1

24.5K 755 6
                                    

DEAN membuka halaman pertama diary berisi rentetan tanggal dan sebuah coret-coretan daftar kegiatan yang akan ia lakukan selama sebulan ini. Tanggal 28 dan hari minggu. Dean langsung berlari menuruni anak tangga saat melihat kegiatan yang harus ia lakukan hari ini.

"Ka Bruno! Tanggal dua puluh delapan, Dee pergi dulu ya!" Teriak Dean, ia terdiam sejenak untuk menunggu sahutan dari kakak laki-lakinya. Bruno.

"Iya! Jangan lama-lama ya, kamu belum makan!" Teriak kakak nya dari dalam dapur.

Dean mengangguk menuruti perintah tersebut, setelah mendapatkan izin dari kakak tersayang nya, Dean pun langsung bergegas keluar dari rumah nya. Mengambil sepeda kumbang biru yang terparkir di halaman nya, lalu mengayuh nya untuk menuju tujuan utama nya.

Dean hanya tinggal berdua dengan kakak lelaki nya, ibu dan ayah nya sudah tiada saat ia berumur 12 tahun. Saat itu ayah dan ibu nya mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan mereka meninggal dunia. Dean sempat frustasi dan membuat kakak nya kebingung an. Hingga akhir nya Dean bertemu sahabat kecil nya. "Satria!" Seru Dean lalu turun dari sepeda nya dan berjalan mendekati Satria.

Satria Anggara, sahabat Dean saat kecil hingga sekarang. Jangan kira bahwa persahabatan mereka mulus seperti kulit artis korea, persahabatan mereka sempat terputus selama sepuluh tahun saat Satria dan keluarga nya memutuskan untuk pindah rumah ke Bali. Hingga akhirnya mereka bertemu lagi saat Dean menginjak umur 21 tahun dan Satria 25 tahun.

"Dean?" Satria membalikan badan, dan menemukan sosok yang memanggil nya tadi sedang berlari mendekati nya dengan senyum yang mengembang di bibir manis nya. Satria pun ikut tersenyum melihat nya.

"Hari kita!" Seru gadis itu.

"Hari kita!" Seru Satria lagi.

"Terus apa?" Tanya Dean kepada Satria.

Tanggal Dua Puluh Delapan, adalah tanggal favorite mereka. Karena Tanggal lahir mereka berdua jatuh pada tanggal tersebut. Dan pada tanggal tersebut mereka memiliki perjanjian yang unik, yaitu Hari Kita. Hari di mana mereka akan menghabiskan waktu berdua, bermain berdua seperti saat mereka kecil dulu. Di balik kesibukan masing-masing, mereka harus menyempatkan waktu untuk bermain berdua di tanggal tersebut.

"Kamu mau nya apa Dee?" Tanya Satria sambil menautkan kedua alis nya pertanda sedang memikirkan sesuatu.

"Aku gak tau, kita udah pernah ke dufan, nonton bareng, makan bareng, sekarang apa ya?" Oceh Dean sambil berfikir. "Ke rumah aku aja yuk! Kak Bruno lagi masak!"

"Ayo!" Jawab Satria sangat antusias.

Akhirnya benar saja mereka langsung menuju ke rumah Dean, menaiki mobil Mini Cooper merah milik Satria yang biasa di sebut Kumbi oleh Dean. Kenapa? Karena bentuknya yang bulat seperti kumbang, hingga Dean bercita-cita ingin melukiskan pola polkadot hitam di mobil Satria. Walaupun itu tidak mungkin tercapai.

Sepeda milik Dean? Tidak mungkin Dean meninggalkan sepeda kesayangan nya itu. Sepeda nya sudah di ikatkan di belakang mobil oleh Satria.

Perjalanan itu berlangsung sangat ceria, apa lagi saat Dean bercerita tentang anak murid nya yang bertingkah laku lucu. Deandra Anindita, umur 21 tahun, pekerjaan Guru SD "tetapi masih bertingkah seperti anak SD".

Satria! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang