Chapter 4 - The Transformation

Start from the beginning
                                    

  Berbagai interpretasi bemunculan, namun ia belum menemukan jawaban pastinya mengenai siapa dan apa tujuan makhluk itu mengikutinya sedari dulu. Ia memang sudah menduga bahwa aura aneh tadi adalah penguntit yang mengikutinya sedari dulu, namun tetap saja ia tak punya bukti lain selain hawa keberadaan yang terasa familiar sejak ia kecil.

  Rambutnya ia acak secara kasar, mengekspresikan rasa pening yang bergema di dalam kepalanya. Selagi ia mengacak rambutnya, ia teringat akan kalimat Samuel sewaktu membangunkannya tadi pagi tentang perubahan warna rambutnya.

  "Sam, di dekat jendela kamarmu, kau memasang kamera pengintai bukan?" Kyle membangunkan Samuel yang belum terlalu lelap dalam tidurnya.

  "Huh? Uhh-- ya, bisa kau periksa di ruangan kecil di bawah." ujarnya malas.

  Dengan segera, Kyle keluar dari kamar Samuel dan menuju ke lantai bawah.

  Ruangan kecil..., ini dia.

  Dengan mantap, ia membuka pintu ruangan itu, dan menampakkan tiga layar lebar yang menampilkan kondisi di mana kamera pengintai dipasang.

  Baiklah..., mari kita cari rekaman pagi ini dan kemarin malam saat aku mulai terlelap.

  Rekaman pun menampilkan jendela kamar Samuel yang menampakkan sedikit pemandangan ia dan Samuel tidur.

  Karena tak terjadi apa pun pada jam tengah malam, ia pun mempercepat rekaman itu hingga akhirnya ia melihat cahaya bagaikan api yang lembut berwarna biru bercampur oranye berkelebat sangat terang hingga kilatnya mencapai luar jendela.

  "A--apa-apaan... ini?" gumamnya penasaran.

  "Inikah yang selalu merubahku?" gumamnya lagi.

  Tunggu, aku sangat yakin ini api. Namun, mengapa tak ada bekas bakar di mana pun?

  Kyle segera meninggalkan ruangan itu setelah api terang tersebut sudah tidak terlihat.

  Jam tiga pagi, api itu muncul saat jam tiga pagi. Selanjutnya, aku harus mencari tahu kapan perubahanku yang sebelum ini terjadi.

  Ya, aku harus memeriksa rekaman kamera pengintai di rumahku.

  Kyle melangkahkan kakinya menuju pintu ke luar rumah yang tertutup rapat, membuka dan menutupnya sampai tidak ada suara deritan yang terdengar sambil mengamati mereka yang terlihat pulas di kesunyian sore hari karena kelelahan berbelanja.

------------------------------------×××----------------------------------------

  Tampaklah sebuah rumah besar bergaya modern, rumahnya. Ia melihat dari kejauhan, bahwa tak ada lampu yang menyala. Menandakan bahwa ibunya, Allison Syrcie, sedang tidak berada di rumah.

  Ini kesempatanku, pikirnya.

  Ia pun memarkirkan motornya di belakang halaman, lalu membuka garasi dengan kunci cadangannya.

  KRIEETT

  Suara garasi yang terbuka pun bersuara, ia segera masuk ke dalam lalu menutupnya kembali. Tanpa aba-aba pun, Kyle segera menuju ke kamarnya. Ya, Kyle adalah anak yang memiliki rasa penasaran tinggi sejak kecil, sehingga ia pun meminta permintaan pada ibunya untuk menaruh monitor di kamarnya yang menunjukkan kondisi kamera pengintai.

  Baiklah..., rekaman dua hari lalu.

×××

  Pantai, itu tujuannya.

  Kyle mengeratkan benda bercabang dua yang mengeluarkan melodi indah itu. Mengingat ulang rekaman yang ia temukan di kamarnya, yang menunjukkan bahwa perubahan pertamanya terjadi mulai dari jam empat pagi saat fajar terbit.

LieonsWhere stories live. Discover now