Chapter 22: [Ada Gua Disini]

22K 1.8K 9
                                    

Gadis itu terdiam sesaat didepan rumah minimalis yang sangat megah tersebut. Tatapannya mengarah pada balkon diatas rumah itu yang mengarah pada sebuah kamar.

Kaki prilly terasa kaku untuk melangkah menuju pintu gerbang akses masuk rumah itu.
Dengan perlengkapan yang sama,menyandang tas punggungnya dan beberapa buku paket digenggamannya.
Jelas sepertinya dia akan menjalankan rutinitasnya
baru-baru ini.

Prilly tak perduli dengan omongan ali yang menyuruhnya untuk datang kerumah cowok itu saat Ali menghubunginya terlebih dahulu.

Tapi rupanya hal itu tidak diperdulikan oleh prilly.
Kenapa ia melakukan hal tersebut? Karena ada satu hal yang benar-benar membuat prilly penasaran dengan kehidupan Ali.

Prilly masih bimbang dan ragu terhadap sikap ali yang selalu berubah disetiap harinya.
Prilly pun sangat ingin tau perihal apa yang membuat Ali sangat membenci dengan bulan kelahirannya yaitu Oktober.

Ada apa dengan Oktober?
Adakah sebuah kisah dibalik Bulan kalender tersebut?

Entahlah

Sampai detik ini pun, prilly belum pernah bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaannya.

Cukup lama gadis itu terdiam didepan pintu gerbang Ali. Dan
entah sejak kapan tidak ada Satpam yang menjaga
gerbang itu.

Bahkan sekarang sama sekali tidak ada petugas yang menempati Pos satpam tersebut.
Bentuknya bahkan sudah tidak beraturan, dan juga sudah tidak terurus.

Setelah cukup lama hanya berdiri didepan pintu gerbang Ali,pada akhirnya Prilly pun  memilih untuk menemui cowok itu dirumahnya.

Namun belum sempat ia membuka pintu gerbang tersebut. Sosok cowok bergesture datar itu nampak keluar dari rumahnya.
Saat itu juga prilly menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk masuk kerumah cowok itu.

Ali berpakaian sangat keren dengan jacket kulit yang melekat ditubuhnya,serta jeans hitam dengan model sobek dibagian depannya. Dan kedua tangan yang dibalut dengan sarung tangan hitamnya menambah gaya keren cowok itu. Tak ketinggalan sepatu berjenis boots yang nampak sangar dikakinya serta tangan kirinya yang sibuk memegang sebuah Helm

Mau kemana dia?

Sangat jelas bahwa cowok itu hendak pergi. Bagaimana tidak kini ia tengah sibuk mengeluarkan motornya dari dalam garasi.

Dan ternyata,ali tidak menyadari kehadiran prilly, sedangkan prilly pun enggan untuk meneriaki cowok itu.

Selesai semua dengan perlengkapannya,motor itu melaju pelan menuju pintu gerbang,yang merupakan akses ia keluar.

Namun belum sempat ali keluar  Sepersekian detik cowok itu tersentak kaget ketika menyadari kehadiran prilly didepan pintu gerbangnya,dengan perlengkapan belajarnya.

Sesaat ali melepas helmnya,sebelum akhirnya menatap heran kearah gadis itu.
Sedangkan prilly memilih hanya diam dan mengikuti arah mata Ali.

"Lo ngapain disitu?"

"Berdiri"

"Iya gua tau lo berdiri,tapi ngapain kerumah gua?"

"Ya mau belajar lah emang lo gak lihat apa,gua udah berat bawa buku² yang lo kasih___"

"Liat tas gua tuh sampai mau sobek tau gak" Omel prilly

"Kan gua udah bilang,kalau gua enggak ngasih kabar buat lo datang kerumah gua,ya gak usah dateng"

"Gua gak suka peraturan yang lo buat itu, kenapa sekarang lo jadi gini sih,kenapa Lo berubah?"

"Berubah apanya sih,udah deh gak usah baper"

OKTOBEROù les histoires vivent. Découvrez maintenant