Jealous

7.1K 589 2
                                    

Give me vote and comment ya
Thanks udah baca ^-^

~yui~

Ruangan ini sedikit berbeda dari biasanya. Terlihat suram dan sedikit berantakan?
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan sampai pandanganku tertuju pada sisi kanan ruangan ini. Aku mengernyitkan dahiku dan memandang Daniel yang berdiri membelakangiku dengan segelas wine ditangan kanannya sementara tangan kirinya ada dikantong kirinya. Dia terlihat sedikit gusar dan entahlah.

"Ehm!"

Aku berusaha menarik perhatiannya dan itu berhasil. Saat mataku bertatapan dengannya aku heran,ada secercah kemarahan dimatanya. Namun dengan cepat berubah dengan senyum dan kembali menatap kearah pemandangan gedung dihadapannya tanpa bersuara.

"Kurasa masih terlalu pagi untuk minum wine.."gumamku.

Aku duduk dan menunggunya menghadap kearahku. Kuamati koran yang sama seperti milik Vannesa tadi sudah berakhir ditempat sampah. Apa benar ucapan Vannesa tadi bahwa dia cemburu?

Tapi bagaimana bisa dia cemburu?? Aku dan Justin tidak ada hubungan apa-apa sedangkan aku dengannya pun tak ada hubungannya hanya antara atasan dan bawahan.

"Tidak mungkin itu..."
"Apanya yang tidak mungkin?"kali ini aku mendongak dan mata hazelnya bertumbukan dengan mataku.

"Kau ini..!"seruku seraya mendorong tubuh Daniel karena aku terkejut saat tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya kearahku.

"Wajahmu memerah...hahahhaa.."dia pun tertawa keras dan entah kenapa aku senang jika melihat dia tertawa.

"Tertawa saja terus..."protesku kesal. Aku berdiri dan spontan dia menahanku dan menyuruhku tetap duduk dikursiku.

"Jadi apa yang ingin kau tanyakan?"tanyaku akhirnya. Daniel menegakkan badannya dan wajahnya terlihat mengeras.

"semalam..."

"Aku tak ingin membicarakan kejadian semalam!" protesku tegas.

"Jadi benar kau ada hubungan dengan Justin?"

Aku berdiri dengan kesal tanpa peduli lagi bahwa Daniel bosku. Saat ini aku menganggap dia teman kuliahku yang biasa aku marahi.

"aku tak ingin membahasnya.." aku menatap jam tanganku dan bergumam kesal sambil beralu bahwa aku ada meeting pagi.
Aku tak peduli dengan kemarahan yang ditahannya. Benar-benar menyebalkan sekali.

Orang-orang mulai berkasak kusuk membicarakanku. Bahkan ada juga beberapa wanita yang tidak terima bagaimana bisa gadis asia sepertiku menjadi pacar Justin.

Hari yang melelahkan dan menyebalkan. Ada beberapa wartawan juga datang dan sungguh itu sangat mengganggu sekali. Termasuk Daniel yang menurut Vannesa menjadi pemarah dan sensitif sampai akhirnya aku sendiri mengatakan aku tak ada hubungan apapun dengan pria bule bernama Justin O'Conor.

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang