(K)Otak Atik

635 18 0
                                    

Syukuran kami berlangsung dengan menyenangkan. Kami semua sangat senang dengan momen kebersamaan dadakan ini. Biarlah TC kuistirahatkan dulu beserta Bianca yang manyun melulu. Biarlah dia merasa bahagia sekarang, bisa mulai kembali berbicara dengan Riko.

Seburuk apapun Riko, gue yakin cinta tulus Bianca selalu memaafkan. Bisa dilihat dari senyum Bianca. Dia tidak dapat menyingkirkan senyum kebahagiaan itu ketika ngobrol dengan Riko. Sangat berbeda jauh ketika manyun-manyun jaga TC. Ternyata Rikolah yang jadi sumber kemanyunan hidupnya kemarin.

Oh dan Amel pulang. Dengan siapa itu?

Pastilah Sakti!

Gue harus siap menyapa mereka dan basa basi dulu lah ngajakin gabung. Tapi kelihatannya muka mereka kusut. I smell a trouble. Duh, semoga Amel belum tahu tentang gue dan Sakti.

"Hai Kak Amel, hai juga Kak... emm... Tian. Mau ikutan gabung? Sini yuk kita makan dulu."

"Eh... hai Mala. Gue mau langsung ke kamar aja. Mau istirahat, capek ngadepin orang yang kurang peka sama gue."

Wow... Amel terlihat sangat tidak bahagia. Dia tersuckiti sepertinya. Ups. Mulai deh keluar bahasa alay Amel.

"Oh... baiklah. Kak Tian gak mampir dulu?"

"Oh, gue mau langsung cabut aja, ada kuliah malem."

"Oke kalau begitu, gue juga mau gabung lagi sama anak-anak. Bye Kakak-kakakku."

Well, setidaknya gue sudah menyampaikan itikad baik.

***

Alhamdulillah, Senin ini terasa membahagiakan sekali. Nikmat rasanya berkumpul dengan sahabat-sahabatku. Coba tiap Senin sebahagia ini, gak akan ada yang namanya istilah I hate Monday.

drrrrrrrrt drrrrrrrrt drrrrrrrrt

Eh, hp gue bergetar. Siapa ini malam-malam begini? Gak ada namanya. Baiklah gue angkat aja. Barangkali penting.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Mala."

"Maaf, ini siapa ya?"

"Mala, ini gue Sakti. Masa lo lupa?"

"Hah? Sakti?"

Pip.

Gue matikan hpnya. Seriusan, gue males ngobrol ama tu makhluk satu. Ganggu aja, gue mau tidur juga. Udah gue bersyukur merasa bahagia, ini sebelum tidur malah ada suara pengantar mimpi buruk.

Eh, ada sms ternyata.

Dari: +62853445688797
Senin 21:20
Assalamualaikum.
Mala... maaf gue ganggu. Gue boleh ngobrol gak sama lo? Nanti kita ketemu. Bisa?
Sakti.

Beraninya dia nelepon barusan dan sekarang langsung sms. Lo ganggu pake banget, Sakti!

Untuk: +62853445688797
Senin 21:25
Waalaikumsalam.
Gak usah telepon atau ngajak ketemuan! Sms aj!

Dari: +62853445688797
Senin 21:30
Kayaknya enakan lewat telepon or ketemuan langsung. Ada yang pengen gue obrolin. Please. Gue mohon, Mal.

Dih, nih orang gak tau waktu apa? Mohon-mohon segala lagi. Modus operandi.

Untuk: +62853445688797
Senin 21:35
Sms aj atau nggak ush sama sekali!
Gue ngantuk. Bye. Wassalam.

***

Selasa dimulai!

Ya, hari ini awal dari semua konsentrasi terpusat penuh pada bagian otak. Sementara anggota tubuh yang lainnya harus menyeimbangkan kegiatan dengan waktu yang melaju, tugas yang menunggu, dan masalah yang mengganggu.

Jodohkan Aku!Where stories live. Discover now