chapter 15

66 4 0
                                    

Leo pov

Tadi malam aku menemukan ponsel ele tertinggal didalam mobil ku saat aku sudah sampai di depan rumah. Dia memang pelupa, aku yakin dia pasti sedang bingung dimana ponselnya berada. Tadi malam aku melihat foto foto yang ada di ponselnya, aku tahu ini tidak sopan namun tetap ku lakukan lagi pula ponselnya tidak menggunakan pasword jadi aku bisa membukanya.
'Akan ku kembalikan nanti di sekolah'.
Kataku dalam hati

Sesampainya di kelas ele sudah datang dan sedang mengobrol bersama arina dan yang lain.

"Ele? Ini punya mu kan?" Tanya ku seraya menunjukan ponselnya.

"Yaampun mengapa bisa ada pada mu? Aku mencarinya tadi pagi tapi tidak ada" jawabnya setelah mengambil ponselnya dari tanganku.

"Kau meninggalkannya di mobilku tadi malam jadi aku menyimpanya dulu. Kau memang pelupa ele" kataku lalu duduk di bangku ku.
Tak lama alex pun datang bersama juna.

"Tunggu tunggu, tadi malam?. Yaampun jadi kau main kerumah ele sampai malam?" Tanya elisa. Huft dasar elisa, selain suaranya yang mengganggu ternyata mulutnya juga seperti ember bocor.

"Apa?" Kata alex dengan nada terkejutnya.

Dia kenapa sih? Kenapa wajahnya seperti menaham marah? Kataku dalam hati. Tapi entah lah. Aku pun hanya diam tidak menjawab begitu juga dengan ele.

***
Ele pov

Teman temanku sudah ke kantin duluan akan menyusul nanti, sekarang aku harus ke perpustakaan untuk meminjam buku.

Setelah menemukan buku yang ku cari aku segera menemui teman temanku dikantin. Saat aku berjalan cepat aku menabrak seseorang.

"Aduhhh" kataku saat aku jatuh duduk.

"Maaf maaf" katanya lalu membantu ku berdiri "gak apa apa kan?" Lanjutnya.

"Ga apa apa kak, yasudah aku duluan ya" kataku sambil tersenyum dan segera berjalan kearah kantin.

"Yaampun sakitnya" kataku sambil memegangi pinggang ku lalu duduk di bangku kantin yang teman teman ku duduki.

"Kau kenapa ele?" Kata alex pada ku.

"Aku tadi cepat cepat kesini lalu di koridor aku menabrak kaka kelas, saat aku bertabrakan aku malah jatuh" kataku lagi.

"Yaampun kau ini selain pelupa juga ceroboh ele" kata leo kepadaku. Akupun hanya memutar kedua bola mataku. Saat aku melihat ke sekeliling ternyata arina dan siera tidak ada hanya ada elisa yang sedang senyam senyum dengan ponselnya.

"Lis, kau sedang apa?. Kemana siera dan ariana?" Tanyaku pada elisa.

"Mereka sedang membeli makanan, hey ele kau tahu?" Jawabnya.

"Apa?" Jawabku.

"Kau lihat kumpulan kakak kelas yang disana yang sedang main ponsel" katanya lalu aku mengangguk "tampan ya?" Lanjutnya.

"Lumayan, kenapa?" Kataku lalu bertanya.

"Dia itu sedang berkirim pesan dengan ku, kau lihat ini. Dan dia mengajak ku diner malam ini" katanya dengan suara hebohnya.

"Benarkah" kataku lalu elisa mengangguk.

"Ya kami berkirim pesan sejak hari ke dua ku disekolah. Nanti bantu aku memilih baju ya?" kata elisa lalu aku mengangguk.

***

Sepulangnya aku dari rumah elisa aku segera mandi dan turun ke lantai bawah lalu menghampiri mom di ruang keluarga.

"Hey mom" kataku seraya duduk disampingnya.

"Hey ele, ini undangan untuk ulang tahun mu. Dad bilang kau ingin konsep nya penuh dengan mawar pink kan? Jadi mom buatkan undangannya bergambar bunga mawar pink" kata mom lalu memberikan ku undangan bergambar bunga mawar pink.

"Oh iya untuk teman teman lama mu kau antarkan sendiri ya soalnya mom akan pergi besok jadi kau tidak bisa meminjam mobil mom" kata mom

"yasudah nanti aku antarkan bersama temanku saja deh" kata ku lalu pergi ke kamarku.

***

"Hey datang ya ke birthday party ku" kataku seraya memberikan undangan pada teman sekelasku.

Tak lama elisa datang lalu merangkul ku dan berkata dia sangat senang dengan suara hebohnya.

"Yaampun kau ini kenapa?" Tanyaku.
Lalu kami pun duduk di bangku kami.

"Kau tahu? Kak evan menyatakan cintanya padaku" katanya dengan nada berbisik.

"Kau menerimanya?" Tanyaku lalu elisa mengangguk. "Kau ini mengapa langsung kau terima, bahkan kau belum mencintainya" kataku dengan nada terkejut.

"pepatah mengatakan cinta datang karna telah terbiasa" jawab elisa.

"Ya benar itu ele" kata leo ikut ikutan.

"Terserah lah, oh iya ini undangan untuk kalian dan berikan ini pada pacar barumu" kataku seraya memberi undangan untuk leo dan elisa.

"Undangan apa?" Tanya leo

"Birthday party" kataku singkat. "Oh iya kau bisa mengantar ku membagikan undangan ini tidak? Kalau bisa nanti biar aku yang bawa mobil yang ada dirumahmu"

"Maaf ele tidak bisa soalnya aku-" kata elisa terpotong.

"Biar aku yang antar" kata leo memotong jawaban elisa.

"Benarkah?" Kataku lalu leo mengangguk menyetujui lalu duduk di bangkunya tak lama siera, alex, juna dan arina datang dan aku segera memberikan undangan itu kepada mereka.

Bel istirahat berbunyi dan seperti biasa kami pergi ke kantin bersama sama.

"Ele, Temani aku kesana" kata elisa langsung menarik tanganku bahkan aku belum bilang iya.

Elisa menghampiri kak evan yang merupakan anak kelas 11 ips b dan kak evan tidak sendiri ternyata disana juga ada ka gilang yang menabrak ku kemarin dikoridor.
Ternyata elisa menghampirinya untuk memberikan undangan dari ku ke ka evan.

"Kau berulang tahun, babe?"  Tanya kak evan kepada elisa.

"Bukan aku babe, tapi ele yang berulang tahun" jawab elisa menjelaskan.

"Mengapa hanya evan yang di undang?" Tanya ka gilang pada ku. Aku pun mengeluarkan dua undangan dari saku seragam ku dan memberikannya kepada ka gilang dan satu temannya yang aku tidak ketahui namanya.

"Jangan sampai gak datang ya" kataku basa basi. Aku dan elisa pun pergi meninggalkan mereka lalu berkumpul bersama sahabat sahabatku.

Aku dan leo sedang di perjalanan untuk mengantarkan undangan ke rumah teman teman SMP ku tak lupa aku membawa buku tahunan angkatan SMP ku untuk melihat alamat alamat teman temanku. Kami pun selesai saat waktu menunjukan pukul 7 malam.

"Maaf ya aku jadi merepotkan mu" kataku merasa tidak enak.

"Tidak apa apa, lagi pula dirumah ku tidak ada siapa siapa lebih baik aku mengantar mu" katanya lalu aku jawab dengan senyuman.

"Oh iya gimana kalau kita makan malam dulu, dari siang kita belum makan kan? Ayo biar aku yang teraktir" ajak ku.

"Tidak ele kan aku sudah bilang kalau aku mem-" jawab leo terpotong.

"Pleaseeee, sekali ini aja deh janji. Anggap aja ini sebagai rasa trimakasih ku ya ya ya" kataku seraya memegang lengannya


Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang