itu mencintai wanita lain. Kau ingin menghukumku seperti apa lagi?"

"Dia sangat menyayangimu. Dan aku yakin dia takkan menyakitimu, Bo Ra-yya."

"TAPI AKU LAH YANG AKAN MENYAKITINYA!!!"

Bo Ra terduduk di tempatnya. Tubuhnya merosot tanpa bisa ia tahan. Sakit sekali rasanya. Kenapa tidak ada yang menginginkannya? Ia terluka. Ia butuh sandaran. Ke mana semua orang. Apa salah dirinya hingga semua orang melakukan ini padanya.

"Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa semua orang mendorongku pergi? Apa salahku?" Tangisan Bo Ra sungguh sangat menyiksa siapapun orang yang mendengarkannya. Terutama Jimin. Lelaki gila ini. Bisakah ia lebih egois lagi dan membawa Bo Ra pergi?

1. Do Not Trust Fate - Min Yoongi/Park JiminWhere stories live. Discover now