3

984 148 10
                                    

*Thomas' POV*

Hari beranjak sore ketika aku berjalan kembali menuju hotel. Anne memaksaku untuk mengantarnya jadi aku sekarang berjalan bersamanya. Dia masih seperti dulu, ceria dan juga baik hati. Beberapa kali dia berhenti untuk membantu beberapa wanita tua yang membawa barang bawaan besar. Turis-turis berlalu lalang dengan senyum di wajah mereka. Verona memang sebuah kota yang indah.

"Hei apakah kau keberatan jika mampir sebentar?" Tanyanya.

"Gunakan waktumu,"

Dia menarikku menuju sebuah bangunan tua yang indah. Para turis bergerombol di jalan masuk ke dalam halaman bangunan tersebut. Aku tidak tahu mengapa banyak sekali orang di bangunan sekecil ini. Setelah kuperhatikan, kebanyakan turis disini adalah wanita. Beberapa diantara mereka bahkan menangis.

"Anne, kemana kau membawaku?" tanyaku bingung.

"Casa di Giulietta-Juliet's house. Disini seluruh wanita di dunia mencurahkan perasaan mereka pada Juliet. Kau lihat kertas-kertas yang di dinding itu? Itu semua adalah surat untuk Juliet."

Aku memandang dinding yang ditunjukkan oleh Anne. Daritadi aku tidak menyadarinya tapi dinding itu dipenuhi surat-surat yang direkatkan. Beberapa bahkan tidak terlalu jelas karena basah oleh air mata. Anne menungguku mengagumi dinding tersebut lalu menarikku menuju sebuah kursi yang langsung menghadap sebuah balkon. Para turis sudah tidak memenuhi tempat ini jadi aku bisa melihat lebih leluasa.

"Ini balkon dimana Juliet menunggu Romeo. Setiap malam Romeo menunggu Juliet disana, sungguh indah." Ucap Anne pelan.

Dia masih seperti dulu. Menyukai sastra lama dan juga sejarah di balik karya tersebut. Aku ingat kami pernah memainkan drama Romeo dan Juliet pada saat sekolah.

"Kau tahu aku merasa pernah mengenalmu. Tapi aku tak ingat dimana ataupun kapan." Ucapnya lirih.

Aku menatapnya. Matanya masih menatap balkon di depannya tapi aku bisa merasakan dia tersenyum.

"Apa kau pernah menulis di dinding itu?" tanyaku.

"Oh ya, segera setelah aku sampai di Verona. Aku meminta Juliet untuk menghadirkan kembali seseorang yang hilang dari hidupku karena aku merasakan kekosongan di hatiku. Rasanya bukan hanya kedua adikku dan juga Max yang sangat ku sayangi, tapi aku tak bisa menemukan siapa orang itu. Aku hanya berharap suatu hari orang itu akan datang, seperti Romeo datang pada Juliet. Makanya aku selalu menunggunya disini setiap sore."

Aku hanya terdiam mendengar ucapannya. Dia bisa merasakan aku hilang dari ingatannya tapi dia bahkan tidak mengingatku. Dia masih menatap balkon tersebut sembari tersenyum lalu tiba-tiba berdiri.

"Kurasa hari ini orang yang kumaksud tidak datang. Ayo ku antarkan ke hotelmu,"

Tidak Anne, orang itu sudah datang dan duduk bersamamu di tempatmu biasa menunggunya.

Sorry, chapter ini pendek banget :((( omg pendek banget :(((( ini buru-buru bikinnya hehehe but next chapter bakal lebih panjang. So sorry guys xoxoxo

Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang