My Love From Jupiter

Family

Thanks to readers

Aku memijit kepalaku begitu masuk mobil, alasan klasik supaya aku tak perlu ikut pertemuan dengan Nath's Fotography. Kalian bisa menebak bukan siapa pemiliknya, ya.. Mantan pacarku yang sangat aku benci.

"aku tahu kau baik-baik saja Athena.."gumam pria disampingku. Aku hanya memutar bola mataku menandakan tidak setuju.

"jadi hentikan aktingmu memijit kepalamu!"

CKK!

Aku hanya berdecak kesal padanya karena dia tahu aku hanya berpura-pura saja.

"bagaimana hubunganmu dengan pembalap itu?kudengar kalian semakin lengket!" dia tertawa. Tepatnya menertawakanku.

"kau muncul diberita otomotif... Aku tak bisa lupa wajah Daniel saat melihatnya...astaga...dia seperti mau membunuh saja..."

"itu bukan lelucon! Lagi pula sejak kapan kau jadi tukang gosip hah?"

Pria ini kembali tertawa, bahkan tertawanya lebih keras.

"Cinta segitiga...bukan bukan...cinta segi empat! Kau, Daniel, Justin dan Nathan. Apa aku perlu ikut didalamnya? Biar lebih seru??"

"kau sinting Kevin!"

Aku segera membuang muka keluar jendela mobil. Menatap bangunan-bangunan tinggi yang menjulang memenuhi kota New York ini.

"ayolah Athena..."

"bagaimana jika aku tak mencintai semuanya?" ucapku tanpa menoleh pada Kevin. Dia terdiam dan memikirkan sesuatu.

"astaga...kurasa kau mencintai semuanya ya?" Kevin terkejut.

Aku melotot kearahnya, mana mungkin aku mencintai mereka bertiga?

Nathan? Ya, cinta pertama ku itu melukaiku sangat dalam dan dia sudah menikah dengan sepupuku jadi aku tak mungkin mencintainya. Bahkan kurasa perasaan itu kini sudah hilang? Baiklah, kurasa belum hilang semua, aku masih belum percaya apapun yang dia katakan.

Daniel? Dia masih sahabat baikku dan kurasa aku tidak bisa merubah status itu meskipun aku berjanji akan kembali padanya setelah kontrakku dengan J berakhir. Apa aku siap? Kurasa aku seperti wanita paling jahat didunia yang hanya memanfaatkan kebaikannya saja. Cinta? Kurasa suatu saat dia akan menyadari siapa aku bukan? Wanita jahat berwajah cantik.

Aishhhh. Aku menggelengkan kepalaku keras.

"kau kenapa?"

"hah?! Tidak ada..."ucapku buru-buru.

Kevin terkikik melihatku yang kembali merenung.

"jangan difikirkan Athena..." aku menaikkan alisku bingung apa maksudnya.

"Nathan sudah menikah...dan punya seorang anak...jadi kau tak perlu memikirkannya..."

"si-" Kevin mengangkat tangannya menandakan 'jangan potong perkataanku'

Akupun menutup mulutku yang tadi siap protes dengan argumennya.