30

6K 270 16
                                    

DEAN melangkahkan kaki nya menuju ruang kepala yayasan. Ternyata ia tidak menemukan Mbak Dudette di sana. Yang ada hanya Mbak Ayu.

"Kenapa Dean?" Tanya Mbak Ayu saat melihat Dean yang melongokkan kepala nya dari celah pintu ruangan.

Dean tersenyum kikuk. "Nyari Mbak Dudette." Jawab Dean.

"Baru aja keluar. Lagi ke kantin katanya beli gorengan." Beritahu Mbak Ayu.

Dean langsung berkata "Oh.. Yaudah makasih ya mbak." Dean langsung bergegas kembali menuju ruangan nya. Saat ia membalikkan badan nya Mbak Dudette sudah ada di hadapan nya dengan tatapan datar.

Dean terlonjak karena terkejut. Lalu tangan nya mengusap-usap dada nya. "Serem amat mbak." Ucap Dean.

"Gue tau. Lo mau pergi sama Satria jum'at besok. Dan gue ngizinin." Ucap Mbak Dudette.

Dean terkejut. "Loh mbak tau dari mana?" Tanya Dean.

"Kemarin Satria main golf sama suami gue. Dia minta izin ke gue buat ngebawa lo ke Bali. Ya gue izinin lah. Kan kita berangkat nya bareng, lumayan jadi ada temen cewe gue." Jawab Mbak Dudette kini dengan muka yang sudah berseri-seri.

"Loh Mbak ke Bali ngapain?" Tanya Dean.

"Kan yang nikah temen satu maskapai nya Satria sama Bayu, Dee. Gue juga di undang kali." Jelas Mbak Dudette.

"Jadi mantan nya Satria, pilot juga?" Tanya Dean.

"Enggak. Mantan nya Satria nikah sama sahabat SMA nya Satria." Jelas Mbak Dudette. Dean kembali mengingat-ingat perkataan Satria. "Dua minggu lagi mantan pacar aku nikah sama sahabat aku waktu SMA. Dan aku enggak mau datang ke sana sendirian. Kamu mau gak nemenin aku ke pesta nya mantan aku?" Oh iya. Mantan nya nikah dama sahabat nya pas SMA. Pikir Dean.

"Kenapa?"

"Apa?"

Mbak Dudette tertawa. "Lo bengong woy." Ucap Mbak Dudette lalu menggerak-gerakan telapak tangan nya di depan wajah Dean.

Dean hanya tertawa kikuk.

"Eh iya." Mbak Dudette mengambil sesuatu dari saku celana nya. "Nih." Mbak Dudette memberikan sebuah permen Chupa Cups kepada Dean.

Dean menerima nya. "Ini apa maksudnya?"

"Satria nitip buat lo."

"Oh. Yaudah mbak. Makasih." Dean tersenyum.

"Udah lu balik ke ruang TU. Kerja!" Perintah Mbak Dudette.

"Oke mbak." Dean kembali menuju ruang kerja nya.

-

Dean membuka pintu ruang Tata Usaha. Tempat di mana ia harus bekerja. Mbak Lina menatap Dean dengan senyuman lebar nya. Dean yang heran langsung menaikkan sebelah alis nya.

"Kenapa?" Tanya Dean.

Mbak Lina menyodorkan tangan nya yang sedang memegang permen ChupaCups juga. "Dari Satria." Ucap nya.

"Kapan dia ke sini?" Dean menerima permen tersebut.

"Barusan. Ih ganteng banget ya. Kaya suami mbak waktu muda, sayang nya suami mbak enggak se romantis dia." Cerocos sekaligus curhat Mbak Lina. Dean hanya tertawa menanggapi cerita tersebut.

"Kok dia enggak ketemu saya ya?" Tanya Dean.

"Ngumpet kali." Jawab Mbak Lina.

"Oh.." Jawab Dean.

"Pagi Mbak Lina!" Sapa seseorang dari balik kaca bening yang berada di hadapan Mbak Lina. Tata Usaha. Tempat pembayaran SPP sekolahan yang tidak akan pernah sepi. Jadi wajar lah jika di tengah percakapan Dean dan Mbak Lina bisa tiba-tiba berhenti karena ada orang tua murid yang mau membayar SPP atau kadang mebayar biaya Study Tour jika sekolah mengadakan nya.

Satria! (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz