18

4.7K 279 5
                                    

SATRIA sudah sampai di Bandara Adisucipto satu jam yang lalu. Seperti biasanya ia menghabiskan waktu nya untuk mengobrol bersama teman pilot satu maskapai nya. Kali ini ia berbagi cerita dengan Bayu Jokolingga, teman yang ia kenal sejak masuk di maskapai nya yang sekarang. Bayu adalah senior Satria. Umurnya tiga tahun lebih tua dari Satria. Satria berumur 24 tahun sementara Bayu 27 tahun. Walaupun begitu. Satria dan Bayu menganggap bahwa mereka seumuran. Karena fikir mereka, mereka masih lahir di zaman yang sama.

"Oh lo orang Jogja asli?" Tanya Satria kepada teman nya itu. Setelah melontarkan pertanyaan ia menengguk air mineral yang sudah berada di tangan nya sedari tadi. Bayu yang mendengar pertanyaan Satria hanya mengangguk.

"Lo abis ini mau langsung balik ke Bali, Sat?" Tanya Bayu. Satria hanya merespon pertanyaan itu dengan menaikkan kedua bahu nya. Pertanda tidak tahu, rencana apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

"Mending lu liburan dulu dah di sini. Lo kan orang Jogja juga, pasti masih ada lah keluarga di sini?" Usul Bayu.

"Punya. Tapi males gue, takut ngerepotin kalo nginep di rumah saudara." Jelas Satria.

"Yaudah nginep aja di losmen atau nyari hotel murah. Sayang banget kalo lu langsung pulang. Liburan Sat. Alun-alun bagus loh Sat. Apa lu mau nginep di rumah gua?" Usul Bayu, lagi.

"Yegila aja. Nanti istri lo kepincut sama gue." Canda Satria di akhiri kekehan.

"Lah gak bakal lah Sat. Istri gue mah cinta sama gue." Elak Bayu sambil menepuk-nepuk dada nya. "Udah lo main aja dulu di Jogja. Di rumah gue masih ada dua kamar kosong Sat. Siapa tau lo nemu jodoh pengganti si Melati di sini."

-

Kini Satria tengah berada di dalam Taxi. Setelah mendengar usulan Bayu satu jam yang lalu. Akhirnya Satria memutuskan untuk mampir dahulu ke rumah Kakek nya. Saat sampai ia di sambut oleh Kekuarga nya. Kebetulan di rumah tesebut tidak hanya Kakek yang tinggal. Masih ada tante, om dan saudara sepupu nya yang menemani. Karena Nenek Satria sudah meninggal lima tahun silam. Satria menaruh tas kerja nya ke atas kasur. Ia akan tidur di kamar Danu Surya Nugraha. Yang kebetulan adik sepupu nya yang masih seumuran dengan Esa. Satria merebahkan tubuh nya di atas kasur.

"Mas! Iki anduk nya." Ucap Danu sambil memberikan sebuah anduk untuk Satria Mandi.

"Oh iya Dan." Satria bangkit kembali dari rebahan nya.

"Mas Satria, tumbenan mampir ke sini. Biasa nya ke sini nya kalau lebaran doang?"

"Iya. Mas lagi bosen sama Bali. Mau nyari suasana baru aja." Jelas Satria yang hanya di tanggapi Danu dengan sebuah anggukan.

"Oh gini aja mas. Besok aku libur ngampus kan. Mas jalan yuk karo aku keliling Jogja." Usul Danu. "Sekalian cek kontrakan Eyang."

"Wah boleh tuh."

-

Satria dan Danu sudah sampai di kontrakan kakek nya yang tidak terlalu jauh dari rumah nya.

"Nah ini mas kontrakan eyang." Satria menatap lima rumah kontrakan petak yang berada di depan nya. Serta warga sang pengontrak yang sedang duduk-duduk di depan nya. Mereka tersenyum kepada Danu dan juga Satria.

"Rapih Dan." Komentar Satria.

"Ada juga mas. Kost-kost an buat pemuda. Ayo ikut!" Satria pun mengikuti Danu. Saat sedang berjalan handphone Satria berdering. Satria pun mengambil handphone nya yang berada di saku celana nya. Dan melihat layar handphone untuk mengetahui siapa yang menelfon nya.

"Lukas"

Satu nama yang tertera di layar nya. Lukas adalah teman Satria semasa SMA yang kini sudah menetap di Jakarta. Dia yang membantu Satria mencari apartement untuk pindah ke Jakarta. Dan dia juga yang kini tengah membantu Satria untuk menyewakan apartement nya. Yap. Satria semalam menelfon Lukas dan meminta bantuan kepada Lukas untuk menawarkan apartement nya kepada kerabat Lukas.

Satria! (COMPLETED)Where stories live. Discover now