Chapter 27: [Menyakitkan]

20.6K 1.7K 24
                                    

*****

Gadis itu berlari menyusuri koridor sekolahnya,sembari menenteng beberapa buku paket dan juga tas yang tertempel rapi dipunggungnya,jelas bahwa ia baru sampai di lazuardi.
Walau tali converse nya tak teringkat sempurna,tapi ia justru lebih mempercepat langkahnya.

Sepertinya ada suatu hal yang membuat dirinya pagi ini terburu buru. Prilly sumringah ketika 1 jam yang lalu mendapat kabar bahwa sahabat karibnya itu sudah kembali kejakarta.
Siapa lagi? tentu pasti adalah Windi.

Sungguh 2 minggu tak bertemu dengan windi, rasa rindu itupun sangat terasa dalam batinnya.
Dan orang yang selalu menjadi tempat curahan hatinya itu, kini bisa kembali didekatnya.

Sesaat gadis itu menghentikan langkahnya saat kini ia sampai didepan kelasnya.
Nafasnya terasa memburu,sebelum akhirnya mengusap peluh keringatnya.

Kedua sudut bibir gadis itu terangkat , saat mendapati windi tengah duduk dibangkunya dan asyik dengan ponselnya.
Tanpa banyak ba-bi-bu segera gadis itu menyerbu sahabatnya itu.

"Monyet......."teriak prilly girang

Windi mendongak sebelum akhirnya senyumnya merekah saat mendapati sahabatnya itu sudah datang.

Ia beranjak dari duduknya dan dengan cepat mendekap tubuh mungil sahabatnya itu .
Pelukan kerinduan antara sahabat sekaligus sepupu yang sangat dekat.

"Ya ampun win, lo kenapa baru balik sih, gua kesepian tau nyet"oceh prilly kesal

"Iya maaf,kan acaranya baru kelar kemarin"

"Emang lo ngapain sih kesurabaya? Sampai 2 minggu gitu"

"Dirumah nenek gua ada acara, terus ya sekalian liburan,udaranya sejuk tau
fresh gak kayak dijakarta"

"Bego,malah lebih mentingin liburan daripada sahabatnya sendiri,gua kangen tau sama lo"

"Iya gua juga kangen kok sama Lo,by the way gimana Sekolahny?"

"Fine"balas prilly singkat dan gesture cerianya berubah beberapa saat

"Yakin?gak ada masalah kan selama gua gak ada?"

"Nggak ada kok,gua fine² aja"

"Awas kalau ada yang lo sembunyiin dari gua, gua gantung lo dipohon pare"

"Ya ampun beneran,gak ada apa apa kok,gua fine² aja"

"Oke²,gua percaya,by the way hubungan lo sama ali gimana,ada kemajuan gak?"tanya windi sontak membuat prilly terdiam dan berfikir sesaat untuk memutar otak,mencari alasan agar sahabatnya ini tidak mengetahui tentang jalan hubungannya dengan ali yang sangat rumit.

Karena untuk hal ini, ia tidak ingin membuat sahabatnya itu harus terbebani dengan kehidupannya.
Dan sekarang bahkan dia harus menerima dua kecaman masalah sekaligus.

Tentang perasaan dan juga sebuah pengorbanan.
Akankah ia mampu untuk melewati dan menyelesaikan semua masalah itu, atau malah sebaliknya,walau pada kenyataannya
luka lama itu belum kering sampai saat ini.

Sesaat gadis itu hanya diam bahkan sekarang pandangannya kosong. Windi bingung dengan sikap prilly,ia merasa ada suatu hal yang tengah disembunyikan oleh sahabatnya itu.

"Pril kok diam sih?"Tanya windi sembari menggoyah tubuh prilly pelan

"Gua gak papa kok,suer deh"balas prilly dengan mengangkat dua jarinya tanda peace.

"Tapi kalau gua lihat, kayak ada masalah yang lo tutupin dari gue"

"Udah deh win, gak usah kepo, gua tuh bener gak papa, gak percaya?"

OKTOBERWhere stories live. Discover now