Chapter 24: [Kenyataan]

20.8K 1.6K 8
                                    

Ali tak dapat berkutik,saat tatapannya mengarah pada kedua orang yang tak asing lagi dalam penglihatannya.
Dia terdiam diatas motornya,sembari disibukkan dengan menatap kedua orang yang jaraknya tidak terlalu jauh darinya, karena mereka sama sama ditempat parkir lazuardi.

Entah mengapa perasaan ali benar² resah, saat harus menatap langsung,sosok prilly tengah berhadapan dengan bara.
Mereka berdua terlihat tengah memperbincangkan sesuatu, bahkan sekarang prilly seperti akan pergi dengan cowok itu.

Namun saat tangan gadis itu melingkar sempurna pada tubuh bara, disitu Ali mencoba menahan rasa emosi yang seakan kian meledak.

Mengapa ia harus marah?
Untuk itu ia pun tak berhak.
Ali mengacak rambutnya frustasi sebelum akhirnya bergegas pergi dengan kecepatan motor yang sangat tinggi.

Untuk sekarang ia ingin meluapkan semua emosinya, teriak sekeras kerasnya dan berusaha melupakan perasaan bodohnya

"Aaarrrrrrggggthhh..."

______

Bara Point Of View

Sudah saatnya aku jujur siapa aku sebenarnya,walau sejujurnya sampai sekarang aku masih tak dapat melakukan itu semua,tapi sampai kapan aku harus bersembunyi dibalik kemunafikan, aku harus jujur, dia harus tau mengapa tiba tiba aku muncul dalam kehidupannya, namun ada satu hal yang sekarang sangat kutakutkan.

Aku takut ,jika saat dia tau semuanya, dia akan menjauh dan membenciku, karena aku tentu tidak akan mampu untuk berjauhan karena sebuah kebencian. Karena aku tau, selama ini ! Selama aku ada untuknya, disitulah, rasa itu mulai ada.

Aku benar benar mempunyai rasa yang berbeda kepadanya.
Tapi aku tidak pernah bisa untuk mengatakannya, karena aku pun sadar, aku bukanlah orang yang penting dalan hidup seorang Prilly Lavigne"

Bara hanya diam dan fokus pada jalanan, tak ada sedikitpun percakapan antara dirinya dengan prilly, dibelakang sana prilly pun dalam suasana diam.

Entah !
Pelukan prilly pada bara, masih bertahan selama perjalanan mereka menuju ketempat yang akan bara tunjukkan padanya.
Prilly benar benar dibuat kalut oleh ini semua.

Dia tidak mungkin dapat berkutik jika tempat yang ditunjukkan bara adalah tempat yang penuh dengan kenangan lalunya.

Prilly benar-benar tak dapat membayangkan jika itu semua benar-benar terjadi, mungkin jika dugaannya memang benar, air mata lah yang akan mengatakan akan rasa penat dalam jiwanya.

Tapi untuk saat ini, prilly berusaha tenang ,karena belum tentu tempat yang ditunjukkan bara ,sama dengan tempat yang penuh dengan jutaan kenangan indahnya.

Sesampainya,bara memparkirkan motornya dipinggir jalanan yang cukup sepi, dan sesaat ia menatap sayu mata gadis itu, jantungnya berdegup kencang.
Dia harus bisa!

Tanpa banyak basa-basi,bara menarik pelan tangan prilly dan beranjak menuju tempat yang mereka tuju.

Mata prilly mulai memanas, saat ia menyadari bahwa tempat ini sama dengan yang ia duga, sebuah tempat dibalik pintu dedaunan.

Bara berhenti saat mereka kini sampai didepan sebuah dedaunan lebat yang bergantung dan menutup penuh sesuatu didalamnya.

"Kamu tau kan tempat ini?"Tnya Bara sebelum akhirnya beralih menatap gadis disampingnya

Prilly hanya mengangguk pelan ,tanpa menatap bara karena tatapannya fokus pada pintu dedaunan tersebut.

Saat itu juga, dengan langkah yang mulai melemah ,dengan sekuat dan sebisanya, bara pun melangkah masuk dan menerobos dedaunan yang bergantung tersebut, prilly hanya dapat pasrah mengikuti bara,karena tangannya masih dalam genggaman cowok itu.

OKTOBERWhere stories live. Discover now