From Jupiter

9.1K 657 2
                                    

Give me vote and comment ya..
Thanks udah baca

~yui~

"Bangun!!"

bisik seseorang ditelingaku yang membuatku kaget dan terjaga. Aku mengerjapkan mataku dan menemukan seringaian dan bola mata coklat Vannesa.

"Apa yang kau lakukan semalaman dengannya sampai kau masih mengantuk hah?!"tanya Vannesa menyelidik. Aku menguap dan membawa gelas kopiku dan keluar dari pantry kembali keruangan kerjaku.

"Aku belum tidur Vannesa.."ucapku seraya menguap lagi.
"Astaga...apa saja yang kalian lakukan?!"tanya Vannesa lagi.
"Kenapa kau tak pernah cerita kalau kalian berdua punya hubungan khusus?!"pekik Vanessa gemas.

Hubungan?

"Hubungan?"kali ini aku menatap Vannesa bingung. Aku tak tahu apa yang sedang dibicarakannya. Aku berfikir sejenak dan mencoba mengingat-ingat kemana arah pembicaraannya.

"Nggg...maksudmu hubunganku dengan siapa?Daniel?"tanyaku bloon.

Vannesa berdecak kesal karena aku mencari topik lain.
"Jangan coba-coba menyembunyikan sesuatu dariku Athena.."aku mengerucutkan bibirku tanda tak setuju dengannya sampai akhirnya Vannesa meletakkan tabloid kota yang cukup populer dimejaku. Aku mengikuti arah mata Vannesa menunjuk dan disana tertulis judul berita itu dengan huruf balok besar berbunyi

'CINTA SEGITIGA SANG PEMBALAP'

Aku segera meraihnya dan melihat foto-foto yang terpasang itu. Disana ada foto kejadian semalam. Foto saat wanita itu mendorongku dan dibelakangku berdiri Justin O'Conor yang marah.

Justin O'Conor??!

Aku mengamati lagi majalah itu, dan ada juga fotoku saat Justin menghampiriku dan menggendongku menjauh dari pipa air.

Menggendong?kapan itu terjadi??

"Jadi...sejak kapan kalian berkencan?!"desak Vannesa.

"Aku..."

kata-kataku terpotong oleh bunyi dering telfon dimejaku.

"Hallo..."ucapku seraya mengangkat tanganku menandakan supaya Vannesa berhenti bicara.
"Baik aku kesana sekarang.."sahutku dengan wajah cemberut.
"Siapa?"tanya Vannesa penuh selidik.
"Apa itu Daniel?"tanya Vannesa saat melihatku membereskan beberapa proposal.
"Begitulah..."
"Good!dia cemburu!"ucap Vannesa.

Cemburu?sinting!!

Aku hanya mencibir dan berlalu.
"Kau berhutang cerita padaku!"pekik Vannesa.
"Aku tak berhutang apa-apa...."aku membuka pintu dan muncul Sabrina yang membawa seikat bunga mawar merah.
"Cantik bunganya.."ucapku seraya tersenyum.
"Dari siapa?"tanyaku berbisik.

"Untukmu...dari..... Jupiter?"tanya Sabrina heran menatapku.

Aku mengerutkan dahiku bingung.

"Jupiter?"tanyaku sambil meraih kartu nama yang terselip dan segera membacanya.

'maaf untuk kejadian semalam'
Jupiter

"Justin?"tanya Vannesa.
"Maksudmu Justin O'Conor??"tanya Sabrina bengong.
"Romantis bangetttt..."sahut Sabrina seraya memeluk bunga itu.
"Buat kamu saja..."sahutku yang melangkah menuju ruangan Daniel tanpa peduli Sabrina atau Vannesa yang hendak protes.

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang