Kajian date

7 1 0
                                    

Setelah sholat isya, Shafia langsung bersiap untuk pergi ke kajian ustadzah Halimah.

"Umma gak mau ikut?" tawar Shafia.

Syakhira menggeleng. "Enggak, Umma juga nemenin Abba ngisi kajian malam ini."

"Dimana?"

"Dikomplek sebelah, palingan jam sembilan nanti kelar."

"Yaudah deh, Sasa berangkat duluan ya. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam. Iya, hati-hati."

Shafia mengangguk, ia meraih kunci mobilnya dan menuju rumah Nana. Dikarenakan sahabatnya itu tidak ada kendaraan yang nganggur, jadilah minta jemput dengan Shafia.

Pin... Pin...

"Assalamu'alaikum."

Klakson mobil Shafia terdengar nyaring didepan rumah Nana. Memberitahu kepada sahabatnya itu bahwa dirinya telah tiba.

"Woylah, gue kira rentenir nagih utang," celutuk Nana terlihat buru-buru.

"Jawab salam dulu, biar keliatan islamnya."

"Waalaikumsalam."

Shafia menanggapi dengan kekehan kecil. "Ayok, biar kita dapet barisan depan."

"Iye iye sabar elah."

...🌼🌼...

Sesampainya di masjid, Shafia langsung memarkirkan mobilnya dan mengajak Nana turun. Sudah terlihat banyak sekali sandal di teras masjid, menandakan bahwa para jama'ah sudah banyak yang datang. Ini kajian khusus akhwat ya.

"Kita udah duluan masih dibelakang Sha," gerutu Nana.

"Gapapa, kita gak belakang banget kok."

Mereka akhirnya duduk sambil menunggu ustadzah Halimah datang.

"Kita bakalan dikasih nasi kotak gak?" tanya Nana.

"Lo kira kita panitia!"

"Yakali aja kan, biasanya pengajian gini selalu dikasih."

"Makan aja pikiran lo."

"Makan itu penting Sha, kalau gak makan kita yang dimakan."

"Maksudnya?" tanya Shafia bingung.

"Kalau kita mati kan jadi makanan cacing tanah," kekeh Nana tertawa kecil.

"Kaya lagu Rhoma Irama."

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ustadzah Halimah datang juga, bunyi hadrah yang diiringi shalawat dari anak-anak terdengar memenuhi sudut ruangan masjid ini untuk menyambut kedatangan ustadzah Halimah.

Shafia dan Nana pun tak kalah heboh melihat orang-orang yang ditunggu-tunggu datang juga. Nana segera mengeluarkan handphonenya berniat untuk mengambil gambar ustadzah Halimah.

"Eitss, lo gak inget peraturannya!" cegah Shafia membuat Nana kembali menyimpan handphone nya.

"Lupa."

Ustadzah Halimah kini telah duduk di hadapan mereka semua, sebelum itu beliau mengucapkan salam dan kalimat pembuka sebelum memulai ceramahnya.

Tak SamaWhere stories live. Discover now