chapter 8

79 5 0
                                    

Aku sudah pulang dari rumah tanteku. Sekarang sudah jam 9 malam, aku pun segera mencarger ponselku, mengganti pakaian ku lalu mecuci muka dan menyikat gigi setelah itu aku menyiapkan buku yang akan ku bawa ke sekolah besok.

Setelah itu aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur dan memainkan ponselku. Aku berniat untuk memposting foto ku bersama azalea yaitu anak tante sarah. Lalu pergi tidur.

***

Aku berangkat sekolah diantar dad ku dan tak lupa sebelum berangkat aku memberikan design dress buatan ku ke mom dan mom meminta agar aku pergi ke butiknya sepulang sekolah nanti untuk mengkur tubuhku.

Hari ini aku datang ke sekolah lebih awal dari biasanya dan di dalam kelas hanya ada beberapa siswa dan tak lama alex pun datang dan menyapaku.

"Hy ele, bagai mana acara kalian kemarin?" Tanya alex padaku.

"Menyenangkan, sayangnya hanya aku, elisa dan arina yang pergi coba saja jika kau dan yang lain ikut pasti lebih menyenangkan" kataku

"Bertiga? kemana siera?" katanya.

"Dia pergi bersama adiku" kataku.

"Yasudah kita pergi saja di lain waktu bersama yang lain, atau jika kau ingin hanya kita berdua juga aku tak masalah"  katanya bercanda.

"Atur aja" kataku.

"Kau mau pergi berdua dengan ku?" Katanya antusias.

"Hmmm, kayanya ga teralu buruk dibandingkan jika aku hanya jalan sendirian di mall" kata ku sambil tertawa.

"Baiklah sabtu malam nanti kita jalan berdua okey?" Katanya.

"Baiklah" kataku sambil tertawa, kurasa dia hanya bercanda.

Setelah beberapa saat kelas pun mulai ramai begitu pun dengan sahabatku yang sudah datang semua. Lalu wali ku bu lisa datang bersama seorang sepertinya murid baru.

"Anak anak, kalian akan mendapat teman baru, silahkan perkenalkan dirimu" kata bu lisa.

"Hay perkenalkan, nama saya leo matthew thomas"

"Hay leo, my name is elisa and u can call me babe" kata elisa dengan kedua tanggan yang berada di pipinya. Dan disusul sorakan dari siswa siswa di dalam kelas. 'Astaga elisa ini mengapa dia centil sekali?' Kataku dalam hati.

"Sudah sudah tenang semuanya, leo silahkan kau duduk di bangku kosong di sana" kata bu lisa sambil menunjuk bangku kosong yang berada di sebrang kanan bangku alex.

"Ele, sepertinya aku pernah mendengar nama itu" kata arina berbisik kepadaku . Aku pun merasa seperti itu setelah beberapa saat aku baru mengingatnya.

"Oh astaga" kataku kepada arina.

"Ada apa?" Kata arina terkejut.

"Dia itu anak teman mom ku yang pernah makan malam di rumahku, aku pernah menceritakan pada mu waktu itu" kataku dengan nada berbisik.

"Benarkah? Pantas saja namanya tidak asing di telingga ku" kata arina. Siera dan elisa yang melihat aku dan arina seperti membicarakan sesuatu langsung memberikan kami tatapan 'ada apa?' Akunpun memajukan tubuhku lalu berbisik padanya, akan ku beritahu nanti. Aku pun mencoba menengok ke belakang ku untuk memastikan, ternyata benar dia orangnya. Astaga mengapa aku bisa sepikun ini kataku dalam hati.

Saat istirahat tiba seperti biasa aku dan sahabat sahabatku pergi ke kantin dan tak lupa aku membeli jus mangga. Setelah kami mendapat tempat duduk aku langsung menceritakan kepada semuanya. Dan semua pun terkejut.

"Ele kau kan sudah pernah bertemu denganya sebelumnya. Aku minta nomer ponselnya dong" kata elisa.

"Kau ini kau pikir dia seperti kau yang selalu meminta nomer saat pertemuan pertama?" Kata juna mencibir.

"Kau ini jahat sekali" jawab elisa kepada juna. Aku dan yang lain langsung tertawa melihat kelucuan mereka.

"Sungguh aku tidak punya, jika kau ingin mengapa kau tidak memintanya tadi?" Kata ku.

"Aku ingin minta hanya saja saat bell istirahat dia langsung pergi entah kemana"

"Aku tadi mengajaknya gabung bersama kita tapi dia bilang harus menemui kepala sekolah" kata alex.

"Untuk apa dia pergi kesana?" Kata elisa lagi

"Mana aku tahu" kata alex lalu memutar kedua bola matanya.

***

Seperti biasa aku dan sahabat sahabatku pergi keluar gerbang bersama sama.

"Aku sangat bosan, dirumah ku tidak ada siapa siapa" kata elisa kepada kami semua

"Aku juga bosan" kata siera dan diberikan anggukan dari elisa.

"Bagai mana kalau kita pergi ke suatu tempat mall mungkin? Kau ikut kan ele?" Kata elisa kepada ku.

"Maaf aku harus ke butik mom ku sebentar lagi supir mom ku akan menjemput. Bagai mana kalau kalian ikut bersama ku?" Kataku menawarkan.

"Butik? Sepertinya menyenangkan" jawab arina.

"Sepertinya aku dan juna tidak ikut" kata alex.

"Ya kebutik bersama wanita itu membosankan dan bisa mamakan waktu berjam jam" kata juna.

"Yasudah kau berdua pergi saja lagi pula tidak ada yang ingin kau ikut juga" kata elisa, sepertinya dia masih marah karna cibiran juna saat istirahat tadi.

Tak lama mobil mom ku pun datang aku, elisa, arina dan siera pun masuk ke dalam mobil.

"By the way, untuk apa kau kebutik mom mu?" Tanya siera kepada ku.

"Kau akan tahu nanti adiku" kataku sambil tertawa.

"Hey kau lupa? Umur kita itu sama" jawab siera jengkel.

"Apa kau lupa bahwa kau adalah pacar adikku?" Kata ku seraya menaikan satu alis ku.

"Baiklah KAKA" jawab siera sambil memutar kedua bola matanya.

Sesampainya kami di butik mom ku aku segera memilih bahan kain yang aku inginkan untuk dibuat dress. Setelah aku memilih bahan kain mom meminta ku untuk keruangannya untuk mengukur badan ku. Ternyata teman temanku juga diajak mom ikut keruangannya.

"ele, kalau boleh tau mengapa kau membuat dress? Apa kau inggin mendatangi suatu acara?" Kata elisa kepadaku.

"Untuk birthday party ku nanti" kata ku lalu duduk di sofa ruang kerja mom ku.

"Birthday party? Kapan?" Kata arina antusias.

"2 minggu lagi" kataku sambil tersenyum.

"Kalau begitu aku juga ingin pesan dress di mom mu juga deh selagi ada di sini" kata elisa kepada ku.

"A pesan ku juga deh" kata elisa. "Kau inggin dress tidak?" Tanya elisa kepada siera.

"Boleh deh" jawab siera menyetujui.

"Oke kalau begitu biar aku panggil mom ku dulu" kataku lalu pergi ke luar ruangan untuk mencari mom ku.

Setelah aku bertemu dengannya, mom malah meminta ku yang men design pesanan teman teman ku karna menurut mom gambar design sudah sangat bagus untuk pemula dan mom ku sedang menggurus weding dress entah pesanan siapa jadi mau tak mau harus aku yang menghandle pesanan teman teman ku.

"Oke kalian mau dress seperti apa" kataku saat tiba di ruang kerja mom ku dan duduk di bangku kerja mom lalu menyiapkan alat alat untuk mendesign.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang