chapter 10

87 4 0
                                    

Aku sudah selesai mandi dan aaron sudah memanggil ku saat aku sedang menyisir rambutku. Setibanya di ruang makan ternyata dad dan aaron sudah mulai menyantap makanannya.

"Mengapa kalian tidak menungguku" kataku.

"Kau terlalu lama ele" kata aaron kepada ku. Aku hanya diam dan menyantap spicy wing ku.

"Oh iya, tadi siera bilang dia membuat dress di butik mom" kata aaron lagi. Dan ku jawab dengan anggukan.

"Hmm tentang pesta ulang tahun mu kau mau di rayakan dimana dan seperti apa?" Tanya dad kepada ku. Lalu aku berfikir beberapa saat.

"Sepertinya dirayakan di halaman belakang rumah saja. Untuk konsep aku inggin penuh dengan bunga mawar pink. Bagai mana?" Kataku.

"Sepertinya bagus, oke minggu depan kita mulai siapkan" dad lalu melanjutkan makan malamnya. Aku hanya mengganguk karna mulutku penuh dengan makanan.

Setelah selesai aku segera naik ke lantai atas dimana kamarku berada.
Setibanya aku di kamar aku segera memainkan ponselku yang sedang di carger. Dan ternyata digrup chat ku dan ke5 teman ku sedang ramai aku pun menyapanya dan kami mengobrol dari hal yang penting sampai yang tidak penting sampai waktu menunjukan jam 10 malam baru kami semua menyudahinya dan segera tidur. Tetapi aku tidak bisa tidur, ku putuskan untuk membuka instagram dan melihat barang barang online shop setelah beberapa saat aku memutuskan untuk memesan hardcase handphone bergambar monster cookies setelah selesai pemesanan aku segera pergi tidur.

***

Aku segera turun ke lantai bawah setelah selesai memakai sepatu sekolahku. Aku melihat mom sedang mengoleskan selai coklat di atas roti.

"Jam berapa mom pulang?" Tanya ku seraya duduk lalu menuang susu kedalam gelasku.

"Jam 1 malam" kata mom lalu memberi kan roti yang sudah di oleskan selai ke atas piring ku.

"Yaampun, jadi mom hanya tidur beberapa jam saja?" Tanya ku.

"Ingat lah waktu jika kau sedang bekerja. Kau bisa sakit jika sering seperti ini" kata dad menasehati.

"Tapi sayang ini bukan pekerjaan. Bagiku ini hobi dan aku senang melakukannya" kata mom ku. Dad pun hanya menarik nafasnya dalam dalam. "Sudah tidak usah terlalu memikirkan mom, sebaiknya kalian cepat habiskan sarapannya" lanjut mom.

Kami berangkat setelah sarapan kami selesai. Dad pun mengantarku dan aaron ke sekolah. Sesampainya di sekolah aku bertemu dengan alex dan arina sedang berjalan di koridor sekolah.

"Hey" sapa ku.

"Hey ele" kata arina. Alex pun hanya memberikan senyum kepada ku.

"Kalian sedang apa?" Kataku heran karna tidak biasanya mereka hanya berdua.

"Hmmm kami... kami sedang--" kata arina gagap.

"Sedang berjalan menuju kelas bersama" kata alex memotong. Aku pun menyipitkan mata ku karna heran.

"I-iya kami bertemu tadi di depan gerbang jadi ka-kami bareng ke kelasnya" kata arina lalu disusul anggukan dari alex.

"Yasudah ayo" ajak ku. aku tidak ingin terlalu memikirkan ada apa dengan mereka. Sepertinya mereka masih tidak ingin terbuka tapi yasudalah nanti pasti aku akan tahu.

***

Sepulangnya aku dari sekolah teman teman ku mengajak makan siang di caffe yang tak jauh dari sini. Kami semua pun menyetujuinya. Untung saja caffenya tidak jauh jadi kami bisa berjalan kaki. Setelah melihat menu makanan aku memilih mie ramen dan lemon tea. Tak lama alex melambaikan tangganya ke arah pintu masuk caffe saat ku lihat ternyata leo yang datang.

"Aku yang mengajaknya, tak apa kan?" Kata alex ketika leo belum sampai ketempat dimana kami berada. Kami hanya mengganguk tanda setuju.

"Apa aku boleh gabung?" Tanya leo kepada kami.

"Boleh kok, malah aku seneng kalo kamu ikut" kata elisa.

"Kau ini kenapa centil sekali" kata juna seraya dengan leo yang duduk di bangku kosong yanga ada di depan ku.

"Apa masalah mu?" Tanya elisa dengan nada kesal.

"Sudah lah elisa, dia hanya cemburu pada mu" kata ku lalu diikuti tawa dari semuanya.

"Oh yaampun ele. Aku? Cemburu pada perempuan centil ini? Astaga apa gunanya" katanya lalu tertawa meremehkan. Lalu elisa menjambak jambulnya yang kebetulan elisa duduk di depannya.

"Aaaaa aduh sakit" keluhnya saat elisa tidak berhenti menarik rambutnya.
"Aduhh ampun, pleasee stop kau bisa merusak jambul cetar ku" kata juna lalu elisa menyudahi perbuatannya. Kami semua pun masih tertawa.

"Rasakan kau" teriak elisa sambil melipat kedua tanggannya.

Tak lama pelayan caffe itu datang mengantarkan minuman kami dan leo memesan makanan kepada pelayan itu.

"Kau eleanor anak nya teman mama ku kan? Yang beberapa waktu lalu aku dan keluarga ku kunjungi?" Tanya leo setelah pelayan itu pergi.

"Ya" kata ku sambil menganguk.

"Hmm mengapa bisa kebetulan sekali kita berada satu sekolah bahkan satu kelas" katanya lalu tertawa. Aku pun hanya ikut tertawa mendengarnya setelah ku pikir pikir, iya juga mengapa bisa kebetulan sekali.

Kami pun mengobrol sampai makanan pesanan kami datang, bahkan saat makan pun kami masih mengobrol dan tertawa. Aku pun mengetahui bahwa leo ternyata tidak sedingin yang aku kira. Aku pun sempat menanyakan mengapa dia saat dirumah ku hanya diam saja dan dia menjawab karna dia malu jika bertemu orang baru. Dan dia juga berkta bahwa berbeda dengan sekarang  kami orang baru tapi dia merasa mudah sekali akrab, tidak seperti orang  orang yang ia temui sebelumnya.

Kami pun bubar setelah waktu menunjukan pukul 3. Aku lupa bahwa aku harus mentransfer uang ke olshop case yang aku pesan tadi malam. Aku pun pergi ke mini market yang berada di sebrang caffe ini dan menuju mesin atm. Setelah mentransfer aku mempotret struk tanda pengiriman lalu foto itu di kirim ke si penjual dan setelah terkirim ternyata ponselku habis batrai dan mati. Aku berjalan keluar toko disaat yang bersamaan hujan turun.
Yaampun aku belum mengirimi mom pesan untuk meminta supir pribadinya menjemputku bagai mana ini kataku dalam hati.

Aku pun masih menunggu hujan  reda didepan mini market. Tak lama seseorang menyapa ku.

"Ele? Kau belum pulang?"

"Leo? Ya aku tadi mampir ke sini sebentar dan saat aku keluar dari sini hujan turun" jawabku.

"Apa kau sedang menunggu jemputan?" Tanya nya lagi.

"Hmmm tidak ponsel ku mati jadi aku tidak bisa mengirimi mom kupesan, aku akan naik taxi di ujung jalan sana setelah hujan ini reda" kataku sambil tersenyum.

"Hujan seperti ini akan lama ele, sebaiknya aku antar kau pulang. Ayo" kata leo.

"Tidak usah repot repot, aku akan--" kataku terpotong saat leo menarik tangan ku dan berkata

"Sudahlah cepat" kata leo seraya menarik tangan ku dan membukakaan pintu mobil nya yang tak jauh dari tempat aku berteduh.

"Apa aku tidak merepotkan mu?" Tanyaku

"Tidak. Justru aku akan tidak enak jika meninggalkan mu sendirian disana" katanya lalu menjalankan mobilnya.

"Kau membawa mobil Ke sekolah?" Tanya ku saat mengingat sedang berada dimana aku sekarang.

"Ya aku membawanya tetapi aku memarkirnya ditoko buku depan sekolah. Aku tidak membawanya ke parkiran sekolah karna aku belum memiliki SIM" katanya lalu tertawa.

"Oh yaampun jadi kau belum memiliki SIM?" Kataku ikut tertawa.

Aku pun telah sampai di depan rumah ku. Leo mengantarku sampai kedalam halaman karna diluar masih hujan.

"Ayo mampir dulu" kataku setelah mobil itu berhenti.

"Hmm lain kali aja deh. Oh iya boleh aku minta nomor ponsel mu?" Katanya.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang