Chapter 17: [Ini Tidak Jelas]

23K 1.8K 5
                                    

Malam ini Prilly tak bergeming di balkon kamarnya, matanya hanya lurus menatap kosong kedepan dan tangan kanannya sibuk mengaduk Mochacinno hangat ditangan kirinya.
Udara malam ini cukup bersahabat, angin berhembus lirih, dan sesekali menerpa lembut rambut indah prilly.
Dan langit pun terlihat damai karena begitu banyak bintang bertebaran malam ini.

Gadis terus berfikir,tentang sesuatu yang tengah memenuhi otaknya saat ini.
Prilly hanya tidak dapat mengerti.
Mengapa setiap seorang Ali mendekap tubuhnya, jantung mereka terdengar seirama dan saling menyatu sama lain

Apa itu sebenarnya. dan mengapa dirinya harus selalu di bingungkan dengan sikap Ali yang suka berubah.

Terkadang cuek, judes mamun terkadang pula sifatnya berubah 180° dari biasanya.
Seperti kejadian tadi siang,tiba tiba Ali merengkuh tubuhnya erat dan mengucapkam maaf padanya.

Sebenarnya Ada apa dengan Ali?

Prilly tak henti-hentinya berfikir dengan sikap Ali.Menurutnya Ali Arold adalah cowok yang sangat misterius.

"Sampai kapan gua di giniin sama Ali,kadang dibentak-bentak,kadang dibaikin, sumpah gua bingung"Ucap prilly sebelum akhirnya meneguk Mochachino digenggamannya.

"Sampai akhirnya dia jatuh cinta sama kamu"Jawab seseorang tiba-tiba.Sontak membuat prilly tersentak kaget dan mencari sumber suara itu berasal.

"Bunda"Ucap prilly heran sejak kapan bunda nya berdiri dibelakangnya

"Ada yang lagi difikirin ya?" tanya bunda prilly sembari mengelus rambut prilly

"Enggak kok"

"Kalau ada masalah,bisa cerita sama bunda kok"

"Bener kok, prilly gak ada masalah"

"Gitu ya, ngomong-ngomong Ali itu siapa,kok bunda baru denger namanya?"

"Teman sekolah sekaligus partner belajar prilly"

"Oh yang kabarnya anaknya pinter itu?"

"Iya bun, tapi sayang anaknya judes banget"

"Nggak boleh gitu,tapi kalau sama kamu, baik kan?"

"Baik darimananya, nyebelin tau bun, prilly benci sama Ali" keluh prilly

"Benci bilang Cinta ya"

"Bunda apa²an sih,ogah banget prilly suka sama cowok bedarah dingin kayak ali,nggaka deh bun"

"Jangan ngomong gitu,ntar kalau ke makan omongan sendiri, akhirnya nyesel Loh"

"Bunda doainnya jangan gitu dong"

"Iya-iya bunda ngerti kok, bunda kan juga pernah muda"Ucap Bunda Prilly terkekeh

"Iya,pokoknya bunda jangan bilang aku sama ali bakalan ada perasaan lah atau apalah,karena sekarang prilly tuh bete sama ali, titik"Jelas prilly sembari bergelayut manja dilengan bundanya

"Bukan bermaksud gitu sayang, bunda cuman pengen liat anak bunda itu selalu tersenyum,nggak sedih-sedih terus,bunda harap ali bisa mewarnai hidup kamu "

"Bunda udah deh"

Sekilas Bunda Prilly tersenyum simpul sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya

"Bunda cuma ingin kamu membuka lembaran baru,dan bisa melupakan masa lalu sayang,bunda cukup bahagia, jika Ali bisa menjadi bagian dalam hidup kamu,
meski bunda belum pernah bertemu dengannya"UCAP Bunda Prilly dan tak mendapat respon dari prilly.
Gadis itu hanya diam dan menatap lurus kedepan. Karena perasaannya benar-benar kalut detik itu juga.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang