Chapter 5: [Satu Minggu]

23.9K 2.1K 8
                                    

Satu Minggu sejak kejadian itu rupanya prilly tak bicara sekalipun kepada Ali,begitupun juga dengan Ali.
Yang memang kenyataannya Ali jarang berbicara dengan prilly .

Tapi entahlah untuk hari ini.
Sepertinya prilly mulai lelah dengan aksi diamnya
terhadap Ali.
Ulangan Fisika tengah
didepan mata. Dan tak ada satupun pertanyaan yang mampu prilly kerjakan.
Gadis itu hanya bisa kebingungan, dan tak tau harus berbuat apa.

Jika dia bertanya kepada Ali, apakah Ali mau membantunya.
setelah mereka saling diam dan tak saling berbicara?
Itulah yang menjadi pertanyaan Prilly.

Bingung! Prilly benar benar bingung. Jika dia tidak meminta tolong kepada Ali, sudah pasti nilai ulangan fisika nya hanya berkisar 3 atau paling tinggi 5.
Dan tentunya dia harus remidi untuk mendapat Nilai diatas rata rata.

hidup lo ngenes banget pril.

×××××

Setelah cukup Lama berfikir,pada akhirnya prilly memutuskan untuk meminta Tolong kepada Ali.
Walau sebenarnya ini malu-maluin dirinya sendiri.
Butuh perjuangan menghadapi seorang Ali.
Karna cowok itu kini nampak sangat serius mengerjakan ulangannya, dan bahkan dia sudah selesai mengerjakan ulangannya.

Anjir pinter banget

Detik itu juga, rasanya Prilly benar-benar ingin memaki dirinya sendiri.
Gadis itu terus merutuki dirinya sendiri. Dan kenapa tuhan cuman ngasih kepintaran sama Ali Arold doang. Cowok sengak yang sebenarnya gak perlu dapet itu semua.

Bukannya bersantai santai, selesai mengerjakan ulangannya,Ali Arold melanjutkan dengan membaca buku tebalnya walau tidak setebal buku-buku yang kemarin.
Dan bagi prilly itu adalah hobi yang benar-benar sangat menjenuhkan.
Tapi tidak bagi Ali, karena membaca buku adalah Rutinitas Ali dalam kesehariannya.
Baginya jika sehari saja tidak menyentuh bukunya, mungkin dunia udah kiamat kalik ya.
tapi Ketahuilah buku buku yang Ali baca sebenarnya tidak semua menyangkut pasal pelajaran.
Bahkan buku yang dia baca kebanyakan adalah novel-novel sejarah.
Dan meski begitu , dia tetap Mahir dalam pasal pelajaran.
Sungguh dia adalah Orang yang benar-benar jenius.

Tak hanya disitu,bahkan Ali Arold selalu membanggakan Lazuardi dengan kemenangannya di Olimpiade-olimpiade Nasional.
Dan baru baru ini dia juga mengikuti Olimpiade Internasional.
Dan mampu mendapat juara ke dua dari puluhan murid diberbagai negara.
Sungguh pencapaian yg Luar biasa.

Setelah berfikir cukup panjang, pada akhirnya Prilly memutuskan untuk meminta tolong pada cowok itu.
Walau pada kenyataannya Prilly canggung banget sih.

"Ali"suara datar Prilly mampu membuat Ali menoleh kearahnya

"Tumben nih anak noleh, biasanya kan malingin wajahnya"batin prilly

"Apa"jawab Ali datar

"Bantuin gua dong, susah nih"ucap prilly sedikit berbisik

"Ogah"jawab Ali malas

"Ya ampun please banget, kalo Lo mau bantuin gua.
Gua janji bakal maafin Lo tentang masalah kemaren"Ucap prilly memohon

"Gua gak minta Lo maafin gua"ucap Ali datar

"Ayolah Li please, sekali ini aja, please"mohon prilly

Sedikit tak tega, pada akhirnya Ali pun membantu prilly menyelesaikan ulangannya.
Dan menjelaskan satu per satu pertanyaan tersebut kepada Prilly. Sedangkan Prilly hanya diam sembari mengikuti apa yang dijelaskan oleh Ali, sebelum akhirnya tatapan itu beralih menatap mata elang itu.

Sepersekian detik,mata elang yang awalnya sibuk menatap soal-soal itu, tiba-tiba saja beralih menatap Prilly yang masih bertahan menatapnya.
Sontak detik itu juga, empat mata mereka bertemu dengan jarak beberapa cm saja.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang