Resepsi

3 0 0
                                    

Sesuai yang telah direncanakan, dua minggu setelah Shafia wisuda mereka akan melangsungkan resepsi pernikahan. Asgar menyewa sebuah hotel bintang lima yang cukup terkenal disini, mengundang lebih dari 3000 tamu undangan, baik keluarga, saudara, rekan kerja, sahabat, dan masih banyak lagi.

Kini ballroom hotel sudah disulap sangat indah dengan nuansa baby blue kesukaan Shafia, walaupun sebenarnya bukan Shafia yang memintanya, tapi inisiatif dari suaminya.

Sepasang pengantin sudah bergandengan tangan menuju kursi pelaminan, di belakangnya ada orangtua mereka dan para keluarga yang mendampingi, banyak para tamu yang menyoraki keduanya yang sedang berjalan diatas karpet merah.

Perasaan Shafia sudah deg degan sedari tadi, padahal berdekatan dengan Asgar sudah biasa namun kali ini terasa berbeda karena banyaknya orang yang melihatnya, hari ini mereka menjadi pajangan.

"Jangan gugup sayang, rileks dan nikmati acaranya," bisik Asgar setelah duduk di kursi pelaminan.

"Gimana mau rileks A', diliatin banyak orang gini," balas Shafia menggenggam erat tangan Asgar.

Asgar terkekeh, "ini cuma satu hari kok, jangan terlalu gugup. Tangan kamu dingin banget nih."

"Acaranya selesai jam berapa A'?" tanya Shafia mengalihkan pembicaraan.

"Mungkin sampai sore sayang. Udah sholat qodho kan?"

Shafia mengangguk, memang acaranya mulai jam 1 siang, ia datang kesini setelah sholat dzuhur, karena ia yakin acaranya bisa sampai sore jadilah ia mengqodho sholatnya.

Sebelum memasuki acara resmi, para keluarga, saudara, rekan kerja, dan teman-temannya Asgar serta Shafia dipersilahkan untuk foto bersama terlebih dahulu. Setelah itu barulah acara resmi dimulai, nanti setelah acara berakhir akan ada lagi sesi foto bersama, barangkali tadi di awal acara ada yang tidak sempat berfoto bersama pengantin.

Berdiri-duduk membuat Shafia kewalahan, ditambah ia memakai gaun yang sangat berat karena mereka mengambil pakaian adat dari Sumatera Selatan.

"A', capek..." lirih Shafia setelah selesai foto.

Asgar mengangguk paham, "Aa' ngerti sayang, tadi memang banyak banget yang minta foto, itu aja belum kebagian semuanya."

"Iya, Nana aja belum ada tadi."

"Tadi banyak keluarga sama sudara-saudara."

Shafia mengangguk, memang tadi hampir keluarga dan saudaranya dan suami yang mengambil sesi foto bersama, "Aa' punya minyak angin gak?" tanya Shafia.

Mendengar itu Asgar seketika khawatir dengan kondisi istrinya, "Aa' gak bawa sayang, nanti Aa' minta sama panitia buat ngambil. Kamu pusing? Atau kenapa?"

"Pusing sedikit."

"Masih kuat sampai sore? Kalau gak kuat setelah acara selesai kita langsung kembali ke kamar aja."

"Enggak A' kuat kok."

"Yakin?"

"Iyaaa Aa'."

"Kalau gak kuat bilang Aa' ya, nanti kamu sakit gara-gara hari ini."

"Kuat kok A', aku pengen nikmatin hari spesial kita berdua," ucap Shafia membuat Asgar tersenyum.

...🌼🌼...

Rangkaian acara sudah berakhir, kini waktunya membuka sesi foto bersama lagi sekaligus makan siang bersama, di akhir acara ini banyak para rekan kerja, dan teman-teman Asgar maupun Shafia.

"Selamat ya Asgar, Shafia, semoga pernikahan kalian sakinah mawaddah warohmah, langgeng selalu ya," ucap Pak Winton selaku rektor di kampus tempat Asgar mengajar dan tempat Shafia kuliah.

Tak SamaWhere stories live. Discover now