03-Misterious Packet

81 6 0
                                    

"Selamat malam, Kim Jongshin.. Senang sekali anda mau menyediakan waktu untuk wawancara ini.." ucap seorang reporter ketika duduk bersama Jongshin untuk sebuah majalah ternama.

Jongshin tersenyum dan mengangguk sopan, "Iya, saya juga senang bisa berada disini.." ucapnya.

Gadis itu tersenyum, "Anda selalu menjadi topik utama setiap bekerja di projek baru. Apakah anda memiliki trik khusus untuk memilih setiap projek?"

"Mmm.. saya tidak tau apakah saya memiliki trik khusus atau tidak, yang terpenting saya harus membaca skrip-nya terlebih dulu. Jika saya merasa ceritanya menarik dan cocok dengan apa yang saya inginkan, saya akan menerimanya.." jawab Jongshin.

Gadis itu tersenyum kagum karena karisma Jongshin, "Seperti yang sering di dengar, anda selalu berhati-hati memilih projek.." pujinya.

Jongshin tersenyum, "Saya harus selalu berhati-hati, karena banyak orang yang bekerja untuk saya. Jadi saya harus memilih yang terbaik untuk mereka juga.."

Gadis itu mengangguk mengerti sembari membaca buku catatannya sekilas, lalu kembali memandang Jongshin. "Tahun lalu anda berakting di sebuah film yang masuk ke dalam box office.. Apa anda tidak memiliki rencana untuk berakting di film lain tahun ini?"

"Tahun ini?" Jongshin berpikir sejenak, "Mmm.. sudah ada tawaran beberapa film, tapi saya belum memutuskannya.."

"Pasti semua penggemarmu akan menunggunya.." ucap gadis itu, "Dan, bisakah kita beralih ke pertanyaan yang lebih pribadi? Pasti penggemarmu juga ingin tau.."

Jongshin tertawa kecil, "Pertanyaan pribadi? Apakah ini tentang hubungan asmara?"

Gadis itu tertawa kecil juga, "Tentu saja, apa lagi.."

Jongshin tersenyum malu, "Saya selalu malu ketika membahas ini.." ucapnya jujur.

"Tenang saja, tidak perlu tegang.." ucap sang gadis, "Ini pasti pertanyaan yang sering anda dengar.." ucapnya memulai, "Bukankah tahun ini usiamu sudah mencapai 34?"

Jongshin mengangguk membenarkan, "Benar.." jawabnya dan tertawa kecil, "Ternyata saya sudah cukup tua sekarang.." candanya.

Gadis itu tertawa lucu, "Jangan begitu, anda semakin keren sekarang.." candanya, "Di usia anda yang semakin matang ini, apakah anda memiliki pemikiran tentang menikah?"

Jongshin diam sejenak memikirkan ucapan sang reporter, "Mmm.. tentu saja.. Tapi saya masih memiliki beberapa projek penting yang membutuhkan perhatian penuh, jadi saya belum bisa menjalin hubungan sekarang.." jawabnya.

"Hmm.. sayang sekali, anda membuat banyak wanita di luar sana patah hati.." ucap gadis, lalu tertawa kecil.

Jongshin tertawa malu.

"Bagaimana dengan anak? Tentu saja anda ingin memilikinya kan?" tanya gadis itu ingin tau.

"Tentu saja.." jawab Jongshin tanpa ragu, "Saya selalu membayangkan jika saya memiliki seorang putri, berjalan-jalan di trotoar sambil menggandeng tangannya. Juga mengajarinya bermain sepeda.." ia tersenyum sendiri karena ucapannya, "Pasti sangat menyenangkan.."

Gadis itu tersenyum lebar, "Pastinya putrimu akan terlihat sangat cantik karena ayahnya tampan sepertimu.." pujinya.

Jongshin tertawa kecil, "Semoga saja.." ucapnya.

++++

Ring! Ring! Ring!

Yongshin yang sedang duduk di teras memandangi langit mengeluarkan ponselnya dari saku sembari memandang layarnya, bibirnya membentuk senyuman melihat siapa yang memanggil dan segera mengangkatnya, "Hallo, kak.." sapanya.

See You Later.. (2016 Re-upload)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu