Justin's Gank

3.4K 297 10
                                    

*Rosella Douglas*

Aku segera bangun dari sisi Justin saat kurasakan iphoneku terus saja bergetar. Nomer sialan itu lagi.

"What?" Ujarku lirih.

"Oh your voice sounds so sexy Rose, apa kau baru saja bangun tidur?"

Tanpa basi-basi aku langsung membuka korden jendela itu lalu menelisik seluruh keadan diluar. Tapi tetap saja tak ada yang mencurigakan, semuanya masih tenang seperti pagi sebelum-sebelumnya.

"Babe? Everything's okay?"

Aku menoleh kearah Justin, dia khawatir melihat wajahku yang ketakutan. Mataku beralih kembali melihat pesan yang masuk.

From: 010394xxx

Tinggal beberapa hari lagi Rose sayang, jika kau tak mau Justin mati kau tentu ingatkan keinginanku?

"Sial" umpatku lirih membuat Justin bertambah penasaran.

"Ada apa? Bilang padaku babe"

Aku hanya menggeleng padanya, lalu langsung meninggalkannya kedalam kamar mandi.

***

Aku pakai denim biru selututku dengan sweater rajut bewarna merah kesukaanku. Suasana memang mulai dingin pagi ini.

Dibawah, Harry dan juga Cody belum juga bangun. Jadi aku ada kesempatan untuk membuatkan mereka sarapan. Telur goreng dan bacon adalah menu simple dan juga lezat. Baru saja aku selesai memasak dan ketiga lelaki itu pun bebarengan turun kebawah sambil mengendus-ngendus aroma masakanku.

"Hum ibu telah membuatkan sarapan untuk kita" guyon Justin berjalan menuruni tangga.

"Bacon... Aku datang padamu sayang" imbuh Cody dengan gaya imutnya.

" Ibu tahu makanan kesukaanku!"

Aku yang sedang menyiapkan sarapan diatas meja makan pun terkekeh pelan mendengarnya.

"So my sons are you hungry?"

"Ayay mom!" Jawab mereka serempak lalu disusul suara tawa dari kita berempat.

"Aku dulu Rose, aku yang paling tua disini" ujar Harry menyodorkan piringnya padaku.

"No, aku adalah kekasihnya disini" elak Justin tak mau kalah dari Harry.

"Bagaimana jika yang termuda? Kalian harus mengalah padaku"

Aku yang dibuat bingung hanya bisa tertawa karena ulah mereka, kuputuskan untuk mereka mengambilnya sendiri-sendiri saja dari pada harus berebut seperti ini.

"Ok, let's pray"

Kali ini giliran Harry yang memimpin doa, kita selalu berterima kasih atas apa yang telah Tuhan berikan pada kita setiap hari.

***

Aku melirik jam di dinding, pukul 12 siang. Hanya ada Justin dan aku dirumah. Cody  sedang pergi keluar entah kemana, sedangkan Harry pergi menjemput kekasihnya yang akan tinggal bersama kami disini.

Aku tak sabar sekali bertemu dengannya, pasti dia cantik. Ditambah aku sangat ingin memiliki teman perempuan baru dirumah ini .

"Ice cream?" Tanyaku pada Justin yang dijawabnya dengan gelengan.

Satu box ice cream cokelat yang baru aku beli ini sedang aku nikmati sendirian, rasanya begitu enak meski suasana diluar dingin. Sambil menonton TV show aku dan Justin saling diam tak berbicara.

"Yummy" desisku. Memasukkan setiap sendok ice cream cokelat bertabur remah oreo membuatnya super enak. Bahkan sendok itu pun aku jilat hingga bersih tak ingin tersisa.

"Rose" panggil Justin, membuatku langsung menoleh kearahnya. Dia tampak sedikit ragu untuk mengatakannya padaku, ditambah dia mengambil bantal dan meletakkannya diatas pahanya. Aneh.

Jadi kulanjutkan saja menikmati ice creamku, setiap sendokannya terasa sangat nikmat dimulutku. Lagi-lagi dapat kurasakan Justin melihatiku. Ada apa dengannya?

Jadi aku menoleh kearahnya sambil menyendokkam ice cream kedalam mulutku, membuat tatapannya semakin tajam padaku.

"Stop it Rose, don't do that" perintahnya.

"Stop what? Am I wrong?"

"Okay look-"

Justin meletakkan gitar yang sudah ada dipangkuannya, dia membatalkan untuk bernyanyi karenaku. Dia harus menjelaskan hal yang tak kuketahui itu.

"So jika kamu lagi makan ice cream or lollipop kau tak boleh memakan atau menjilatnya sambil melihat lawan bicaramu seperti itu"

"Why?" Tanyaku.

"Oh kau benar-benar tidak tahu ya?"

Aku hanya mengangguk-angguk dan menjilat ice creamku lagi. Membuat Justin menggigit bibir bawahnya.

"Stop it Rose, karena hal yang kau lakukan itu hanya membuat lelaki lain tergoda, secara tak langsung kau menggodanya"

Aku terdiam mendengarnya, benarkah? Semua kekehan kecil keluar dari mulutku, lalu kuulangi lagi perbuatan yang barusan dilarangnya.

"Stop it! You makes me turn me on" teriaknya begitu jujur.

"What? Haha go fuck your self babe"

"Kau tega sekali Rose, kau harus bertanggung jawab!"

Aku semakin tertawa mendengarnya, dia berusaha mengejarku tapi sayangnya bel rumah berbunyi membuat guyonan kita terhenti.

"Harry!" Seruku.

"Hei, kenalkan ini Barbara guys"

Aku melihati gadis itu dengan seksama, pacarnya Harry sangatlah cantik. Pasangan yang serasi sekali, baru saja aku akan menyambutnya tapi sebuah pesan dari nomer asing itu menggangguku lagi.

From: 010394xxx

Apa kau sudah siap untuk melihat pacarmu matiPutuskan dia dan bersamalah diriku! Seseorang yang mencintaimu sejak dulu babe.

What the fuck! Apa ini Zayn???

Lah anjir bgt Justin wqwq :-*

Deadly » jb/lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang