Rose Has Gone

2.7K 291 12
                                    

*Justin Bieber*

Aku sudah siap dengan dua pistol dikedua tanganku. Harry, Cody  sudah bangun dan tanggap menghadapi situasi ini. Begitu juga halnya dengan Barbara yang selama ini bekerja sebagai mata-mata untuk mafia kaya, dia begitu hebat.

"Fuck!!!"

Sudah 30 detik Rose tak memberi sahutan saat aku panggil, dia benar-benar membuatku khawatir sekarang. Sejak ledakan kecil bom diluar, aku memutuskan hari ini adalah pagi terburuk yang pernah aku alami.

"Rose?!"

Aku naik keatas kamar dengan tak sabar. Asap hitam dari halaman belakang rumah pun telah memasuki ruangan dirumah ini, ditambah pecahan kaca berserakan dimana-mana, membuat pandanganku menjadi kabur dan harus ekstra berhati-hati.

"Rose!" Teriakku lagi.

Mataku membulat sempurna melihat kamar yang telah kosong. Jantungku berpacu sangat cepat sambil mencari-cari keseluruh penjuru kamar, tempat pakaian, kamar mandi semuanya benar-benar kosong.

"Fuck!" Kulihat jendela kamar terbuka.

Segera kutengok keluar, ada bekas semak-semak yang terinjak, apa yang Rose lakukan?

"Fuck fuck fuck!"

Dengan kesal aku memukul dinding kamar didepanku, umpatan tak henti-hentinya keluar dari mulutku. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Mungkin terus memukul dinding ini sampai tanganku berdarah.

"Just, what happen?!"

Teriak Cody, Harry dan Barbara yang datang menyusulku. Mata mereka langsung menelisik keseluruh ruangan kamar.

"Dimana Rose,Just?"

Tanya Barbara yang kini sudah berdiri disampingku. Sedangkan Cody dan Harry masih sibuk mencari petunjuk yang mungkin ditinggalkan di kamar.

"Just, lihat ini!" Teriak Harry menemukan handphone Rose yang terjatuh, layarnya menyala dan terpampanglah sebuah foto terkutuk.

"Fuck you Luke!"

Mataku terbakar melihat foto Rose dan Luke berciuman. Luke? Apa maksudnya melakukan semua terror ini? Apa dia begitu mencintai Rose hingga ingin memilikinya?

Dirty blonde boy.

Kulihat secara teliti foto itu, tubuh mereka saling berpelukan, bibir Luke menciumnya mesra.

"Sepertinya masih ada lagi" tambah Cody menggeser layar iPhone putih itu, dan terputarlah sebuah video.

Luke memegang iPhone ini sambil merekam adegan ciumannya, sialannya Luke terlihat nafsu sekali saat mencium bibir Rose, dia mengecupnya  begitu dalam.

"Go to the hell" desisku kesal.

Dan diakhir video berdurasi 1 menit itu, terlihat tangan Luke meremas pantat Rose dengan penuh nafsu. Sialan sialan sialan.

Langsung kubanting iPhone itu kelantai, membuatnya langsung pecah berkeping-keping tak karuan.

"Calm down,Just" pinta Barbara.

Tapi aku tak bisa, jantung dan nafasku sudah bekerja tak beraturan. Aku harus membunuhnya sekarang juga, selagi jejaknya belum pergi jauh dari rumahku.

"Ini hanya permainannya, aku tahu itu"

Aku terdiam mendengar kata-kata Cody, suasana begitu tegang dirumah yang kacau ini. Apalagi Rose baru saja diculik.

Atau mungkin dia sendiri yang ingin pergi?

Tak mungkin, Rose hanya mencintaiku seorang, aku tahu itu. Dia bukan gadis murahan seperti yang lainnya.

"Aku akan membunuhnya malam ini" kuambil pistol dijaketku lagi dengan tampang yang sangat serius.

"Jangan terburu-buru Just, kita belum tahu siapa tandingan kita"

"Ya, mungkin kita bisa mencari beberapa informasi dulu sebelum kita pergi"

"But I can't wait to kill him fastly"

vomment pls :-)

Baca stalker ya, uda 4 part lo
Fast update juga ;-)

Deadly » jb/lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang