"kau terlihat lebih cantik dengan rambut keritingmu! Aku menyukainya.... "aku tersenyum.

"benarkah?" tanyanya ragu seraya mengusap air matanya yang sudah meleleh.

"aku bahkan pernah mengeriting rambutku seperti ini...dan teman-temanku bilang aku cantik...jadi jangan percaya dengan apa yang pria besar itu katakan..." aku mengedipkan mataku padanya dan disambut dengan senyum dan deretan gigi putih yang tinggal beberapa biji saja.

"waooow....apa kau mau jadi pacarku?" suara itu keluar dari mulut pria kecil yang paling besar.

"kau siapa??" kali ini suara itu muncul dari pria kecil kurus yang sekarang sudah duduk mengamatiku.

"Bryan kau tidak bisa menjadikannya pacarmu!" ucap pria kecil kurus itu lagi.

"kenapa?"tanya Lety bingung.

"karena dia pacar J!"

Spontan pria kecil yang dipanggil Bryan itu menoleh kearah Justin dan aku bergantian.

"J pacar Mia Key...."

Mia?

Aku menatap Justin dia tampak terdiam begitu nama itu disebut.

"kemarilah sayang..."kata Justin seraya melambaikan tangannya menyuruhku mendekatinya.

"kemarilah..."

Mau tak mau akupun mendekatinya.

"Dia memang pacarku Bryan..."Jelasnya seraya meraih tanganku dan menatap tiga bocah kecil ini.

"apa kau akan mengikat rambutku seperti yang dilakukan Mia?" tanya Lety.

"mari kuperkenalkan dengan tiga jagoanku. Ini Bryan Smith dan itu adiknya Lety Smith. Dan bocah kurus itu Keyth O'Connor... Dan jagoanku..kenalkan ini Athena... Pacarku..."

Entah kenapa jantungku berdebar kencang saat dia memperkenalkanku dengan tiga keponakannya.

"apa kau akan mengingat rambutku Athena?"

Tanya Lety lagi.

"tentu saja... Aku bisa membuat rambut keritingmu itu mempesona..."

"benarkah?"Lety terlihat berbinar bahagia.

"apa kau jago memasak?J sangat suka masakan Mia!"tambah Bryan.

"hanya membuat pasta dan pizza selebihnya tidak.." aku nyengir karena kurasa aku tak akan bisa menandingi Mia.

Ya. Alemia Foulstein.

Menurut berita yang pernah kubaca Justin berhenti karena Mia.

Dia gadis yang pintar, cantik dan ramah tipe-tipe yang akan diidolakan banyak pria.

"aku suka makan pasta dan pizza!!"sahut Key.

"aku juga..."

"aku juga..."

Sahut Lety dan Bryan tak mau kalah.

"guys..."suara ringan dan lembut dari arah pintu membuat kami menoleh.

"pasti kalian mengganggu J lagi..."

"Hai... Jenny.."sapa Justin seraya tertawa.

"maafkan anak-anakku jika mengganggu kalian berdua..." katanya lagi.

"aku Jenny. Kakaknya.."

"Athena.." sahutku seraya tersenyum.

"aku ingin bersama dia mommy..."kata Lety seraya memelukku.

Jenny memutar matanya heran dengan putri bungsunya itu.

"hallo...ramai sekali ya..." suara lain yang lebih ceria muncul di pintu.

Aku mengerjap saat tahu siapa yang berdiri disana. Sosok anggun dan cantik seperti dewi berdiri disana dan tersenyum lebar.

"Mia!"pekik Lety yang langsung berlari menghampirinya.

"Hai J....lama tak jumpa..." sapanya ramah.

Aku menatapnya yang tersenyum pada Lety dan berjalan mendekat.

"Kau lebih kurus..." kali ini dia berdiri tepat dihadapanku tapi aku merasa aneh. Seolah diruangan ini tidak pernah ada aku. Aku merasa kecil dibandingkan dengannya.

"Kau begadang terus ya??"

Aku tercekat suara ini pernah kudengar.

Dimana?

"kau tambah kurus..."

"kau bergadang terus ya? Apa gadis itu membuatmu susah?"

"lupakan gadis itu dan mari kita bersenang-senang..."

"Nathan..."

"J..."

"Missy??"ucapku tanpa sadar. Dan spontan gadis itu menoleh kearahku.

"Missy?" ulang Justin.

Aku menatap Justin bingung. Apa aku baru menyuarakan apa yang ada dalam fikiranku?

Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan berfikir sejenak.

"kau mengenalku?" tanyanya tak yakin.

"Dia Athena... Pacar J Mia..."kata Lety.

"Athena..? Athena Dawson???!"

Kali ini dia benar-benar terkejut. Dia segera menarik tiga bocah kecil itu dan menyuruh Jenny membawa mereka keluar.

Dawson?

Nama yang sudah lama kukubur.

"kalian benar-benar berpacaran?"tanya Mia heran.

"aku tidak setuju kau berpacaran dengan pembunuh!"serunya.

DEG!

Aku terkejut dengan sebutan itu. Sebutan yang sudah lama ingin kuhapus. Aku seakan tenggelam dalam kegelapan itu.

"hentikan tuduhanmu Mia!"bentak Justin yang sudah berdiri berhadapan dengan Mia. Aku masih disini, terduduk syok.

Ada orang dimasa lalu yang mengetahuinya.

Pembunuh!

Pembunuh!

Pembunuh!

Dengan cepat aku berdiri dan berlari keluar tak ingin mendengar lagi sebutan itu.

Bolehkah aku hilang?

My Love From JupiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang