Trauma

3.8K 398 3
                                    

Dulu aku pernah membuatmu sangat terluka, kini aku akan mengobatinya my angels..

~Justin~

Rasa sakit ini kembali terbuka. Luka yang sudah kering ini seakan disayat kembali dengan kata tajam Mia.

Pembunuh!

"aku disini.."ucap Justin diantara ciumannya.

Jemarinya mengusap lembut air mata yang meleleh membasahi pipiku seperti sungai.

"Mia hanya cemburu melihatmu disini..."ucapnya lagi.

"cemburu..."ucapku pelan.

"aku tidak ingin kejadian itu terulang J..."aku terisak pelan.

Justin menarikku dan memelukku. Menenggelamkan kepalanya di leherku.

"ssst...tidak akan terjadi apa-apa..." Justin kembali menciumku.

Ciuman yang dalam dan lembut yang mampu membuatku seperti dihantam sesuatu.

Bayangan gelap itu seolah kembali lagi.

Dimana aku?

Deg! Rumah ini??

Sesaat ruangan yang gelap itu diterangi cahaya dari pintu. Sesosok pria tinggi dengan postur tubuh semampai dengan tinggi menjulang masuk dengan sedikit sempoyongan.

"sialan!panas sekali!"ucapnya berat seraya melonggarkan dasinya dan melempar jasnya seasalnya.

Pria itu berjalan sambil memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut.

Sesaat kemudian dia mengangkat handphonenya.

"haruskah aku melakukannya?"

"baiklah...baiklah...aku akan melakukannya!"geramnya.

Pria itu menatap pintu diujung.

"jangan!berhenti!"ucapku yang tidak dihiraukannya.

Disana didalam kamar itu tampak seorang gadis dengan seragam sekolahnya masih meringkuk tidur lelap.

"hentikan..."ucapku ketika pria mendekati tempat tidur. Aku hendak berlari namun kakiku seakan tertanam dilantai ini tak bisa bergerak.

Pria itu semakin dekat dan membuka semua kancing bajunya dan langsung mendekati gadis itu.

"hentikan...hentikan..."kataku pelan.

Pria itu seolah tak sadar dan hanya kegelapan menyelimuti kamar itu.

Dia menciumi gadis itu dengan kasar dan melecehkannya. Memuaskan nafsunya yang tak bisa dikontrol lagi.

Aku berdiri kaku disini, melihat gadis itu yang tergolek lemah tak berdaya setelah menjadi pemuas nafsu pria asing itu.

"aku melakukannya demi dia..."ucap pria itu berbisik ditelinga gadis itu yang kini menangis. Menangis karena harga dirinya telah hancur.

"dia bilang kau pelacur...maaf aku tak tahu jika ini pertama untukmu..."

Ada raut penyesalan dalam suaranya yang dalam dan parau.

"maaf membuatmu jadi korban demi dia kembali..."

"apa papaku menjualku padamu?"

"bodoh!"ucapnya kasar.

"bagaimana bisa aku melakukan ini padamu?tapi aku..."pria itu terdiam dan mencium gadis itu lagi, kali ini dengan lembut tapi apa arti kelembutan itu? Sama saja dengan pelecehan...

"hentikan..."ucap gadis itu lagi seraya melawan.

"hentikan...hentikan...."gumamku pelan seraya mendorong seseorang yang terus menciumku.

"aku mohon..."kini suaraku terdengar pasrah dan lemah.

Wajah Justin dan bayangan itu berbaur menjadi satu. Aku tak bisa membedakan ini nyata atau hanya bayangan masa lalu?

"Athena..." Justin menatapku kawatir.

Aku membuka mataku dan tersadar, aku sudah diruangan yang berbeda. Wajah Justin pucat melihatku yang meringkuk diujung tempat tidur dengan keringat bercucuran.

"a-apa kau terluka?"tanyanya kawatir.

Terluka?

Ya aku terluka diingatanku. Kenangan buruk pemerkosaan itu menghantui lagi. Itulah kenapa aku tidak bisa berhubungan serius dengan pria.

"Athena..."

"jauhi aku Justin!!"seruku lemah.

Justin terdiam, baru kali ini dia melihatku begitu takut hanya karena ciuman?

Sesaat dia tadi melihatku terdiam dan menikmati sampai akhirnya aku terus berkata 'hentikan' dan 'tolong'?

Suara itu pernah ia dengar... Dimana?

Apakah aku melukainya??

Justin terdiam melihatku yang meringkuk diujung tempat tidur.

"mandilah...aku akan memanggil Alice..." Justin berdiri dan pergi meninggalkan aku sendiri. Dalam diam dan rasa takut.

Makasih buat reader yang udah setia baca corat-coret iseng ini....

Jangan lupa tinggalin jejaknya ya...

Makasih buaaaaangggettttt...

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang