chapter 4

146 5 0
                                    

Mom masih belum menjawab sapan aaron melainkan hanya menatap wajah aaron tanpa ekspresi dan tampa berpindah tempat. Aaron yang merasa heran hanya mengerutkan dahinya dan memberiku tatapan ada apa?. Aku menjawabnya dengan menaikan kedua bahuku sekilas dengan arti bahwa aku tidak tahu, sambil menahan tawaku. Lalu meninggalkanya untuk mengangkat ayam panggang yang sudah matang dari oven.

Tiba tiba saja dad datang dan menghilangkan keheningan yang sedang terjadi di dapur.

"Dad pulang!" Sapa dad dan bertanya "ada apa ini?" Lanjut dad Setelah melihat keanehan istri dan anaknya.

"Nothing" jawab mom singkat

"Sebaiknya kau mandi karna teman lama ku akan makan malam. aku dan ele sudah masak banyak hari ini. Kau juga aaron" lanjut mom sambil menyusun makanan piring piring yang di meja makan.

"Jam berapa teman mu samapai?" tanya dad.

"Mereka sedang di jalan mungkin sekitar 10 menit lagi" jawab mom tanpa menghentikan pekerjaannya.

"Baiklah aku akan mandi" sahut dad lalu pergi menuju kamar nya.

Begitu pula dengan aaron yang pergi ke lantai atas yang merupakan kamarnya tanpa sepatah katapun karna masih bingung dengan sikap mom kepadanya. 'Kau sangat bodoh aar sampai tidak tahu kalo tadi mom sedang akting' kataku dalam hati. Lalu aku pergi ke kamarku yang juga di lantai atas untuk mengganti baju karna rasanya sangat tidak sopan jika aku hanya memakai hotpans dan tshirt putih Jadi aku menggantinya dengan rok hitam seatas lutut dan sweeter putih bertuliskan hope.

saat aku membuka pintu kamar ku
Pada saat itu juga aaron keluar dari kamarnya lalu dia berjalan kearah ku

"Ele, apakah kau tau mom kenapa? Tidak biasanya mom seperti itu" tanyanya dengan nada berbisik.

"Kau akan tahu nanti" jawab ku singkat dan meninggalkannya di depan kamarku.

Ting nong

Terdengar bunyi bell dari arah pintu, aku dan arron baru saja sampai di bawah. Mom dan dad pergi  membukakan pintu untuk teman mom itu. Setelah terdengar suara heboh mom dan temannya itu lalu dad mempersilahkan masuk. Aku pikir yang akan datang adalah kumpulan teman teman wanita mom ternayata yang datang adalah teman mom dan suaminya bersama satu anak laki laki.

Mom mengenalkan aku dan aaron kepada teman mom beserta keluarganya. Ternyata bernama tante oliv dan om bara, ternyata dugaan ku benar tante oliv dan om bara sangat menyenangkan bahkan tidak pernah kehabisan topik pembicaraan mulai dari yang ku mengerti sampai yang tidak ku mengrti saat kami mengobrol di ruang tamu tadi. berbeda sekali dengan anaknya yang hanya memasang wajah datar, dia berbicara dan hanya senyum sesekali jika mom dan dad bertanya.

Namanya leo . Tetapi nama lengkapnya Leo matthew thomas  umurnya sama seperti ku. Yang aku dengar saat ini dia sedang mencari sekolah karna ia baru saja pindah kenegara ini sebelumnya ia sekolah di amerika.

***

Leo pov

Ini adalah hari ke 3 ku dirumah mom dan dad, mungkin aku juga akan tinggal disini. aku sedang diajak mom untuk berkunjung kerumah teman lamanya. Sebenarnya aku tidak ingin ikut tetapi mom memaksa jadi mau tidak mau aku harus ikut. Sesampainya dirumah teman mom kami disambut dengan seorang wanita seumuran mom dan seorang pria yang juga seumuran mom, lebih muda beberapa tahun dari dad.

Kami di persilahkan masuk dan kami diperkenalkan dengan anak dari teman mom yaitu tante sharena dan om hary yang bernama eleanor dan aaron. Selama acara mengobrol di ruang tamu aku hanya diam, hanya sesekali tersenyum dan berbicara itu pun saat ditanya dan selebihnya aku diam. Hanya memperhatikan mom dan dad mengobrol dan berbicara hal hal yang jarang ku mengrti. Tetapi aku tidak sendirian, anak perempuan itu pun sepertinya tidak mengerti sama seperti ku hanya saja dia lebih sering ikut tertawa. Sedangkan anak laki laki itu hanya sibuk dan senyum - senyum sendiri dengan ponselnya.

saat waktu menunjukan pukul 8 kami semua pindah ke meja makan untuk makan malam bersama. ternyata mereka menghidangkan banyak sekali makanan seperti dua ekor ayam panggang, soto, teriaki dan capcay yang tidak kalah banyaknya. Mereka pun menyediakan 2 salad yang berbeda yaitu salad sayur dan buah. semua sudah mulai memakan makannya kecuali aku, karna aku selalu minum terlebih dahulu sebelum makan. Namun tiba tiba wajah dad berubah pada saat suapan pertamanya. Aku pun bingung ada apa ini.

