What Happen With Me

6K 560 3
                                    

Thanks buat vote nya, saran kalian adalah inspirasiku...

Thanks
~yui~

Lanjut....

Jupiter POV's

What happen with me?

Suara musik keras dan hingar bingar lampu discotik tak bisa membuatku berhenti memikirkannya. Beberapa kali Edward membawa kenalan-kenalan wanita cantik namun aku tak tahu kenapa Sungguh tidak tertarik dengan mereka.

Aku meneguk kembali teqila dihadapanku dengan sekali teguk dan terasa panas sekali leherku.

"kau gila!"seru seseorang yang membuaku mengerutkan kening.

"ya...kau sudah tak waras dengan menolak ajakan Aguilera..."sambung suara berat Edward.

Aku terkekeh dan kembali meneguk tequilaku.

"Dia belum menghubungiku.."ucapku sedih.

"itukah alasanmu menolak ajakan Agil?" Edward bertanya, wajahnya terlihat aneh. Dan dia mencibirku tanda tak percaya.

Aku juga tak percaya dengan yang terjadi padaku.

"astaga Justin...kau tidak seperti Justin yang kukenal!?"protes Edward.

"Dengar..kau tidak mengenalnya dan dia gadis biasa...hanya seorang design grafis yang membosankan!"ucap Edward.

"dan ingat kalau dia tak suka padamu.."ucapan Edward kali ini membuatku tercenung.

Tak suka??

benarkah??!

Aku mengingat kembali kejadian kemarin malam saat aku datang ke apartemennya yang dia tinggali dengan teman kuliahnya.

Aku minta dia jadi pacar sementaraku demi kepentinganku sendiri namun itu berubah saat pria asing itu datang.

Sorot mata marah membuatku tertantang dan entah kenapa aku mencium gadis bermata hitam itu.

Well itu ciuman panas yang belum pernah kurasakan dengan wanita manapun yang aku kencani. Akupun merasa aneh dengan diriku.

Aneh?

Ya aneh! Dan aku tak tahu apa penyebabnya!!

Jika kuingat lagi ciuman itu hanya ciuman biasa yang dibalasnya dengan lembut membuatku ingin menciumnya lebih lama lagi.

"tak suka?"ulangku.

"semua wanita berharap kau mencium mereka Justin!"

Edward mengingatkanku dan kemudian meneguk winenya yang tersisa setengah bagian digelasnya.

"apa dia juga menyukainya?"

Aku tak tahu kenapa aku menanyakan pertanyaan konyol ini pada Edward.

"kurasa dia suka. Kenyataan bahwa dia membalas ciumanmu itu..."sahut Edward sambil menyunggingkan senyumnya.

Edward melambai pada dua gadis yang sedari tadi melirik. Spontan kedua gadis itu datang dan menggelayut dengan cepat. Salah satu diantaranya berambut ikal dengan dada besar yang seakan-akan siap loncat dari bajunya yang kesempitan.

Tanpa basa-basi dia duduk dipangkuanku dan berusaha menggodaku. Bibirnya yang sensual terus mencium leherku dan akupun tergoda dengan sifat agresifnya. Saat gadis itu hendak menciumku kurasakan sesuatu bergetar dari kantong kemejaku.

"sebentar..."ucapku namun tak menghentikan aktivitas gadis itu menggodaku.

Nomor asing muncul dilayar handphoneku dan aku paling alergi nomor asing.

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang