Penyamaran

5 0 0
                                    

Seusai jam kuliahnya selesai Shafia memtusukan untuk pergi ke taman bersama Nana. Namun di parkiran ia berpapasan dengan Pak Asgar, Shafia langsung mengalihkan pandangannya karena masih kesal dengan dosennya satu itu. Memberikan dua pilihan tapi memaksa, bagaimana konsepnya?

"Kenapa sih lo?" tanya Nana merasakan aura dingin dan sengit pada dua manusia itu.

"Gak ada, ayo pergi!" ketus Shafia segera memasuki mobilnya bersama Nana.

"Sha, lo tadi lama banget di ruang Pak Asgar, ngapain? Lo dapet masalah ya?" Terlihat sekali raut khawatir dari Nana.

Shafia menggeleng cepat, "enggak kok."

"Terus kalau enggak kenapa lama?"

"I-itu, Pak Asgar nyuruh gue buat ngecek satu persatu kertasnya siapa tau ada yang belum ngumpul," kilah Shafia membuat Nana manggut-manggut.

"Na, gue mau nanya sama lo," ucap Shafia setelah beberapa menit mereka terdiam.

"Ah elah sejak kapan lo nanya minta izin dulu? Nanya aja kali," kekeh Nana melihat wajah Shafia yang nampak sangat serius.

"Emm... Menurut lo orang lagi jatuh cinta itu gimana?" tanya Shafia membuat Nana melongo.

"Ngapain lo nanyain itu? Lo jatuh cinta sama siapa?"

"Gak ada! Nanya doang emang gak boleh?"

"Ya boleh-boleh aja sih. Tapi lo kan tau sahabat lo ini jomblo sejak lahir. Mana gue tau rasanya jatuh cinta kaya gimana. Coba lo tanya Abang lo, dia kan udah pernah jatuh cinta," jawab Nana sekaligus memberi saran.

"Gak mau ah!"

"Loh kenapa? Kalau lo nanya sama Abang lo, udah pasti dapet jawaban."

"Masalahnya nanti gue diledekin Na."

"Kalau itu derita elo!" Nana tertawa melihat raut memelas sahabatnya.

"Lagian kenapa dah lo nanyain itu? Lo beneran lagi jatuh cinta?" lanjut Nana bertanya sambil menatap lekat wajah Shafia.

Shafia yang ditatap seperti itu pun merasa risih, "apaan sih lo! Kenapa coba liatin gue kaya gitu?"

Nana menaik turunkan alisnya sambil tersenyum menggoda, "lo lagi jatuh cinta beneran? Sama siapa Sha?"

"Gue bilang enggak. Lo gak percaya banget sama gue sih."

"Gimana gue mau percaya kalau lo tiba-tiba nanyain hal kaya gitu."

"Nih ya gue kasih tau. Kalau menurut drakor yang pernah gue tonton jatuh cinta itu kaya semacam perasaan yang gak bisa dijelaskan. Aneh tapi nyata."

...🌼🌼...

Pembicaraan random tadi terhenti kala mereka sudah sampai di taman tempat tujuan. Bisa dibilang ini taman untuk nyantai-nyantai aja sih, ada juga beberapa pedagang kaki lima disini.

"Sha. Sebentar lagi kan kita wisuda nih, lo mau lanjut S2 gak?"

Shafia menggeleng, "gak tau Na. Gue sih gak mau. Tapi disisi lain gue mau jadi orang yang berpendidikan, setidaknya untuk diri gue sendiri."

Nana manggut-manggut, "iya juga sih."

"Kalau lo gimana?"

"Gue gak tau Sha. Mungkin enggak, lo tau sendiri keadaan keluarga gue gimana. Adek gue dua masih sekolah, Mama gue juga gak kerja, Papa cuma jadi cleaning servis di PT. Masa gue mau maksa orangtua gue buat kuliah S2, kalau dapet beasiswa gue mau."

Tak SamaWhere stories live. Discover now