"Yaampun Ini sangat lezat" kata dad dengan wajah berbinar. Akupun langsung mencoba makanan yang ada di piringku dan ternyata dad tidak berohong.

"Benarkah?" Jawab tante sharena dengan senyuman yang mengembang.

"Ya ini sangat lezat dan aku sangat suka dengan ayam panggang ini, rasanya berbeda dari ayam panggang pada umumnya tapi sungguh ini sangat lezat" kata ku jujur lalu menyuapkan ayam panggang itu kemulutku lagi.

"Ya semua masakan ini aku dan ele yang buat. tetapi untuk ayam panggang ele lah yang membuatnya" jawab tante sharena. Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Oh tidak mom aku hanya membantu mu kau ingat?" Jawab ele.

"Tapi menu ayam panggang itu kau yang olah seluruhnya ele apakah kau lupa?" Jawab tante sharena tak mau kalah.

Aku hanya menyaksikannya dan melanjutkan makan karna aku tak tahu harus berkata apa.
Setelah makan kami melajutkan mengobrol, maksud ku mom, dad dan temannya yang melanjutkan mengobrol aku dan para anak hanya menonton dan sesekali tertawa seperti sebelumnya. 'Astaga ini sangat membosankan' teriakku dalam hati. Namun setelah beberapa puluh menit aku, mom dan dad pamit pulang karna sudah hampir larut malam. Dan tidak lupa bertrima kasih.

***

Ele pov

Teman mom pun sudah pamit untuk pulang karna sudah hampir larut malam. Dan dad sudah pergi keruang kerja. Inilah yang paling melelahkan saat rumah kami habis kedatangan tamu yaitu merapihkan piring piring kotor.

"Ele kau bawa piring kotor ini kedapur nanti mom menyusul"

"Baik mom" balasku dan segera membawa piring piring itu kedapur.

aku mendengar mom memanggil aaron untuk mendekat dan menggajaknya duduk disofa dengan tatapan datar sedangkan aaron memasang tatapan takut dan heran. 'It's show time'  kataku dalam hati lalu ikut duduk disamping mom, mom menanyakan kenapa aku berada disini melalui tatapannya, aku hanya menjawabnya dengan senyum termanisku

"Dari mana saja kau tadi sore? Dan mengapa kau tidak izin kepada ku" Tanya mom.

"Mmmm aku..... -aku" jawab aaron terbata bata

"Jawab aku aar" tanya mom menaikan satu oktaf suaranya.

"Aku pergi bersama temanku mom" jawab aaron, mom pun hanya memberi tatapan lalu?.

"A... aku hanya menonton film di bioskop mom hanya itu" lanjutnya.

"Dengan siapa?" Tanya mom.

"Dengan teman ku mom" jawabnya.

"Makasudnya dia siapa kau?" Jawab mom sambil memutar kedua bola matanya.

"Dia teman ku mom. kan aku sudah bilang" jawab Aaron

"Kau ini mengapa tidak berterus terang dengan mom hah?" Jawab mom dengan nada geram yang di buat buat. "Dia pacar mu kan?" Lanjut mom dengan senyum yang mengembang.

"Bukan mom. Hmmm maksudku belum" jawab aaron dengan wajah memerah. Aku pun tidak tahan melihat wajahnya dan langsung tertawa terbahak bahak. Dan disusul mom yang ikut tertawa.

"Hey mengapa kalian menertawakan ku?" tanya aar kepada aku dan mom.

"Coba kau lihat wajah mu, kau terlihat seperti kepiting rebus aar" jawabku yang masih terus tertawa.

"Kalian menyebalkan" jawabnya lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Lalu kapan kau akan menjadikannya pacar dan kenalkan pada mom?" Tanya mom dengan memainkan kedua alisnya.

"Aahhh mom ini. Aku  mengenalnya sudah lama dan aku baru saja bertemu dengannya satu kali. Dan aku tidak tau apakah dia menyukai ku atau tidak"

"Lalu bagai mana bisa kau mengenalnya?" Tanyaku penasaran dan diikuti anggukan dari mom.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang