14

684 107 10
                                    

*Thomas' POV*

Tangan Anne melingkar di tanganku. Dia tak mau melepaskan pegangannya semenjak menaiki taxi yang membawa kami ke bandara. Dia bahkan tak mengatakan apapun. Dia hanya menggantung di lenganku, menolak untuk berbicara atau menatap mataku.

Bandara hari itu dipenuhi turis-turis yang bar datang untuk berlibur. Aku menggenggam tangan Anne lebih kuat, menerebos kerumunan orang yang memenuhi bandara tersebut. Pintu keberangkatan berada di depan kami dan pesawatku 30 menit lagi akan berangkat. Sebelum sampai di pintu keberangkatan, aku menhentikkan langkahku dengan mendadak lalu memutar badanku sehingga berhadapan langsung dengan Anne.

"Anne tolong katakanlah sesuatu." Ucapku pelan.

Anne hanya menggeleng, menolak menatapku langsung. Aku mengangkat mukanya dengan lembut, membuatnya langsung menatapku.

"Anne kau tahu ini bukan yang kumau dan aku sudah berjanji akan menghubungimu setiap hari. Jika kau ingin berada di bawah Juliet bersamaku, kau tinggal meneleponku. Aku akan selalu ada Anne, jadi tolong katakana sesuatu."

Anne hanya menggeleng pelan namun kali ini air mata kembali membanjiri matanya.

"Aku takut jika aku berbicara, aku akan memaksamu untuk tinggal." Ucapnya di sela tangisnya.

Aku menariknya ke dalam pelukanku. Dia menangis ke dalam pundakku. Anne hanya terisak sementara aku mengecup puncak kepalanya.

"Anne kau selalu bisa melewati ini setiap kali aku harus bekerja dulu. Jadi tolong sekarang kau berubah kembali menjadi seorang Anne yang dulu, yang dengan senang hati akan menungguku pulang dengan senyuman. Aku tak ingin kau menjadi Anne yang hanya diam seharian karena menantikan telepon dariku. Sibukkan dirimu maka kau tidak akan merasa kesepian. Max membutuhkanmu disini jadi kau harus kuat oke? Ini bukan akhir dunia Anne."

Anne melepaskan pelukannya lalu menatapku. Sekarang dia sudah berhenti menangis lalu tersenyum padaku.

"Jangan lupa aku meminta banyak sekali barang dari Asia. Jika kau pulang tanpa membawa apapun, maka aku tak segan melemparmu ke sungai Thames."

Aku tertawa mendengar ucapan Anne.

"Ya, begitulah Anne yang kukenal. Selalu ceria dan menganggap semua hal itu baik. Nah Anne, aku tak tertinggal pesawatku jadi aku harus masuk sekarang."

Aku tersenyum lalu menciumku dengan lembut.

"Please, be safe. I will wait for you. I love you."

Sorry!!!! Baru update dan pendek banget:((( aku udah nangis liat nilai sendiri hiks

Oh ya kayaknya aku bakal nerusin buku ini dan ga bakal ada book 3. Gimana? Dont forget to vote and comment!

Love, xoxo

Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)Where stories live. Discover now