Chapter 12: [Hasil Terburuk]

23K 2.1K 39
                                    


Gadis itu berjalan Lesu sembari menatap miris sebuah kertas yang ia pegang.
Prilly tak dapat mencari alasan alasan lain,untuk menghindari kemarahan seseorang.

Prilly hanya dapat menatap sendu kertas ulangan matematikanya.
Karena nilai yang ditargetkan oleh Ali, rupanya tidak mampu prilly peroleh.

Tanpa banyak pikir panjang,Prilly pun memutuskan  menyendiri ditaman Utama Lazuardi untuk menghindari Ali, yang kapan saja dapat mengamuk karena hasil ulangan terburuk yang ia peroleh.

Setelah melipat kertas itu menjadi bagian yang kecil dan mengantongkannya disaku bajunya. Prilly pun memutuskan bermain ponselnya dan memasang aerphone nya untuk mencairkan kegelisahannya.

Namun tak berselang lama datanglah Aldi menghampirinya dan dengan santainya mengambil posisi duduknya disampingnya.

Sepersekian detik Prilly menatap Aneh ke arah Aldi, karena tidak biasanya cowok itu  menghampirinya.  karena setiap harinya jelas terlihat disetiap waktu yang ada, Aldi selalu berduaan bersama Windi.
DAN kali ini sepertinya Aldi ingin mengobrol empat mata saja dengan Prilly.

"Prilly, ada yang mau gua curhatin nih"Ucap cowok itu membuka suara

"Masalah apa?"Tanya prilly sembari melepas aerphone dari telinganya

" Gua Suka Sama Windi"Ucap Aldi to the point. Sontak membuat Prilly tersentak kaget. Namun seharusnya hal itu tak perlu dikejutkan karena sudah jelas kalau diantara mereka berdua sama² memiliki hati yang sama.

"OH"Balas prilly singkat sontak membuat cowok itu bingung.

"Kok cuman Oh doang sih, gimana nih gua?"

"Ya terserah Lo,kan Lo yang suka,bukan gua"

"Gua curhat sama Lo juga karena pengen cari solusinya prilly"Ucap Aldi mendengus kesal.

"Iya² gua tau, Kalau Lo emang cinta sama Windi,tinggal Lo tembak dia"

"Tapi gua takut"

"Lo tuh cowok apa bencong, baru gitu aja udah takut"

"Gua cowok sejati lah,nggak liat apa gaya udah Cool gini Lo bilang bencong, kagak macem banget"

"Kalau Lo emang nggak bencong, harusnya Lo punya mental buwat nembak windi"

"Bukan hal itu yang gua takutin"

"Terus ?"

"Gua takut putus kalau kita udah resmi pacaran"

"Astaga bego banget sih Lo,itu masalah belakangan, yang penting sekarang Lo cari cara buat bisa nembak windi"

"Iya juga sih, tapi gua mau mikir² dulu"

"Terserah Lo"Balas prilly masa bodoh sembari memasang kembali aerphone ketelinganya.

Sedangkan Aldi kini hanya mematunh disamping Prilly dengan menimbang-nimbang suatu hal.
Namun tak berselang lama. Sontak Prilly tersentak kaget saat seseorang yang tengah ia hindari ,dengan gaya khasnya dan gesturenya yang datar, berjalan gontai kearahnya.

Gadis itu seketika terbelalak dan beranjak dari duduknya
"Mati gua"

"Woy Lo kenapa?"Tanya Aldi bingung

"Gua harus pergi"Jelas prilly dan berlari menjauh dari Ali yang mulai mendekat kearahnya

"Prilly Lo mau kemana, woy prilly" teriak Aldi yang masih bingung dengan sikap Prilly

Tak berselang lama, Ali yang melewati tempat Aldi duduk,dengan cepat ditahan oleh Aldi.

Karena Aldi yakin, Sikap Aneh prilly tadi tentunya berkaitan dengan datangnya Ali yang berarah menghampirinya.

OKTOBERWhere stories live. Discover now