⋆.˚🦋༘⋆
~ Continue ~
°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆.ೃ࿔*:・°❀⋆
𓇢𓆸 ɪғ ᴛᴏᴍᴏʀʀᴏᴡ ᴡᴀs ʏᴇsᴛᴇʀᴅᴀʏ ・:*。☃︎𓏲ּ
𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼
┊
┊
✧˖ °📽✧˚ ༘ ⋆。˚
╔═══.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.═══╗
☆𝗧𝗲𝗮𝘁𝗲𝗿 𝗞𝗲𝗰𝗶𝗹☆
ᴰⁱˡᵘᵃʳ ʲᵃˡᵘʳ ᶜᵉʳⁱᵗᵃ
╚═══.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.═══╝
[Taktik 1: Serangan Sarkasme di Bus]
𝘋𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘳𝘳𝘺 𝘯𝘢𝘪𝘬 𝘣𝘶𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘐𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩.
Draco: "Oh, lihat siapa yang masih setia dengan transportasi umum. Tidak punya sapu, Potter? Atau mungkin kau sudah menjual semuanya untuk semangka murah?" Dengan suara tajam.
Harry: "Oh, aku memang suka semangka. Semangka sangat baik untuk pencernaan." Mengangkat wajah dengan polos.
Draco: "Itu... bukan poinnya!" Berusaha menahan emosi.
Harry: "Ngomong-ngomong, kau suka semangka? Aku bisa belikan satu lain kali." Tersenyum ramah.
Draco: "Tidak perlu!" Lalu duduk sambil menggerutu. "Semangka? Benar-benar tidak memahami sindiran." Dengan tatapan kesal.
---
[Taktik 2: Mencuri Perhatian di Supermarket]
𝘋𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘳𝘳𝘺 𝘥𝘪 𝘭𝘰𝘳𝘰𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘦𝘯𝘨, 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶. 𝘋𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘦𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘭𝘢𝘯𝘵𝘢𝘪.
Draco: "Oh, maaf, aku lupa kau ada di sini. Sulit fokus dengan seseorang yang... eh, hampir tak terlihat." Dengan nada sok.
Harry: "Tak apa. Aku sering tak terlihat kalau berdiri di belakang rak ini. Aku pendek, kan?" Menunduk mengambil kaleng untuknya.
Draco: "Kau sadar itu, ya? Hebat sekali." Ucapnya penuh sindiran.
Harry: "Terima kasih! Kau sangat baik sudah mengingatkanku." Tersenyum manis.
Draco menggertakkan gigi, dalam hati: "Kenapa dia malah bahagia?!"
---
[Taktik 3: Pertunjukan Auror]
𝘋𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘤𝘶𝘭 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘬𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘳𝘳𝘺 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘨𝘢𝘮 𝘈𝘶𝘳𝘰𝘳 𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱, 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘳𝘦𝘴𝘪 𝘵𝘦𝘨𝘢𝘴.
Draco, berdehem keras di depan gerbang : "Harry Potter! Aku di sini untuk menyelidiki kejahatan luar biasa!"
Harry, datang dengan celemek bergambar pelangi, memegang kotak kue : "Oh, maaf, anak-anak tidak makan permen karet hari ini. Tapi kalau kau mau, aku punya beberapa muffin."
Draco, berusaha menjaga wibawa : "Bukan soal permen karet atau muffin, Potter! Aku bicara tentang kejahatan! Kau tahu siapa aku, bukan?"
Harry, menatapnya dengan bingung. "Hmm... kurasa aku pernah melihatmu di supermarket. Kau tetangga Halbert, ya?"
Draco: "Aku Draco Malfoy!" Teriaknya nyaris meledak.
Harry, mengangguk polos : "Oh, oke. Jadi kau mau muffin atau tidak?"
Draco, membanting pintu gerbang kecil dan berjalan pergi : "Aku tidak akan kalah darinya!"
---
𝘋𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘵𝘶, 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘴𝘰𝘧𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵-𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵.
Draco, mendesah frustrasi. "Bagaimana bisa orang setenar dia tidak tahu siapa aku?! Apa aku perlu menyewa band untuk mengenalkan diriku lagi?"
ೃ⁀➷
▶︎ •၊၊||၊|။||||| ♡
YOU ARE READING
If Tomorrow Was Yesterday | Drarry
Fanfiction𝑺𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒊, 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒅𝒊 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒕𝒖𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖. 𝑰𝒕𝒖𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒓𝒓𝒚 𝑷𝒐𝒕𝒕𝒆𝒓. ⸻Draco Malfoy 𝑫𝒖𝒍𝒖, 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈�...
~~ Chapter 02 ~~
Start from the beginning
