chapter 37

58 3 0
                                    

Akupun mengikuti kata kata leo, aku tidak perlu memikirkan ini pasti ini hanya perasaan ku saja, mungkin aku sedikit kesal karna tadi aku melihat melissa memeluk leo didepanku.

Aku pulang dari acara pertunangan juna saat waktu menunjukan pukul 10 saat diperjalanan aku memposting foto ku dan leo saat di acara pertunangan juna tadi.

Aku membersihkan makeup ku lalu segera tidur karna leo bilang akan mengajak ku ke gym besok pagi. Leo bilang kalau sudah beberapa bulan ini dia sering pergi ke gym agar badannya tidak kurus seperti dimasa SMA dulu.

Leo sudah datang kerumahku bahkan sebelum alarm ku berbunyi. Dia memang selalu seperti itu, selalu datang lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan. Akupun segera mencuci muka lalu memakai leging dan hoodie serta sepatu lari ku.

"Mengapa kau datang pagi sekali? Ini baru jam 7 sedangkan kau bilang akan datang jam 9?" Kataku saat baru saja datang ke arah mom dan leo yang sedang sarapan.
Leo tidak menjawab melainkan hanya memberiku senyumannya.

"Memangnya kalian mau ke mana?" Tanya mom.

"Leo mengajak ku ke gym mom" kataku lalu mengambil 3 slice roti isi coklat yang sudah mom buat.

"Ya mom, kau tahu? Ele menjadi gendut sekarang. Coba saja lihat berapa slice roti yang dia makan sekarang" kata leo lalu mom tertawa.

"Benarkah? Aku baru menimbangnya tadi tapi hasilnya malah turun setengah kilo gram dari berat ku semula" kataku sambil mencubit pipiku, memastikan kalau pipiku tetap tirus.

"Aku hanya bercanda babe" kata leo lalu aku memutar kedua bola mataku karna kesal.

Aku dan leo pulang dari gym saat waktu menunjukan pukul 12 kami pun pergi mencari restoran untuk makan siang. Aku memesan 1 burger double cheese dan kentang goreng.

"Kau ini tadi baru saja membakar kalori tapi kau langsung menimbunnya lagi" kata leo sambil tertawa.

"Aku lapar dan tadi itu melelahkan sekali" kata ku sambil menyantap pesanan ku. Leo tidak menjawabnya melainkan ikut makan juga, aku memesankannya makanan yang sama.

"Hey kalian disini?" Kata seseorang menyapa kami.

"Alex? Kau sendirian?" Kataku saat alex ikut duduk bersama kami.

"Tidak tadi arina mengajak ku makan siang bersama. sebentar lagi dia akan datang" jawab alex.

"Lalu mengapa kau duduk disini?" Kata leo, ada apa dengan nya? Mengapa dia seperti mengusir alex?

"Apa aku mengganggu acara kalian? Baiklah aku ak--" katanya terpotong serya berdiri.

"Tidak tidak aku hanya bercanda" kata leo sambil tertawa.

"Leo" kataku sambil mencubit lengannya. aku kira dia kenapa tadi, astaga.

"Andai saja aku merekam ekspresi mu tadi" kata leo yang masih tertawa sambil memegangi perutnya.

"Menyebalkan" kata alex lalu duduk lagi.

Tak lama arina datang dengan 3 buku tebal yang ada ditangannya. Dia bilang dia baru meminjamnya di perpustakaan kampus.

***

Tidak terasa sudah hari sabtu yang mana leo akan pulang besok. Aku memaksa leo agar aku mengantarnya dan dia setuju setelah sekian menit kita berdebat. Selama leo disini aku dan leo memanfaatkan waktu kami berdua mulai dari menonton film dirumahku ataupun menggobrol hal hal yang mungkin tidak lah penting.

"Babe, ikutlah bersama ku. Kau bisa pindah sekolah kesana juga, jika kau mau aku akan ku urus nanti" kata leo saat kami di jalan menuju bandara.

"Apa? Pindah kesana?" Tanya ku terkejut. Lalu leo mengangguk sambil senyum. Aku bingung harus menjawab apa.

"Kalau kau tak mau, tak apa babe. Aku tidak akan memaksa mu" katanya sambil tersenyum.

"Aku bukannya tidak mau, aku hanya belum siap berpisah dengan keluarga dan teman teman ku disini. Terutama mom ku, aku sangat dekat dengannya rasanya berat jika harus berpisah dalam waktu dekat ini" kataku sedih.
"Memangnya kenapa kau tiba tiba mengajak ku pindah kesana?" Tanyaku.

"Sebenarnya setelah libur ini aku tidak bisa pergi keluar amerika untuk beberapa tahun. Nenek yang melarangku dengan tujuan agar aku fokus dengan sekolah ku dulu bukannya memanfaat kan hari libur untuk jalan jalan" katanya ku lihat dimatanya ada rasa kecewa tapi dia tetap tersenyum untuk menutupinya

"Tapi aku benar benar tidak bisa jika harus pindah sekolah kesana dan Aku tahu sangat berat untuk kita berpisah jarak yang sangat jauh lagi padahal kita baru saja bertemu tapi mau bagai mana lagi begini lah takdir kita. Kalau kau tidak bisa pergi keluar amerika biar aku saja yang menemui mu jika aku liburan. Kau kirimkan saja alamat mu nanti" kataku meyakinkan.

"Benarkah?" Katanya besemangat. Aku pun mengangguk meyakinkan.
"Akan ku kirim nanti, tapi apakah tidak mengapa jika kau yang menemuiku?" Tanyanya.

"maksud mu?" Tanya ku bingung.

"Aku hanya takut orang berfikir aku seperti laki laki yang tidak tahu malu karna pacarku yang menghampiriku bukan aku yang menghampirinya" katanya dengan nada sedih. Aku pun menghadapnya.

"Babe dengar, tidak ada yang berfikir seperti itu. Siapa pun akan mengerti jika ada di posisi seperti ini. Jika memang ada untuk apa kita mendengar perkataan orang itu? They don't know about us babe" kataku meyakinkan nya. Lalu dia tersenyum dan terfokus kembali menyetir.

Saat dibandara leo memberiku alamatnya dan ditulisnya dikertas kecil. Mungkin aku akan kesana sekitar 6 bulan lagi.

Hari hariku berjalan seperti biasa lagi setelah leo kembali ke new york. Aku sudah sibuk dengan pekerjaan ku di butik mom juga sibuk dengan tugas tugas kuliah.

Mom juga bilang akan membuatkan butik dengan brand ku sendiri. Aku sudah menolaknya tapi mom memaksa. Aku menolak karna aku merasa pengetahuan ku masih kurang, aku hanya takut kalau aku membuat kesalahan. Tapi mau bagai mana mom itu sangat keras kepala jadi aku harus menerimanya.

Mom membebaskan aku memilih nama brand ku sendiri juga akan seperti apa design di dalam butik ku.
Aku senang karna aku bisa membuat butik dengan brand ku sendiri tapi aku juga sedikit sedih karna butik ini bukan hasil dari kerja kerasku melainkan bantuan dari orang tua ku.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang