Chapter 32: [DENTING]

21.6K 1.8K 33
                                    


Cowok itu membanting pintu kamarnya.
Dasi abu abu itu ditarik paksa dari lehernya dan membuatnya disembarang tempat beserta juga dengan tas hitamnya.
Ali mengacak rambutnya frustasi sebelum akhirnya ia tertunduk lemah dipinggir ranjangnya.
Perasaannya terasa hancur dan remuk dengan kenyataan hidupnya.

Dia bodoh karena telah egois dengan perasaannya sendiri.
Fikirannya masih dibuat kacau dengan Perkataan sahabatnya 1 jam yang lalu sebelum dia meninggalkan Lazuardi.
Ali berusaha kuat untuk menahan luka yang terasa ngilu dalam hatinya.
namun rupanya itu tak semudah membalik telapak tangannya sendiri.

"Gua perlu ngomong sama Lo"ucap aldi dengan cepat menahan lengan Ali sebelum cowok itu melenggang keluar dari gerbang lazuardi

"Ngomong apa?"balas Ali datar

Sejenak Aldi menghela nafas panjang, sebelum akhirnya satu ungkapan Lolos dari bibirnya
"Gua kecewa sama Lo Li, sampai kapan sih Lo kayak gini terus?"

"Maksud Lo apa?"

"Gua bener bener ngerasa Lo bukan Ali Arold yang gua kenal, dimana letak perasaan Lo?"

"Lo ngomong apa sih al?maksud Lo apa ?"

"Kenapa sih Lo tega sama prilly, kenapa lo gak pernah bisa ngerti perasaan dia!"

"Oh jadi karena prilly! dia ngadu sama Lo, masalah kemarin"

"Lo tuh ngomong apa sih Li, prilly tuh gak pernah ngadu sama gua, Lo sadar dong sikap Lo tuh salah!"

"Gua gak ada waktu buat bicarain dia!"

"Dia tuh Cinta sama Lo , dan gua yakin Lo juga Cinta kan sama dia"

"Lo gak usah sok tau, itu bukan urusan Lo Di!"

"Gua tau ini bukan urusan gua, tapi gua sebagai sahabat, cuman pengen Lo
bisa berubah, nggak kayak gini!"

"Berubah atau gak! Itu hak gua , terserah gua , dan bukan urusan Lo"

"Lo harus sadar! Lo harus bisa keluar dari masalah yang udah berlalu. Gua tau sampai detik ini, kebencian Lo sama prilly, belum surut gitu aja,tapi seenggaknya hargain kehadiran dia!"

"Sadar atau gaknya, itu terserah gua! Dan Lo harus tau,gua gak pernah minta untuk dia, hadir dalam hidup gua!"

"Tapi dia tuh respect sama hidup Lo, dia pengen membagi kebahagiannya sama Lo.
Harusnya Lo sadar itu,pahami perasaan Lo men!"

"....." Ali tak bergeming, atmosfer disekelilingnya terasa mecengkam dan terus terusik

"Gua yakin Li,hati Lo udah lelah buat bohong terus terusan, cobalah buwat merelakan kenyataannya gua yakinama Lo akan bahagia, kalau Lo mau membuka hati Lo untuk sebuah kebahagian___"

"Dan Gua yakin, Sebenci apapun Ayah Lo sama kehadiran Lo, pada akhirnya dia akan sadar, dia akan kembali dan kasih sayang yang selama ini lo rindukan. Akan segera Lo dapetin___"

"Gua tau Lo tuh nggak kayak gini Li, gua tau Lo masih punya hati!
Seenggaknya coba ,buat buang jauh rasa benci itu. Gua gak pengen liat lo gini, terus terusan"

"Itu gak mudah Di, Lo gak akan pernah tau gimana perasaan gua ,karena Lo nggak ada diposisi gua"

"Gua emang nggak ada diposisi Lo saat ini, tapi gimanapun gua tau ,gua juga bisa ngerasain jalan hidup Lo yang suram___"

OKTOBERWhere stories live. Discover now