17 -Another Disaster-

32 5 0
                                    

Setelah sekian lama mengurung diri di apartemennya, Jongshin memutuskan keluar dari persembunyiannya. Dengan kacamata hitam, jubah hangat panjang dan wajah tanpa ekspresi, ia berdiri di dalam lift bersama Manajer Seo dan dua pria bertubuh besar yang di bayar agensi untuk melindunginya dari para wartawan.

Manajer Seo memandang Jongshin ragu, "Mmm.. kau yakin akan melakukan ini?" tanyanya pelan.

Jongshin diam sejenak, "Aku tidak bisa selamanya bersembunyi.. Semakin cepat kuhadapi, akan semakin cepat selesai.." ucapnya.

Manajer Seo mengangguk mengerti, "Aku sudah memberitau bos keputusanmu ini, bos juga sudah menyiapkan konferensi pers untukmu. Jadi jangan katakan apa pun pada wartawan nanti, aku akan memberitau mereka tentang konferensi pers itu.." ucapnya mengingatkan.

Jongshin memandang manajernya dari balik kacamata hitamnya, "Aku tidak butuh konferensi pers.." ucapnya datar.

Manajer Seo tertegun, ia baru menyadari ternyata pria itu memiliki niat lain dari keputusannya ini. "Jongshin, kau..." ucapannya terputus karena pintu lift sudah terbuka.

"Silahkan tuan.." ucap salah satu pria bertubuh besar itu mempersilahkan.

Jongshin langsung melangkah keluar tanpa ragu.

Mata Manajer Seo membesar, "Jongshin! Tunggu! Kita harus berbicara sebentar!" ucapnya mengejar Jongshin.

Jongshin terus berjalan hingga keluar dari gedung apartemen. Kilatan blits kamera langsung menerpa wajahnya.

"Kim Jongshin! Itu Kim Jongshin!!" seru para wartawan sembari mengabadikan dengan kamera mereka.

Jongshin berhenti di depan para wartawan yang mengerubunginya dan memberikan senyuman simpulnya, lalu membungkuk sopan.

Manajer Seo terlihat tegang dan takut. Jantungnya berdetak sangat kencang memikirkan apa yang kira-kira akan di ucapkan pria itu.

"Kim Jongshin! Bisa kau beri komentar tentang berita yang menyebar ini?!" tanya seorang wartawan. Banyak alat perekam yang tersodor ke wajah Jongsin.

Jongshin tersenyum mendengar pertanyaan itu dan bersiap menjawab.

"Maaf, Kim Jongshin tidak akan menjawab pertanyaan kalian saat ini. Agensi akan mengadakan konferensi pers dan kalian semua akan di undang kesana.. Terima kasih.." ucap manajer Seo sebelum Jongshin menjawab, lalu menarik pria itu pergi.

"Kim Jongshin! Tunggu! Bagaimana dengan gadis kecil itu? Benarkah dia putri gelapmu?!"

"Kim Jongshin! Apakah perceraian wanita itu benar karena kau berselingkuh dengannya?!"

Jongshin menahan langkahnya dan menarik diri dari manajernya, lalu kembali memandang para wartawan itu.

"Jongshin!" bisik Manajer Seo mengingatkan.

Jongshin menghela nafas dalam dan melepaskan kacamata hitamnya, bibirnya membentuk senyuman simpul. "Sekarang, saat ini aku akan melakukan DNA untuk membuktikan dia putriku atau tidak.." ucapnya.

Manajer Seo tercekat mendengar ucapan Jongshin.

"Apa?! Jadi kau sendiri tidak tau anak itu adalah putrimu atau tidak?!" tanya para wartawan itu kaget.

"Kita akan tau nanti.." ucap Jongshin, lalu membungkuk sopan dan melangkah meninggalkan kerumunan dengan bantuan dua pria bertubuh besar tadi.

Manajer Seo segera mengikuti Jongshin menuju van dan membukakan pintu untuk sang pria.

Jongshin segera masuk ke van dan menutup pintu. Ia menghembuskan nafas lega sembari memasukkan kacamata hitamnya ke saku baju.

Manajer Seo masuk ke kursi kemudi dan segera menghidupkan mesin untuk meninggalkan tempat itu. "Jongshin! Kenapa kau berkata seperti tadi pada para wartawan itu?! Bos pasti akan sangat marah jika mengetahuinya!" ucapnya sebal.

See You Later.. (2016 Re-upload)Where stories live. Discover now