Ending

2.8K 235 68
                                    

*Rosella Bieber* (saik dah pake marga Bieber)

Aku tahu ini masih pagi, tapi aku sudah bangun dan membuatkan Justin sarapan favoritnya, pancake dan jus jeruk.

Is it too late now to sorry
Cause I missed more than just your body
Is it too late now to say sorry
Yea I know that I let you down
Is it too late to say sorry now

Entah bagaimana lagu kesukaanku ini terputar di radio, membuat tubuhku menari-nari kecil didapur.

Bahkan sekarang aku tengah memakai kemeja putih yang Justin pakai kemarin malam. Meski kebesaran ditubuhku tapi Justin bilang dia menyukainya.

"Babe?"

Aku lihat Justin sudah terbangun, dia menuruni tangga dengan tubuh shirtlessnya dan mengucek mata ngantuknya. Rambut cokelat emasnya sedikit berantakan, oh dia begitu tampan.

"Kau sudah bangun, sayang?" Tanyaku yang hanya dibalasnya dengan senyuman.

Tiba-tiba kurasakan dia memeluk tubuhku dari belakang, dia menciumi leher dan pipiku secara bergantian.

"Just, aku sedang memasak" protesku karena ciumannya yang kurasa mengganggu.

"Lalu? Aku sangat suka saat kau memakai bajuku yang kebesaran itu lalu kau menari pelan dengannya" bisiknya ditelingaku. Membuatku tersipu.

Aku pun mematikan komporku dan membalikkan badan untuk dapat melihat wajah tampan bangun tidurnya secara dekat.

"Apa kau harus selalu menggangguku saat aku sedang memasak?" Godaku sambil mengalungkan tanganku dilehernya.

"Haha karena kau begitu sexy saat memasak, jadi aku tak bisa menahannya" jawabnya.

"Apa aku hanya sexy saat memasak?" Godaku lagi, membuat satu alisnya naik.

"Ini adalah saat keseksianmu berada dalam puncak"

Justin langsung mencium bibirku dengan lembut, dia juga menaikkan tubuhku ketubuhnya sehingga aku melingkarkan kaki dipinggangnya.

"Mmhh Just" desahku.

Justin menaruh tubuhku keatas counter, dapat kurasakan tangannya telah terselip didalam kemeja yang aku pakai.

Dia juga menyentuh paha dalamku dengan sentuhan hangatnya. Membuatku hanya ingin merasakannya lagi dan lagi.

*ting tong*

Bel rumah berbunyi, membuat ciuman kita pun terhenti.

"Oh shit" umpat Justin kecewa.

"Mugkin Harry atau Cody atau juga Zayn" ucapku.

Mereka sering sekali mengunjungi rumah kita berdua, begitu pula dengan sahabatku yang satu itu. Aku rasa dia telah berubah menjadi lebih baik dan yang terpenting dapat menerima statusku sebagai istri dari seorang Justin Bieber sekarang.

"Baiklah"

Justin pun meninggalkanku pergi kedepan untuk melihatnya. Untuk waktu yang lama, tak ada suara yang terdengar dari Justin dan tamu didepan, membuatku sedikit penasaran.

"Just?"

Aku berjalan kedepan sambil memakai hoodie hitam Justin yang kutemukan diatas sofa, aku tak mau jika dilihati karena memakai baju putih pendek dan transparan ini oleh tamu itu, karena tubuhku hanya untuk Justin seorang.

"Siapa, Just?"

Mataku terbelalak sempurna melihat siapa lelaki yang berdiri didepan ambang pintu itu. Mulutku pun ternganga melihatnya.

Rambut cokelat emasnya, mata hazelnya, bibir pinknya, hidung mancungnya, setiap lekukan diwajahnya sama persis dengan wajah suamiku.

Dia sangat mirip dengan Justin, siapa dia? Jantungku pun berdetak kencang saat memikirkannya.

Tiba-tiba tubuhku yang membeku ditarik oleh Justin untuk berdiri dibelakangnya.

"Hai family" sapa lelaki itu dengan sangat menakutkan.

Lalu dia mengeluarkan pistol dari dalam jacket hitamnya, membuatku semakin takut saja. Tetapi Justin langsung menarik tanganku untuk dia genggam, membuatku sedikit tenang.

"Hahaha"

Lelaki itu pun tertawa dengan sinis melihatku dan Justin ketakutan didepannya.

"Remember me brother?"

"Jason???!!!"

Aku dan Justin terus memundurkan langkahku saat lelaki itu terus memajukan langkahnya dengan pistol ditangannya.

"What do you want?!!!" Teriak Justin juga mengacungkan pistol kearah lelaki sialan itu.

"YOU BOTH TO DIE!!!"

♥END♥


ENDING WOY! SEKIAN DAN TERIMAKASIH ATAS SEMUA READERS YG TELAH MEM-VOTE DAN COMMENT CERITA ABAL2 GW YA :-))) TERHURA AI

ILAVSYU ALL :-******

Deadly » jb/lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang