chapter 35

48 3 0
                                    

"Jelas kau harus berterima kasih, ele lah yang telah memohon agar aku mencoba mendekati mu. Dan ele yang membuatku sadar kalau kau mencintaiku sepenuh hati mu tapi aku jarang mengajak mu bicara, ele sedih melihat mu sedih. Karna itu dia meminta ku untuk membuat mu bahagia" kata alex mencoba menjelaskan.

"Benarkah?" Tanya arina. Lalu alex menggangguk dan memegang kedua telapak tangan arina.

"Tapi apa kah kau masih mencintai ele?" Tanya arina.

"Tidak aku sudah tidak mencintainya, kau lah satu satunya yang ada di hatiku sejak aku mengajak mu diner waktu itu. Dan aku juga sadar bahwa rasaku pada ele hanya rasa suka atau kagum. Kumohon percayalah padaku" kata alex meyakinkan arina. Satu bulan setelah alex mencoba mendekati arina atau satu bulan setelah eleanor mengajaknya bicara alex memang sudah tidak menyukai eleanor lagi. Namun arina masih diam dan berkutat dengan fikirannya.

"Trust me, you are the only one  in my heart, my mind, and my life" kata alex meyakimkanya lagi.

"Baiklah aku percaya, tapi aku mohon jangan  berbohong lagi padaku" jawab arina

"Aku berjanji" jawab alex jujur.

Alex pun pulang setelah arina sudah tidak marah lagi pada nya. Alex sudah bisa bernfas lega sekarang, karna ini pertama kalinya arina marah selama mereka menjalin hubungan. Bahkan jika alex menjawab pesannya sangat lama dia tidak pernah marah.

***

Ele pov

Aku tidak tahu apakah alex berhasil bicara dan meyakinkan arina tentang kesalah pahaman ini. aku sangat takut jika arina marah padaku, aku juga takut jika hubungan ku tidak baik setelah ini.

Aku sedang berkirim pesan dengan leo, akupun menceritakan kejadian ini. Dan dia bilang jika saja dia ada disana mungkin semua tidak akan terjadi dan arina tidak akan marah karna leo tidak akan membiarkan ku pergi dengan lelaki lain bahkan alex sekali pun. Leo juga sudah aku beritahu bahwa alex dulu pernah suka dengan ku tapi aku bilang padanya bahwa alex sudah tidak ada rasa dengan ku dan hati nya sudah sepenunya alex berikan untuk arina. Leo pun mengerti dan percaya padaku dan alex bahwa kami hanya sahabat tidak lebih.

Notifikasi line ku berbunyi saat aku lihat ternyata arina yang mengirimiku pesan.

Arina zaskia:
"Ele aku minta maaf karna aku sudah salah paham terhadap mu"

EleanorAD:
"Aku juga minta maaf ya karna ku kau dan alex menjadi ribut"

Arina zaskia:
"Itu tidak masalah ele, justru aku mau berterima kasih padamu"

EleanorAD:
"Berterima kasih?"

Arina zaskia:
"Ya berterima kasih karna kau aku dan alex bisa bersama, aku sudah tau kalau kau waktu itu bicara dengan alex dan meminta alex untuk mendekati ku"

EleanorAD:
"Tidak perlu berterima kasih, itu sudah tugasku sebagai sahabat mu"

Arina zaskia:
"Aaaa kau sangat baik. Dan kau juga sangat berjasa dalam hubunga ku dan alex"

EleanorAD:
"Kau ini berlebihan sekali memujiku, cukup katakan kalau aku mirip kendall jenner itu sudah membuatku senang hahaha"

Arina zaskia:
"No kau tidak mirip, kendall jener itu miripnya dengan ku"

EleanorAD:
"Terserah kau saja, oh iya bagai mana ceritanya kau bisa kembali lagi ke mall itu?"

Arina zaskia:
"Karna aku lupa kalau mom ku menitip buah buahan jadi selagi aku masih di jalan jadi aku kembali lagi untuk membelinya di supermarket tapi aku malah bertemu dengan mu jadinya aku pulang lagi"

Aku dan arina mengobrol sampai jam makan malam kami sudah tidak membahas masalah tadi lagi. Aku pun turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama keluarga ku.

***

Aku sedang sibuk kuliah di semester kedua ku, aku lebih sering menghabiskan waktu ku di butik mom dari pada dirumah. Walaupun waktu ku sangat padat aku dan leo tetap saling mengabarkan dan leo juga mengerti akan waktu ku yang terbatas.

Mungkin liburan nanti saat leo mengunjungiku, Aku akan mengosongkan waktuku untuknya. Dia bilang dia akan datang saat dia liburan nanti.

Aku sedang membantu mom merancang gaun pernikahan yang hampir jadi, bukan untuk ku tapi ini pesanan orang. Aku dan leo masih jauh ke tahap pernikahan, memang waktu itu leo pernah merencankannya tapi mengingat umur kami yang masih sangat muda jadi kami membatalkannya dan akan membicaraknnya nanti jika kita berdua sudah sarjanah, aku juga tidak mau pendidikan ku terganggu karna pernikahan.

Yang aku pikirkan saat ini adalah aku harus mewujudkan cita cita ku yaitu mendirikan butik ku sendiri setelah aku menjadi sarjanah nanti tapi sebelumnya aku harus benar benar menguasai semua hal dalam fashion.

Hari ini juna mengajak ku dan teman teman ku bertemu di caffe dekat sekolah, aku berangkat saat waktu menunjukan jam 1  tapi aku sampai di sana hampir jam setengah dua. setibanya di sana semua sudah berkumpul dan mereka sedikit kesal karna aku telat hampir 20 menit

"Nah ini buat mu ele" kata juna seraya memberikan kartu undangan.

"Apa ini?" Kata ku lalu aku membuka kartu undangan itu.
"Wow kau akan tunangan? Kau tidak pernah bercerita kalau kau sedang dekat dengan seseorang semasa SMA dulu. Aku fikir kau akan berakhir bersama elisa nanti" lanjutku lalu tertawa.

"Aku bersama dia? Yaampun itu adalah keajaiban yang tidak mungkin terjadi. Mana mungkin aku bersama orang ini OMG, lagi pula pacarku jauh lebih tampan dari pada dia" kata elisa.

"Memang kau fikir aku mau dengan mu? Yaampun percaya dirimu belum berubah sejak dulu ternyata" kata juna sambil tertawa.

"Sudah, kalian ini kalau bertengkar tidak pernah ingat tempat" kata siera menghentikan keberisikan mereka berdua.

"Oh iya coba kau tanya leo apakah dia akan datang?" Tanya juna padaku

"Akan ku tanya nanti" jawabku lalu tersenyum.

"Oh iya bagai mana kabarnya?" Tanya alex.

"Dia baik baik saja hanya saja dia sedang sibuk dengan sekolahnya disana" jawabku.

Kami pun melanjutkan mengobrol sampai waktu menunjukan pukul 3 sore, mungkin aku tidak akan ke butik mom hari ini karna siera mengajak ku berbelanja ke mall. Aku sudah lama tidak berbelanja apa lagi dengan siera jadi apa salahnya jika aku kosongkan sedikit waktu untuk diriku sendiri.

Kami berbelanja banyak, aku akan membeli make up baru karna make up ku sudah hampir abis karna sekarang aku menggunakannya hampir setiap hari bahkan aku juga sudah tidak memakai lipbalm melainkan menggantinya dengan lipstik. Aku menggantinya karna aaron selalu mengatakan kalau wajahku tidak pantas di bilang wajah wanita 20 tahun.

Still Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang