Habits: Drunk

2.7K 260 14
                                    

*Justin Bieber*

Aku sudah terbiasa bangun tanpa Rose disisiku dan itu rasanya sangatlah menyiksa. Ditambah fakta jika dia telah menghianatiku, membuatku sangat sangat tak ingin merasakan cinta untuk saat ini.

"Here, look"

Aku segera menghampiri Cody yang telah memanggilku. Mataku menelisik seluruh layar macbook putihnya.

Luke Hemmings, putra tunggal dari Jack Hemmings yang tak lain adalah pemilik kasino di Las Vegas. Ini artinya Barbara juga bekerja disini.

"Bar?" Panggilku. Tapi tak ada sahutan yang menyambar, pastinya dia sudah tidur dengan Harry malam ini.

"Sialan" segera kulihat layar itu lagi, semua identitas Luke  benar-benar tertulis dengan lengkap.

Aku mengacak-acak rambutku kasar, otakku tak mau bekerja malam ini. Mungkin yang aku butuhkan hanyalah sedikit udara segar dan minuman segar tentunya.

"Kau mau kemana?"

Aku masih tak menjawab pertanyaan Cody, kuambil saja jacket bermotif army itu dengan beberapa kantung marijuana didalamnya.

"Kau mau ikut?" Tanyaku memberi isyarat dengan tangan untuk pergi minum. Tapi Cody hanya menggeleng.

"Nah, I'm so tired now"

"Ok"

Aku mengambil kunci mobil lalu segera pergi menuju tengah kota. Omong-omong tentang rumah, kita sudah pindah rumah ke daerah pinggiran Los Angeles dekat Las Vegas.

Sejak insiden bom itu, kita putuskan untuk pindah dari sana meski rumah kita sekarang tak sebesar yang dulu.

Jadi perlu waktu lebih lama untuk mencapai pusat kota, meski dipinggir kota juga terdapat pub dan klub tapi aku hanya ingin pergi ke klub malam favoritku.

Sekitar 30 menit aku pun sampai lebih cepat karena aku menggunakan kecepatan diluar batas. Untungnya tak ada polisi jalan yang berjaga.

"5" pintaku pada bartender itu, 5 gelas beer dingin sudahlah cukup untuk membuatku sangat mabuk.

Kuteguk satu persatu gelas besar berisikan cairan pembakar tenggorokan itu, menikmatinya penuh dengan penghayatan.

Kubawa 2 gelas sisa minumanku menuju sofa ditepi klub, aku tak mau jika tiba-tiba tubuhku terjatuh dari kursi bar yang tinggi itu.

"Hei fuck!" Teriakku begitu keras saat seseorang menabrak tubuhku, membuat 2 gelas beerku ikut terjatuh.

"Watch out dude!" Balasnya tak kalah keras, padahal dia lah yang salah, dia yang menabrakku.

*BRAK*

Tiba-tiba sebuah pukulan keras menghantam wajahku, membuatku langsung terhantam kemeja bar.

Saat aku berusaha bangun, dia sudah menarik bajuku dan memukuliku tanpa ampun. Mataku sudah sangat berkunang-kunang, yang aku lakukan hayalah menerima setiap pukulannya.

"Shit" gumamku.

Pukulan terus menghantamku, hingga 10 menit kemudian semuanya pun berhenti. Saat mataku terbuka aku sudah berada diluar klub, pasti petugas keamanan telah membawaku keluar karena berbuat onar didalam.

"Arghhh"

Dengan sekuat tenaga aku bangun dan mencari-cari mobilku keseluruh penjuru parking lot disana.

"Fuck come on!"

Benar, aku tak dapat melihat begitu jelas dan hal ini membuatku tak bisa menemukan mobil hitamku diantara puluhan mobil disini.

Dengan lunglai aku berjalan kebelakang klub, kutemukan tangga yang sepertinya lama tak terpakai. Lampu pun tak ada disana, ini tempat yang tepat untukku mengistirahatkan tubuhku.

"Ahhhh" desisku lega, aku akan bermalam diluar sambil menghirup rokok kesukaanku.

Aku tak butuh Rose lagi, yang aku butuhkan hanyalah beer and rokok saja.

Mulmed pas Justin drunk ditangga ya ;-)

GANGSTA 2 aka FIX ME, gw ganti judul babes, wdyt??

Deadly » jb/lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang