chapter 14

60 4 0
                                    

Leo pov

Dia menariku menuju ruang keluarga di rumahnya. Lalu ele memutar dvd yang aku bawakan untuknya. Sebenarnya aku tidak ingin menonton. Mau tak mau aku harus menemani ele menonton lagi pula ini juga salah ku, aku yang membawakannya dvd itu jadi sudah pasrah saja. Tak lama ia duduk di samping ku.

"Kau ingin aku menemanimu menonton tapi kau tidak menyediakanku minum" kataku seraya melipat tanggan ku di depan dada.

Ele pun memutar kedua bola matanya lalu menjeda film yang baru ia putar dan berjalan menuju dapur. Namun terdengar suara dari ponsel ele, aku pun melihatnya dan ternyata elisa yang memanggil via line yang terhubung melalui video call. Aku pun segera mengangkatnya lalu menyapa nya

"Hai" kataku seraya melambaikan tangan ku ke arah layar ponsel ele.

"Leo? Mengapa kau yang mengangkatnya? Kemana ele? Dan sedang apa kau dirumah ele?" Tanya elisa bertubi tubi dengan suara khasnya yang mengganggu.

"Mengapa kau memainkan ponselku?" Ele pun datang dan meletakan minum utuk ku lalu merebut ponselnya dari tangan ku. Dan terkejut saat melihat penampakan yang ada di layar ponselnya.

"Yaampun elisa?" Tanya ele pada elisa.

"Mengapa leo ada disana?" Tanyanya lagi. 'Anak itu memang selalu ingin tahu astaga' rutuk ku dalam hati

"Dia sedang berkunjung kerumah ku, aku sedang menonton dvd. Ada apa kau mengajak ku video call?" Tanyanya seraya duduk di samping ku.

"Mengapa kau tidak mengajak ku? Tadinya aku ingin mengajak mu untuk menemaniku kemall tapi sepertinya kau tidak bisa" jawab elisa.

"Yaaa maaf lis aku tidak bisa sekarang, mungkin sore aku bisa" kata ele.

"Hmmm tidak usah deh aku akan mengajak arina atau siera saja" kata elisa.

"Kau tidak marah padaku kan?" Tanya ele.

"Untuk apa aku marah? Sudah lah nikmati harimu sampai jumpa besok di sekolah. Bye ele" kata elisa disertai tawa.

"Bye" kata ele seraya menaruh ponselnya di di atas meja. Lalu menekan tombol play dari remot.

Ternyata dvd ini isinya konser one direction. Kulihat ele selalu menyanyikan lagu yang dinyanyikan oleh para personinya tanpa terlewat. Sepertinya aku lebih tertarik menonton nya bernyanyi dari pada apa yang sedang di putar di televisi.

***
Ele pov

filmnya sudah selesai, aku melihat ke sampingku ternyata leo sudah tertidur. Bahkan aku lupa jika leo menemaniku menonton. Aku bangkit dari duduk ku dan membiarkannya tidur disana. Aku ingin mengcarger ponsel ku di kamar namun langkah ku terhenti setelah melihat mom dan dad berpakaian rapih.

"Mom, dad. Kalian mau kemana?" Kata ku.

"Anaknya teman dad menikah, jadi kita mau kesana" kata dad lalu aku hanya menganggukan kepalaku.

"Kemana leo?" Tanya mom seraya membenarkan antingnya.

"Tadi dia menemaniku menonton film one direction yang dia bawa, saat filmnya selesai aku lihat dia sudah tertidur disofa" kataku sambil tertawa. Mom dan dad juga ikut tertawa.

"Yasudah kau jaga rumah ya, jika kalian lapar hangatkan saja makanan yang di meja atau membeli di luar" kata mom

"Oke mom" mom pun pergi ke arah pintu dan aku melajutkan perjalanan ke kamar ku yang sempat tertunda.

Saat aku sampai di ruang keluarga ternyata leo masih belum bangun, untuk mengisi waktu aku putskan untuk menonton acara televisi dengan volume yang kecil tentunya agar tidak mengganggu tidurnya. Namun saat ini mata ku tidak menonton tv melainkan menonton leo yang sedang tertidur. Wajahnya terlihat sangat damai dan sangat tampan dengan alis yang tebal, hidung yang mancung dan rambut yang berwarna coklat tua.

Setelah beberapa menit memperhatikan pemandangan di sampingku aku pun menyenderkan kepala ku di senderan sofa tak lama aku tidak ingat apa apa. Saat aku bangun bertapa terkejutnya aku ternyata kepala bersender di lengan leo dan yang lebih mengejutkan leo sudah tidak tidur melainkan sedang melihatiku.

"Yaampun, kau sudah bangun?" Tanyaku seraya memebenarkan posisi ku menjadi tegak.

"Sudah sekitar setengah jam yang lalu" katanya sambil menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya.

"Jam berapa ini?" Tanya ku.

"Jam 6" katanya setelah melihat jam yang ada di tangannya. Aku pun mengusap wajahku dengan telapak tangan ku. Astaga berapa lama aku menyender di lengannya dan mengapa bisa.

"Kemana mom dan dad mu?" Tanyanya.

"Mereka sedang mendatangi acara pernikahan anak dari temannya" jawab ku. Lalu leo mengangguk.

"Ele aku lapar, bagai mana jika kita makan malam di luar? Ajak juga adik mu".

"Sebentar aku ingin mengganti pakaian dulu" kata ku lalu banggit dari dudukku

Aku mengetuk pintu kamar aaron namun tidak ada jawaban, aku pun membuka pintu kamarnya ternyata dia tidak ada. Kemana dia pergi? Astaga mengapa dia tidak izin pada ku.
Setelah itu aku pergi kekamarku untuk mencuci muka dan mengganti t-shirt ku dengan atasan lengan panjang tetapi tidak mengganti jeans hitam ku. lalu mengganti sendalku dengan flatshoes dan tak lupa membawa dompet dan ponselku lalu turun ke lantai bawah.

"Apa tadi kau melihat aaron pergi?" Tanya ku pada leo dia hanya menggelengkan kepalanya. Lalu kami pun segera pergi dari rumah dan tak lupa mengunci pintu. Saat di perjalanan aku mengirimkan aaron pesan.

To: aaron
"Kemana kau pergi? Mengapa kau tak izin padaku?"

5 menit kemudian aaron membalasnya.

From: aaron
"Aku makan malam bersama teman teman ku, bagai mana aku mau izin? Saat aku ingin berangkat kalian sedang tidur"

To: aaron
"Yasudah kabari aku jika kau akan pulang. Karna aku sedang makan malam di luar bersama leo"

From: aaron
"Oke" balasnya singkat akupun tidak membalasnya.

"Baiklah kita sudah sampai" kata leo membuka suara.

Kami berdua pun turun dari mobil dan memasuki restoran jepang yang biasa aku dan keluarga ku kunjungi. tapi mengapa leo mengajak ku kesini?. Entah lah.

"Kau tahu setiap kali aku pulang ke negara ini, pasti aku tidak pernah absen untuk ke sini" kata leo setelah kami mendapatkan tempat duduk.

"Ya aku juga sering ke sini bersama keluargaku. Karna makanan disini sangat enak.

Namun tak lama pelayan datang membawakan buku menu. Setelah selesai mencatat pelayan itu pergi, dan tak lama kembali dengan minuman yang kami pesan.
Dan selang beberapa menit makanan kami pun datang. Kami berdua pun menyantapnya dan sesekali bercanda dan tertawa karna melihat sepasang kekasih sedang bertengkar ditempat umum, yaampun bertapa konyolnya mereka.

Setelah kami selesai makan pelayan pun datang dan membawakan bill.
Aku pun mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetku namun leo mencegahnya dan membayarkan makanan yang kami makan.

"Mengapa kau melarang ku membayar?" Kataku heran.

"Karna sudah seharusnya aku yang bayar" jawabnya.

"Apa semua lelaki seperti itu? Selalu membayar apa yang si perempuan beli?" Tanyaku heran.

"Hmm tergantung orangnya, kalo aku sih ngerasa gak enak aja kalau membiarkan perempuan bayar makananya sendiri. Lagi pula aku yang mengajak mu. Rasanya gak gentel kalau membiarkan kau bayar sendiri" jelasnya

Tak lama kami pun pulang. dia mengantarku sampai depan rumah dan dia langsung pulang karna sudah malam. Aku masuk kedalam rumah, namun aaron belum pulang begitu pun dengan mom padahal ini sudah hampir jam 8, namun aku putuskan untuk langsung kekamar ku untuk mandi dan langsung tidur.

***

Aku segera bangun saat jam waker ku berbunyi. Aku langsung pergi mandi dan bersiap ke sekolah.
Setelah selesai mandi dan memakai seragam. Sepertinya aku melupakan sesuatu. Setelah mengingat beberaapa menit aku baru menyadarinya, bahwa ponsel ku tidak ada. Yaampun dimana aku menaruhnya? Apa tertinggal direstoran kemarin? Aku pun menyerah dan ku putuskan untuk mencarinya nanti siang.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang