~~ Chapter 07 ~~

Mula dari awal
                                        

Ada sesuatu dalam dirinya yang membuatnya merasa tidak tenang setiap kali Harry pergi. Ia tahu Harry sedang berjuang dengan sesuatu yang tidak bisa ia lihat, dan Draco merasa frustasi karena tidak bisa berbuat banyak. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus fokus pada tugasnya.

Kementerian memintanya untuk mengawasi Harry, tapi entah kenapa, ia merasa cemas setiap kali Harry menghilang ke dunia lain, seolah memendam sesuatu yang lebih besar.

Tangan Draco bergerak mekanis, mengirimkan berkas melalui burung hantu, dan sesaat kemudian ia menatap kertas kosong yang ada di depannya, pikirannya melayang. Tanpa sadar, ia menampar pipinya dengan ringan, mencoba mengusir perasaan yang aneh itu.

"Kenapa aku merasa seperti ini?" gumamnya pada diri sendiri, sedikit gugup tanpa alasan yang jelas. Dia menyentuh bagian dalam sakunya, merasakan sebuah benda kecil-sebuah catatan kecil dari Harry yang pernah tertinggal di sana, bertuliskan:

"Jangan lupa minum air putih"

Perasaan yang tidak bisa ia jelaskan itu kembali muncul. Draco mengutuk dirinya sendiri karena merasa cemas dan khawatir, seperti ada sesuatu yang lebih yang harus ia jaga, namun ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.

Harry kembali ke apartemen mereka setelah seharian penuh mengajar. Langkahnya terasa berat, sakit kepala semakin mencekik, dan dia berusaha menahan diri untuk tidak terlihat terlalu lelah. Sesampainya di rumah, ia melihat Draco masih berada di ruang kerja, menatap layar kosong di depannya.

"Apa yang kau kerjakan?" tanya Harry lemah, mencoba mengalihkan perhatian dari rasa sakit di kepalanya.

Draco menoleh dingin, namun ada sesuatu yang lebih dalam di mata birunya, sebuah perhatian yang lebih mendalam dari yang pernah Harry lihat sebelumnya.

"Hanya beberapa berkas," jawab Draco singkat, namun ada sesuatu yang tidak biasa dalam nada suaranya.

Harry duduk di sofa, menutup matanya sejenak. "Jangan lupa istirahat.. Malfoy"

Draco hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa.

°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆

Rapat di Kementerian Sihir

Ruangan rapat di Kementerian Sihir terasa dingin dan tegang, diterangi oleh cahaya lampu neon yang redup, memantulkan bayangan suram di dinding kayu gelap. Meja panjang dari kayu mahoni di tengah ruangan dipenuhi tumpukan berkas, sementara para Auror duduk dengan ekspresi serius, mata mereka terpaku pada Draco Malfoy yang berdiri di depan mereka.

Draco, mengenakan setelan hitam rapi dengan lambang keluarga Malfoy tersemat di kerahnya, berdiri tegak dengan penuh percaya diri. Namun, ketegangan yang melingkupi ruangan membuat gerakannya sedikit lebih kaku dari biasanya. Di hadapannya, Cornelius Fudge, Menteri Sihir, menatapnya dengan pandangan tajam, seolah mencoba menembus lapisan kebanggaan dan ketenangan Draco.

Dengan gerakan terukur, Draco membuka laporan tebal yang dibawanya. "Empat bulan pengamatan" katanya dengan nada datar, suaranya tenang namun tegas. Ia membalik lembaran-lembaran penuh catatan rapi dan meletakkannya di atas meja di hadapan Cornelius.

"Ringkas untukku, Malfoy" perintah Cornelius dengan suara berat.

Draco mengangguk singkat, lalu mulai berbicara. Nada bicaranya tajam, setiap kata dipilih dengan cermat. Cornelius mengangkat alis, raut wajahnya memperlihatkan keterkejutan.

"Jadi benar, Guru TK? Potter? Di dunia Muggle?"

"Ya" jawab Draco dengan nada dingin, pandangannya penuh kesombongan.

If Tomorrow Was Yesterday | DrarryTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang