15

4.9K 252 0
                                    

SATRIA mengerjapkan kedua mata nya. Berusaha menetralisirkan cahaya yang masuk ke dalam mata nya. Lalu ia melirik jam weker yang berada di meja samping kasur nya. Pukul dua belas siang. Sudah berapa lama ia tertidur? Ia pun kembali mengingat kejadian yang ia alami terakhir kali.

Tapi entah mengapa ia tidak bisa mengingat kejadian tersebut. Satria pun beranjak dari kasur nya, membuka pintu kamar nya lalu berjalan menuju dapur. Setelah sampai di dapur Satria pun mengambil gelas dan menuangkan air putih yang berada di dispenser hingga gelas tersebut berisi penuh. Satria menjuru kan pandangan nya ke seluruh sudut dapur dan juga lantai.

Ada satu yang membuat nya terkejut. Tong sampah di sudut ruangan yang telah penuh dengan, sobekan demi sobekan banyak foto. Satria pun mengambil satu sobekan untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Ternyata itu foto ia dengan Melati. Satria mengingat kembali apa yang telah terjadi. Satria pun menolehkan kepala nya menuju pantry yang berada di dapur nya. Dua buah kaleng minuman ber-alkohol yang sudah kosong. Dan sekarang Satria mengingat kejadian tersebut. Semalam Satria pergi menuju supermarket yang berada tidak jauh dari apartement nya. Niat nya untuk membeli makanan. Tetapi karena otak nya sedang konslet, akhirnya tangan Satria tidak menuju makanan untuk di ambil. Tapi tangan nya lebih terarik pada minuman ber-alkohol yang terdapat di kulkas supemarket.

Ia pun mengambil tiga kaleng minuman beralkohol 15%. Saat di jalan pulang ia meminum satu kaleng minuman tersebut. Lalu saat sampai apartement ia melanjutkan dua kaleng sisa nya. Dan akhirnya otak Satria tambah konslet dan melakukan hal yang tidak seharus nya ia lakukan. Menyobek setiap foto yang berada di album foto ia dan Melati.

Satria pun tertawa, mengingat kejadian itu. Dasar Sat, ini hanya tiga botol minuman beralkohol 15%. Kenapa kau selemah itu? Pikirnya. Tapi Satria merasa sangat iba dengan keadaan foto ia dan Melati. Mengapa ia harus marah dengan Melati? Padahal ia putus dengan Melati karena Dean.

Satria pun menenggak air putih yang ia ambil tadi sambil berjalan menuju ruang televisi. Menatap tembok...

Dan masih meemukan foto ia dan Dean yang terbingkai rapih di dinding. Apa mungkin pernyataan Melati benar? Bahwa ia sangat mencintai Dean, bukan Melati. Satria pun bergegas menuju kamar mandi. Ia baru saja ingat bahwa hari ini adalah, hari di mana Dean akan pindah ke Apartement nya.

-

Satria berjalan menelusuri lorong sebuah apartement, mencari apartement bernomor 208 sambil melihat kembali handphone nya yang berisi obrolan antara ia dengan Kak Bruno. Di sebelah kiri nya kini sudah ada pintu dari kamar nomor 206. Dua pintu dari tempat ia berdiri pasti akan sampai pada pintu apartement milik Dean. Satria pun melangkahkan kaki kembali. Perlahan terdengar suara wanita dan pria yang sedang tertawa gembira. Satria pun melambatkan langkah nya. Hingga akhirnya ia sampai di depan pintu apartement Dean. Yang tidak tertutup rapat. Ternyata suara tertawaan itu berasal dari kamar Dean. Satria pun mengintip ke dalam apartement itu melalui celah pintu.

Terlihat seorang wanita dan pria yang sedang tertawa sambil berselfie ria. Entah mengapa dada Satria terasa sesak. Rasanya hati nya terasa panas dan siap untuk meledak. Tapi apa masalah nya sehingga ia harus marah? Satria pun menenangkan hatinya dengan cara menarik nafas lalu membuang nya secara perlahan.

Satria melihat setiap sisi apartement Dean, yang terlihat sudah rapih. Mungkin Dean sudah tidak membutuhkan nya lagi. Karena sudah ada Nuga yang membantu nya. Satria pun membalikan badan nya, lalu berjalan kembali menuju lift. Untuk pulang, ke rumah nya..

Untuk apa ia berada di Jakarta? Wanita yang kata Melati "Satria Cintai" sudah tidak membutuhkan nya lagi. Dan..

Untuk apa Satria kembali ke Bali? Jika Wanita yang pernah mengisi hati nya sudah tidak mengharapkan nya lagi.

Lalu harus ke mana Satria pulang?

-

Sudah satu minggu semenjak kepindahan nya. Dean tidak pernah mendapatkan kabar dari Sahabat nya. Satria. Dean pun menghempaskan tubuh nya ke sofa. Menatap langit-langit putih yang hanya terisi sebuah lampu.

Dean rasa, keadaan nya saat ini seperti lampu tersebut. Sendiri dan kesepian.

Apa mungkin Dean harus menanyakan kabar kepada Satria duluan? Tapi kan pada kodrat nya lelaki harus mengabari wanita duluan. Tapi selama ini ia dan Satria saling mengabari. Jadi untuk apa Dean takut mengabari Satria duluan, lagi pula dia dan Satria hanyalah sepasang sahabat. Bukan sepasang kekasih.

Dean pun mengirimkan sebuah pesan kepada Satria.

Deandra : Satria? Apa kabar?

Deandra menepuk dahi nya. Mengapa pesan yang ia kirim ke Satria sangat kaku? Seperti abg labil yang sedang mengirim pesan kepada lelaki pujaan nya. 1 menit. 2 menit. 3 menit. Tidak ada balasan. Dan kini Dean makin khawatir, apa mungkin Satria merasa aneh dengan pesan yang ia dapatkan. 4 menit. 5 menit.

Tinggg!

Satria : Baik Dee. Kamu gimana?

Deandra : Baik. Hehe. Kapan mau main ke Jakarta lagi? Aku udah pindah ke apartement baru ku.

Satria : Kurang tahu Dee. Saya sekarang sudah mulai sibuk.

Sibuk? Sibuk apa? Saking sibuk nya sampai lupa dengan ritual tanggal 28, lupa janji dia untuk membantu Deandra pindah apartement, dan melupakan sahabat yang mati-matian ia cari. Deandra kamu harus positif thinking! Mungkin Satria sedang sibuk kerja atau mungkin sibuk dengan pacar nya. Dan itu bukan urusan mu Dean. Pikir Dean.

Deandra : Oh gitu ya, good luck!

Satria : Iya! Kamu juga.

Setelah membaca pesan penutup dari Satria. Dean langsung melemparkan handphone nya ke sofa yang berada di samping nya. Dean kini merasakan kehilangan Satria untuk kedua kali nya. Kenapa bahagia yang ia rasakan hanya sementara? Kenapa Satria harus pergi lagi?

Aku rindu. Batin Dean.

Tapi mau bagaimana lagi? Dia tidak bisa mengharapkan lebih kepada Satria. Karena Satria hanya sahabat nya. Seandainya mereka menjalin hubungan lebih. Dean takut. Dean takut kehilangan teman yang bisa mendengarkan cerita nya. Dan selama ini Dean menghindari itu. Tapi sekarang. Tanpa menjalin hubungan. Tanpa ada nya kata "Putus" dari suatu hubungan yang lebih. Secara perlahan hubungan mereka terputus kembali. . .

-

YEYYY! GABUT BGT YA CERITANYA. I PROMISE IN THE NEXT PART ADA KEJUTAN. DAN CERITANYA BAKAL LEBIH COMPLICATED LAGI. HEHE. TERUS WAKTU ITU AUTHOR PERNAH JANJI NGESHARE FOTO DEAN NYA. DAN MAAF KAN DAKU KARENA AKU BINGUNG. DI INSTAGRAM GAK ADA ARTIS DUNIA MAYA YANG BISA MEWAKILKAN DEAN. INTI NYA GINI AJA DEH AKU GAMBARIN DEAN YAA.

DEAN ITU ...

RAMBUT NYA HITAM LURUS PANJANG SEBAHU, GAK PUNYA PONI, RAMBUT NYA BELAH TENGAH GITU DEH, PAKE KACA MATA, MUKA NYA AYU BANGET KETURUNAN JAWA GITU DEH, BADAN NYA MUNGIL KECIL GITU, TERUS IMUT TAPI RADA SELENGEHAN, GAK CEWE BANGET, GAK COWO BANGET JUGA, BIASA AJA DIA, CUEK LAH YA, SUKA SAMA ANAK KECIL, TERUS RAMAH GITU, TAPI MUKA NYA RADA JUTEK, TAMPANG NYA RADA SMART PADAHAL MAH KAGA.

RIBET YAA. PERFECT BENER SI DEAN -_- INTINYA GITU DAH. KALO NEMU ARTIS IG MACEM GITUAN, BOLEH REKOMENDASIIN LEWAT KOMENTAR ATAU CHAT KE AKU, HEHE.

OH IYA. SORRY AKU GAK BISA NGEJADWALIN BUAT POST PER-MINGGU. KARENA, AKU ANAK SEKOLAH YANG SIBUK DENGAN DUNIA KU. DAN INSPIRASI ITU DATENG NYA GAK BISA DI RENCANAIN HEHE. SO SABAR AJA YA. HEHE.

DON'T FORGET VOTE AND SHARE YAA!!!

Satria! (COMPLETED)Where stories live. Discover now