30

902 104 13
                                    

Hari itu matahari Tuscany bersinar dengan terang dan hangat. Angin menghembus dengan pelan, membuat segalanya menjadi lebih menyenangkan. Bunga berwarna putih dan kuning menghiasi halaman rumput luas tersebut yang sekarang dipenuhi meja kayu tua yang indah. Bangunan besar yang berasal dari batu-batu tua menjulang dengan tinggi ditambah dengan tanaman yang merambat di dindingnya.

Para tamu berjalan dengan riang sembari mengobrol satu sama lain. Para wanita memakai gaun berwarna putih gading dengan hiasan kepala yang indah. Sedangkan para pria memakai pakaian terbaik mereka dipadukan dengan dasi hitam yang serasi.

Mobil-mobil mewah berjejer dengan rapih di jalanan berkerikil tersebut yang dibatasi oleh tanaman anggur yang sedang berbuah. Gelas-gelas berisi wine tersebar di tangan para tamu yang sedang mengobrol satu sama lain.

Sebuah lengkungan kayu terletak di ujung halaman tersebut, tepat di bawah pohon yang rindang. Beberapa kursi berderet dengan rapi, menghadap lengkungan tersebut. Seluruh tamu sekarang sudah duduk di kursi tersebut, menunggu sang pengantin wanita untuk berjalan masuk.

Julianne Windsor berjalan masuk dengan menggandeng lengan Sir Windsor. Victoire dan Daniel menabur bunga di depan mereka dengan menggunakan pakaian yang serasi. Mrs Windsor tak sanggup menahan isakannya di bangku paling depan.

Mereka berjalan dengan mantap menuju lengkungan itu, dimana Thomas dengan sabarnya menunggu. Senyuman lebar terlukis di wajahnya. Dia sangat senang melihat gadis yang sangat dicintainya berjalan dengan cantik mengenakan gaun yang sudah lama ia siapkan. Max berdiri di sebelah Thomas. Dia membersit ke dalam sapu tangannya, tak sanggup menahan rasa senang sekaligus haru melihat adiknya akhirnya bisa menjadi lebih bahagia.

Anne sampai di altar lalu dengan senang hati menerima tangan Thomas. Mereka berdua tersenyum sebelum menghadapi seorang pendeta di depan mereka.

"You may kiss the bride,"

Suara tepukan riuh terdengar ketika Thomas mencium Anne dengan senang. Dia tak bisa berhenti tersenyum karena dia sangat bahagia. Anne hanya tertawa pelan lalu berbalik menuju para tamu.

Acara pesta berjalan dengan menyenangkan. Anne berjalan di antara para tamu lalu menemukan sebuah meja yang berisi teman-temannya. Dylan duduk di sebelah Britt. Dia memakai tuksedo berwarna hitam dengan sebuah bunga matahari besar di saku depannya. Ki Hong sedang mengobrol dengan Thomas, mereka tampak sangat senang.

"Akhirnya pengantin wanita kita datang!" ucap Dexter.

Anne tertawa mendengar ucapannya lalu duduk di sebelah Thomas.

"Dylan, apakah kau harus memakai bunga sebesar itu?" tanya Anne dengan geli.

"Britt menyukainya Anne, kau tak bisa membuatku menanggalkannya!"

Semua orang di meja itu tertawa mendengar ucapan Dylan. Thomas memeluk pinggang Anne lalu menyimpan kepalanya di atas bahu Anne.

"Oh jangan membuatku jadi ingin cepat menikah!" ucap Kaya dengan kesal.

Semua orang kembali tertawa. Kaya membuat wajah yang sangat lucu ditambah dengan suaranya yang kesal. Max tiba-tiba datang lalu dengan canggung berbicara pada Kaya.

"Kaya, eh um apakah kau ada waktu sebentar?" tanya Max.

Kaya dengan bingung berdiri lalu berjalan mengikuti Max menuju belakang bangunan batu yang besar. Yang lain kembali menikmati hidangan yang sudah sediakan.

"Terimakasih atas hadiahnya Ki Hong," ucap Anne pada Ki Hong.

Ki hanya tertawa sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Itu bukan apa-apa Anne, aku sangat senang memberikan sebuah hadiah mahal pada seorang anak kerabat raja." ucap Ki.

Anne tertawa mendengarnya.

"Tapi itu bukanlah sebuah barang Ki!" ucap Thomas.

"Setidaknya kalian menyukainya," ucap Ki.

Sebuah teriakan girang terdengar dari balik bangunan batu. Anne dan Thomas dengan cepat berdiri, diikuti oleh yang lainnya. Kaya berteriak senang sembari memeluk Max. Max hanya membalas pelukannya sembari tersenyum dengan canggung pada selurub tamu yang sudah memperhatikan mereka.

"She said yes!" ucap Max dengan senang.

Para tamu sudah duduk kembali di meja mereka masing-masing, menunggu untuk acara yang paling penting di dalam pesta. Dylan berdiri dari meja panjang di depan para tamu lalu mengetuk gelasnya dengan garpu miliknya.

"Hari ini kita semua berkumpul disini karena teman kita merayakan hari paling bahagia di hidup mereka. Aku sebagai Best Man dan juga Maid Honnor mendapatkan kesempatan yang sangat besar dan dengan senang hati aku kerjakan. Seluruh detail dari pesta ini adalah pekerjaanku dan aku sangat senang dengan hasilnya."

Para tamu tertawa mendengar ucapan Dylan. Dia menunggu tawa reda lalu kembali melanjutkan.

"Thomas, sebagaimana yang semua orang tahu, sudah berteman dengan Anne dari sebelum dia bahkan bisa mengelap makanannya sendiri. Aku menjadi orang yang baru mengenalnya selama beberapa tahun belakangan ini selalu mendapatkan cerita tentang Anne walaupun aku belum pernah bertemu dengannya. Dari awal Thomas menceritakan Anne, aku tahu dia jatuh cinta pada Anne. Dan sekarang aku dengan senang berada di pernikahan mereka, melihat mereka berdua tersenyum senang."

"Banyak yang terjadi selama setahun terakhir ini. Anne, aku tak tahu mengapa tapi kau mempercayaiku ketika kau bahkan tidak bisa mengingat adik kembarmu yang membuatku ingin membawa mereka berdua pulang. Dan kau memberiku kesempatan untuk menjadi temanmu. Aku sangat berterimakasih karena kau mau mempercayaiku dan maafkan aku karena aku hanya bisa memberimu pesta pernikahan yang sederhana ini. Aku takkan keberatan jika kau memintaku untuk membantumu memilih gaunmu lagi,"

Semua tamu tertawa. Dylan selalu bisa membuat suasana menjadi lebih ceria.

"Dan aku tak tahu apa jadinya jika Thomas dan Anne tidak bisa bersama setelah semua hal yang terjadi. Mereka diciptakan seperti Batman dan Robin, atau seperti Thomas dan Teresa di film kami."

Dexter berdiri dengan cepat dan berseru lantang.

"Oi kau tak bisa membuat sesuatu dari karaktermu! Kau harus menggunakan karakter Newt!"

Para tamu tertawa dan James tertawa paling keras. Wes bahkan sampai memegang perutnya.

"Terimakasih sekali Dexter, tapi ini adalah pidatoku. Aku sebagai Dylan O'Brien, aktor paling dicari di Tumblr, merasakan senang dan mendoakan kalian berdua kehidupan yang bahagia dan selalu bisa melewati suka dan duka bersama. Mari kita berdiri lalu bersulang untuk kedua mempelai. Untuk Thomas dan Anne!"

Semua tamu menggumamkan kata-kata yang sama lalu bersulang. Anne duduk di sebelah Thomas, dia merasakan perasaan senang yang amat sangat. Thomas mendekatkan kepalanya ke telinga Anne lalu berbisik pelan.

"I love you Anne,"




AH BERES YEEEEEEEEAHHHHHH

Maafkan aku yang terlalu lama dan terlalu panjang dan terlalu bingung dengan cerita ini karena aku masih UN SEBENERNYA BESOK HAHAHAHA

Tapi aku merasa harus ngeberesin buku ini sekarang karena kalau ditunda akan semakin absurd. Btw udah dua buku yang tamat dan mereka berdua berhubungan :')

Maaf kalau misalnya ceritanya random dan ga jelas dan CHEESY BANGET AKU JUGA SUKA RADA GASUKA tapi sekali lagi TERIMAKASIH UNTUK KALIAM YANG BACA ANNE-THOMAS DARI COMPLICATED SAMPAI AMORE INI

TERIMAKASIH UNTUK SEMUA VOTE DAN COMMENT KALIAN YANG BIKIN AKU SEMANGAT NULIS.

Me luv ya guys.

Oh ya, baca BEE juga jangan lupa hehe.

Q: Should I make another Thomas Sangster story? Comment okay!

Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)Where stories live. Discover now