Disaster

4.3K 399 2
                                    

"jangan ribut lagi..." ucapku sambil melambai pada Alice dan Zylia yang menurunkanku di lobi kantor.

"aunty Ath jangan lupa ya....!"teriak Zylia.

Aku mengangguk dan tersenyum seraya mengacungkan dua jempolku.

Aku segera melangkah masuk dengan disambut senyum cerah Samson, security gedung.

"hari yang cerah miss Athena..." Samson tersenyum ramah.

"kurasa sangat dingin..."ucapku sambil tertawa kecil.

"selamat pagi mr. Daniel.."

"pagi Samson.."

"kita bicara sebentar.."ucap Daniel seraya menarikku ke arah lobi yang masih sepi.

"hei!!"seruku kaget.

Kini Daniel melotot kearahku dengan wajah kesal.

"kau...!" dia diam dan seakan sebentar lagi dalam hitungan detik akan meledak.

"lupakan!" ucapnya yang kemudian pergi meninggalkanku yang bengong disini.

Ada apa dengannya??

Aku menatap kearah Samson yang hanya menaikkan bahu dan geleng kepala sambil mengucapkan kata tanpa bersuara.

Bad day?

Itu yang Samson ucapkan dan aku tak mengerti. Apa salju mempengaruhi moodnya?

Aku segera berlari masuk ke lift tapi tidak berhasil menyusul Daniel.

.
.
.

Dari lift aku bisa melihat Daniel yang baru saja meneriaki salah satu rekan kerjaku.

Apa sih dia ini?!

"apa yang terjadi??"tanyaku pada Evan yang baru kena damprat Daniel.

"aku juga tidak tahu. Mungkin bos besar sedang punya masalah. Apa kau lihat berewokku ini mengganggu?" tanyanya heran.

Evan memang sedikit memiliki berewok yang belum dicukur. Dia punya hari untuk ke salon dan biasanya itu tak masalah buat Daniel. Evan malah pernah membiarkan berewoknya hingga seperti teroris.

"kau becanda?! Mungkin ada hal lainnya..." ucapku membela Daniel.

"serius! Dia menegurku dan menyuruhku bercukur segera..."ucapnya dengan wajah masih heran.

"aneh..." ucapku yang kemudian berlalu menuju ruanganku.

"hei...ini dia nih...!" seru Vanessa begitu melihatku membuka pintu.

Apa lagi sekarang?

"ada apa?" tanyaku heran.

Aku meletakkan laptopku dan membuka tirai supaya aku bisa melihat salju yang turun.

"nih...apa ini?!" tunjuk Vanessa.

Aku mengamati tabloid terbaru dimejaku.

Aku mendengus melihatnya.

"Zoo... Apa lagi?"

Vanessa melotot kesal padaku.

"kau tak ingin menjelaskan padaku apa yang kalian berdua lakukan disana?"

Kali ini dia berkacak pinggang dan menuntut penjelasan.

"ada Alice dan Sebastian juga..bukan aku berduaan dengan J..."

" kau panggil J? Jadi kalian resmi berkencan??!!"

Vanessa memekik keras dan tersenyum lebar.

"aku tahu dari awal..kau pasti punya hubungan khusus...hahhaha"

Aku memutar bola mataku melihat Vanessa yang bahagia sekali.

"tapi kau harus menenangkan Daniel...dia membuat kekacauan!"

Vanessa memperingatkan apa yang Daniel lakukakan.

"apa yang dia lakukan?selain pada Evan tentunya..." ucapku minta penjelasan.

"Dia membanting laptop Silly yang memasang wallpaper wajah Justin..."

"apa?!!"

Kali ini aku benar-benar bingung dibuatnya.

Pria bernama Daniel itu benar-benar kacau. Bukan, dia membuat kekacauan.

"baiklah..." kataku yang segera berdiri.

"kemana?!"

Vanessa menatapku yang berjalan kearah pintu.

"menjinakkan singa yang mengamuk!!"

Ucapku yang segera keluar.

"singa??"

Vanessa bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi.

Apakah perang antara diriku dan Daniel akan dimulai lagi seperti empat tahun lalu??

"lindungi dia Tuhan...."

Vanessa berdoa dalam hati.

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang